visit_industri-asesorUsaianya acara pembukaan visitasi secara resmi, menurut rencana pemaparan borang fakultas oleh dekan, namun karena keperluan tertentu yang dipandang tim asesor akan lebih efektif maka urutan kegiatan yang sudah direncanakan pada Kamis (5/9/2013) dirubah menurut skala prioritas yang dibuat tim asesor.  Dalam kesempatan ini, ketua tim asesor Prof. Dr. Ir. Suparno, M.S.I.E menyampaikan permohonan maaf apabila nantinya mengganggu. “Kami nanti akan banyak mengganggu dalam artian kami mohon bantuan klarifikasi”, tekannya.

 

Selanjutnya masih menurut Prof. Suparno bahwa tim yang dikirimkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) ke Program Studi (Prodi) Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII), tidak lebih dari sekedar klarifikasi data yang sudah dituliskan di borang. “Kami berdua ini dikirim kesini hanya untuk klarifikasi apa yang telah diserahkan ke BAN PT, untuk mencocokkan apa yang sudah ditulis dan dikirimkan ke BAN PT”, terangnya.

 

Kendali acara selanjutnya dipegang oleh Sekretaris Prodi, Agus Mansur, ST, MT. Demi kelancaran acara hingga awal sampai akhir nanti, Agus mengajak untuk bersama-sama berdo’a agar dalam visitasi ini diberikan berbagai kemudahan dari Allah SWT.  Usainya dipanjatkan do’a tim asesor mengawali klarifikasi borang fakultas. Dalam ruangan tim asesor hanya mempersilahkan dekan, wakil dekan, sekretaris prodi dan kepala divisi di lingkungan FTI UII. “Kalau ada yang memiliki urusan kuliah atau yang lainnya dan tidak berkepentingan di sini boleh meninggalkan tempat.  Mohon maaf kalau hal ini tidak berkenan, bukan maksud kami untuk mengusir lho”, kelakarnya.

 

Tibalah saatnya Dekan FTI UII, Ir. Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc mempresentasikan borang fakultas yang sudah disiapkan. Namun sebelum Gumbolo menyampaikan presentasinya segera dihentikan oleh tim asesor. “Mohon maaf, supaya lebih efisien, karena kami sudah baca borangnya bagaimana kalau kita langsung diskusi saja dari poin-poin yang ada, sehingga segera bisa melakukan atifita yang lain”.  Hal ini disambut gembira oleh dekan dan jajarannya. Diskusipun segera berlangsung meriah hingga ditutup menjelang dikumandangkan adzan dzuhur.

 

Berita Terkait:

 

Mahasiswa Baru FTI UII Harus Berkualitas
Upaya Wujudkan Lebih Dari 100 Rencana Mutu FTI UII

Saatnya Prodi Teknik Industri FTI UII Re-Akreditasi
Dulu, Kampus FTI UII Memang Mewah

visit_industri-asesor-nandangProgram Studi (Prodi) Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) punya gawe besar, yaitu menyambut dan menjamu tim asesor dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), Kamis (5/9/2013).  Kedatangan tim asesor disambut dengan sejenak nostalgia. Di ruang dekanat FTI UII Ketua Prodi Teknik Industri FTI UII, Muhammad Ibnu Mastur, M.S.I.E sekilas menceritakan sejarah masa lalu ketika proses belajar-mengajar dilangsungkan di kampus Sorowajan yang ‘mewah’.

 

Nampaknya tim asesor yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. Suparno, M.S.I.E dan Dr. Ir. Sudaryanto, M.Sc memiliki pengalaman pernah berkunjung ke kampus Sorowajan yang memang ‘mewah’. Dalam kelakarnya mereka saling menyahut bahwa memang di Sorowajan selain berada di bawah jalur pesawat dan di samping rel kereta api, saat itu memang mewah dalam artian ‘mepet sawah’. Masih sambil guyonan santai, tim asesor yang selain ditemani dekan FTI UII, Ir. Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc, Prof. Hari Purnomo, Muhammad Ibnu Mastur, M.S.I.E juga hadir Wakil Rektor I UII, Nandang Sutrisno, SH, LLM, Ph.D

 

Pertanyaan kelakar yang disampaikan Prof. Suparno antara lain “rel-nya sudah dicabut belum di kampus?”. Guyonan tidak hanya membicarakan sekitar kampus Sorowajan saja, ternyata satu asesor, Dr. Sudaryanto berasal dari Gunungkidul. Guyonanpun beralih disekitar nostalgia bagaimana menangkap dan menikmati belalang yang banyak dipasarkan di jalan raya Wonosari dan sekitarnya.

 

Dirasa cukup nostalgia masa lampau dilakukan, tibalah saatnya acara resmi pembukaan visitasi akreditasi Prodi Teknik Industri FTI UII dilangsungkan di ruang Sidang I Dekanat FTI UII. Acara resmi pembukaan dilakukan oleh Warek I UII, karena Rektor sedang acara di luar kota Yogyakarta.

 

Berita Terkait:

 

Mahasiswa Baru FTI UII Harus Berkualitas
Upaya Wujudkan Lebih Dari 100 Rencana Mutu FTI UII

Saatnya Prodi Teknik Industri FTI UII Re-Akreditasi
Prioritas Visitasi Ditetapkan Tim Asesor

visit_kimia-di_perpusKetua Program Studi (Prodi) Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII), Kamariah Anwar, MS didampingi tim Prodi Teknik Kimia bersama tim Asesor keliling kampus untuk melihat dari dekat berbagai fasilitas belajar mengajar yang sudah dituliskan dalam borang, Rabu (4/9/2013). Sambil keliling ruangan kuliah, Kamariah memberikan penjelasan bahwa ruang kuliah yang ada sampai empat lantai, masih kesulitan apabila ada dosen yang hendak mengganti waktu kuliah. “Saking banyaknya jumlah kelas pada setiap sesi di lingkungan FTI UII”, imbuhnya.

 

Saat di ruang audio visual, asesor memancing pembicaraan dengan dengan sebuah pertanyaan “Kok tidak ada asbak disini?”. “Memangnya apa tidak ada yang merokok?” Di situlah terjadi diskusi panjang, yang akhirnya dijelaskan oleh tim dewan dosen bahwasanya di lingkungan kampus khususnya FTI UII ada Gerakan Disiplin Kampus (Gerdika) yang isinya tata tertip yang harus dipenuhi segenap civitas akademika FTI UII.  Untuk mengamankan dan melestarikan Gerdika ini, diberbagai tempat strategis ada satpam yang siap dan senantiasa mengingatkan para mahasiswa yang tidak memenuhi aturan dalam Gerdika. “Hingga saat ini aturan tertulis terkait dilarang merokok dan lain sebagainya sudah tidak tampak lagi karena sudah menjadi budaya di lingkungan FTI UII”, Sekretaris Prodi Teknik Kimia, Ir. Sukirman, M.Si menjelaskan.

 

Di laboratorium yang dimiliki Prodi Teknik Kimia, sejak di Laboratorium untuk konsentrasi Teknik Tekstil sampai berakhir di laboratorium untuk konsentrasi Teknik Kimia asesor mendapat penjelasan detail apa saja yang dilakukan oleh mahasiswa di dalam laboratorium tersebut. Pada konsentrasi Teknik Tekstil misalnya asesor disuguhi ketrampilan seorang laboran, Supardi RS bisa mengubah daun pandan menjadi benang sampai menguji kekuatan dan kualitas sebuah benang. Demikian juga yang tejadi di laboratorium untuk konsentrasi Teknik Kimia.

 

Demikian juga saat melakukan kunjungan di Perpustakaan Pusat UII, selain menjadapatkan penjelasan detail tentang perpustakaan UII, oleh punggawa perpustakaan UII, asesor dibawa keliling museum UII yang berujung di Candi Kimpulan.  Sebagaimana di tempat lain, meskipun agak menyimpang asesor dibuat gembira dengan berbagai cerita menarik di sekitar Candi Kimpulan.

 

Berita Terkait:
UII Senantiasa Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Program Studi Teknik Kimia Telah Memenuhi Standard
Administrasi Umum Terbaik Ada Di UII

visit_kimia-gumboloDekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII), Ir. Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc dalam waktu yang terbatas dipaksa mempresentasikan apa yang ada di FTI UII di harapan tim Asesor dalam visitasi Program Studi (Prodi) Teknik Kimia FTI UII, Rabu (4/9/2013). Di ruang sidang Program Pasca Sarjana (PPs) FTI UII, Gumbolo memaparkan secara rinci dari tata pamong di lingkungan FTI UII sampai berbagai fasilitas di lingkungan kampus.

 

Menurut Gumbolo, kesiapan FTI UII dalam setiap agenda visitasi, tidak lepas dari adanya Badan Penjaminan Mutu (BPM) yang sudah dimulai sejak tahun 1999. Pada awalnya berat, tapi akhirnya entah sekedar gurauan atau serius saat ini mulai ada beberapa unit yang menantang untuk diaudit. “Kapan lagi kami di audit lagi ya?”, kelakarnya. Selama pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) seluruhnya menggunakan auditor yang sudah terlatih meskipun dari intern UII sendiri. Perlu diketahui bahwa AMI tahun 2012 di lingkungan UII menempatkan FTI UII ini memperoleh dua kehormatan antara lain sebagai auditor terbaik diterima oleh Wakil Dekan (Wadek) FTI UII, Wahyudi Budi Pramono, ST, M.Eng dan di level Divisi, administrasi terbaik terbaik diperoleh oleh Divisi Administrasi Umum dan Sumberdaya Manusia FTI UII.  Masih terkait audit, Gumbolo menambahkan, Sistem audit meliputi audit manajemen oleh Yayasan Badan Wakaf UII adalah audit keuangan oleh lembaga auditor publik atau eksternal, AMI dan audit kinerja unit.

 

Dalam upaya memperoleh mahasiswa yang berkualitas, FTI UII selalu kerjasama dengan panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) pusat secara periodik. Ada beberapa model PMB diantaranya Penelusuran Siswa Berprestasi (PSB), Paper Base Tes (PBT), dan Computer Base Tes (CBT).  CBT merupakan model penjaringan yang favorit, karena tes langsung menggunakan komputer, usai melakukan tes dapat langsung diketahui lulus atau tidaknya. Untuk penjaringan calon mahasiswa melalui PBT dibagi lagi menjadi dua model yaitu reguler terjadwal, ada waktu mendaftar ada waktu tesnya juga sudah ditentukan dan model cepat yaitu calon mahasiswa pada hari Sabtu mendaftar dan hari Ahadnya tes tertulis. Sementara bagi calon mahasiswa yang menginginkan pendaftaran melalui PSB harus memiliki nilai yang tercatat baik di buku raport sejak kelas 2 SLTA dan selalu meningkat.

 

 

 

Berita Terkait:
UII Senantiasa Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Program Studi Teknik Kimia Telah Memenuhi Standard
Tim Asesor Keliling Kampus UII Terpadu

asesor_tkMenurut tim asesor yang dikirimkan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), Prof. Dr. Taslim Ersam, MS untuk melakukan verifikasi data ke Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII),  “Waktu penilaian melalui desk evaluasi, program studi ini telah memenuhi standard”. Hal ini disampaikannya dalam rangka mengawali visitasi akreditasi untuk Progra Studi (Prodi) Teknik Kimia FTI UII, Rabu (4/9/2013).

 

Menurut Prof Taslim, bahwa borang yang dikirimkan ke BAN PT sudah jelas itu dan beliau yakin itu adalah data yang sebenarnya. Karena semua ini adalah rutinitas yang sudah dicatat dan didokumentasikan dengan baik. “Pada hari ini kami hanya ingin melihat  saja, betulkah apa yang ditulis di borang itu sesuai dengan apa adanya”. “Bisa jadi ada yang lebih baik, tapi belum ditulis, dan hal ini akan menambah nilai”.

 

Masih menurut Prof Taslim, sebagaimana yang disampaikan Warek I UII, bahwa komitmen itulah sangat penting. Sehingga di dunia pendidikan ini, ada 2 fraksi yaitu fraksi di atas sana yang senantiasa mengambil kebijakan dalam dunia pendidikan dan perguruan tinggi sebagai fraksi yang melakukan proses pendidikan. “Kedua fraksi ini harus saling mengingatkan untuk membangun komitmen pendidikan di negeri kita ini”, imbuhnya.

 

Sementara asesor yang lain, Dr. Sanggono Adisasmito menggaris bawahi tentang visi dan misi perguruan tinggi. “Di dunia pendidikan ada lingkup rektor dan prodi”. “Saatnya rektor mengingatkan tentang visi universitas bagaimana senantiasa dari pimpinan pusat dalam hal ini rektorat bisa menanamkan visi universitas ke semua civitas akademika dari tingkat rektorat sampai di bawah Prodi”, terangnya. Dr. Senggono menambahkan, “Perguruan Tinggi harus terus dilakukan upaya untuk memastikan bahwa lulusan dari lembaga ini menjadi lebih baik di masyarakat dari pada kita yang sekarang sudah tua-tua ini”. Di lingkungan teknik kimia bagaimana kedepan dibuat network yang kuat dengan berbagai instansi lain, dan harus terus dibuat jaringan yang lebih bagus dalam asosiasi untuk kemajuan dan kebaikan bersama di seluruh indonesia.

 

“Untuk level manajemen, janganlah dokumentasi ini dirapel saat akan akreditasi saja. Buatlah dokumentasi ini secara rutin setiap hari, misalnya dibuat formulir khusus untuk dosen yang harus diisi rutin setiap waktu melakukan aktifitas, demikian juga bagi para tenaga kependidikan. Sulitnya hanya saat pertama kali, karena di kemudian hari pasti akan menjadi lebih ringan dan sangat memudahkan”, pintanya.

 

 

Berita Terkait:
UII Senantiasa Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Administrasi Umum Terbaik Ada Di UII
Tim Asesor Keliling Kampus UII Terpadu

nandangWakil Rektor I Universitas Islam Indonesia (UII), Nandang Sutrisno S.H., M.H., LLM., Ph.D. menyampaikan sambutan dalam rangka pembukaan visitasi akreditasi untuk Program Studi (Prodi) Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri (FTI), Rabu (4/9/2013). Di awal sambutannya Nandang menyampaikan salam dari Rektor untuk bapak tim asesor dan minta maaf, karena berhalangan hadir.

 

Lebih lanjut Nandang menyampaikan selamat datang kepada tim asesor. “Atas nama pimpinan UII kami mengucapkan selamat datang di universitas ini”. “Inilah kampus pusat UII terpadu, karena masih banyak fakultas-fakultas dan unit kegiatan lain yang lokasinya terpisah”. “Ada yang di Tamansiswa, ada yang di Cik Ditiro, ada yang di Condongcatur”, Jelas Nandang sembari memberi gambaran bahwa UII memiliki banyak tempat yang terpisah-pisah.

 

Selanjutnya masih menurut Nandang, bahwa UII senantiasa memiliki komitmen tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, “Kami senantiasa komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di berbagai fakultas, melalui Tridharma dan di UII ada dharma satu lagi yaitu Dakwah Islamiah, sehingga di UII dinamai dengan Caturdhama”, paparnya.

 

Membicarakan akreditasi, alhamdulillah secara umum seluruh Prodi di lingkungan UII sudah terakreditasi. Nandang menjelaskan, “Bahkan di tingkat universitas, akreditasi institusi UII memperoleh nilai A”.  “Meskipun banyak kekurangan kami senantiasa berupaya terutama dalam hal ini, melalui Prodi Teknik Kimia dibawah pemantauan Dekan FTI UII, Ir. Gumbolo Hadisusanto, M.Sc kami terus berpacu dengan kualitas pendidikan agar senantiasa lebih baik dari sebelumnya”.

 

Selanjutnya kami ucapkan terimakasih kepada jajaran Fakultas dan Prodi Teknik Kimia, semoga akreditasi kali ini mendapatkan hasil terbaik. Kepada tim asesor kami menunggu berbagai masukan untuk kebaikan kami.

 

 

Berita Terkait:
Program Studi Teknik Kimia Telah Memenuhi Standard
Administrasi Umum Terbaik Ada Di UII
Tim Asesor Keliling Kampus UII Terpadu

Hajra Rasmitha Mahasiwa Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (MI PPs FTI UII) mempunyai alasan yang kuat mengapa mengambil konsentrasi Sistem Informasi Enterprise (SIE).

 

Mitha menyatakan  “Tenaga Ahli di bidang Sistem Informasi Enterprise (SIE) sangat dibutuhkan, hal tersebut berdasarkan data pengamatan lapangan secara cepat, menggunakan metode Rapid Rural Appraisal  (RRA) di Propinsi Sulawesi Tengah. Pada tahun 2012-2013 saja, terdapat kesenjangan antara kebutuhan tenaga ahli / tenaga terampil dan ketersediaan tenaga ahli / tenaga terampil. Kekurangan Tenaga Ahli ini masih terus terjadi dan melihat trend pertumbuhan ekonomi di Propinsi Sulawesi Tengah akan terus terjadi dengan kesenjangan yang semakin besar setidaknya 3 hingga 5 tahun mendatang”

 

“Peluang tenaga ahli SIE sangat besar dan prospektif untuk masa mendatang, karena saat ini Pertumbuhan Ekonomi Indonesia baik regional maupun secara nasional menunjukkan pertumbuhan yang positif, berdasarkan data peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani mencapai 6,6%. Dengan hal tersebut pasti dibarengi dengan kebutuhan teknologi informasi yang semakin baik, apalagi saat ini Indonesia sedang meningkatkan perekonomian bangsa sesuai dengan Masterplan Percepatan dan Perluasaan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)” ujar Mitha yang mengambil Sistem Informasi Pariwisata saat menyelesaikan S1 nya

 

Mitha menegaskan “dengan adanya kompetensi pendukung bagi lulusan Magister Teknik Informatika yang mengambil konsentrasi Sistem Informasi Enterprise (SIE) maka akan mempunyai keunggulan diantaranya sebagai Pengelola dan penyedia sumber daya manusia yang memiliki kualitas dan kompetensi dalam pengembangan dan implementasi teknologi informasi untuk kepentingan bisnis mulai dari skala kecil, seperti: Usaha Kecil Menengah (UKM) atau Small Medium Business (SMB) hingga skala besar (enterprise). Selain itu juga mempunyai keunggulan sebagai Katalisator sekaligus implementator teknologi informasi dalam meningkatkan daya saing perusahaan serta berperan sebagai Pengembang sistem dan teknologi informasi untuk kebutuhan Enterprise Resource Planning (ERP)”.

 

“Untuk itu, kepada calon mahasiswa MI PPs FTI UII, tetaplah semangat belajar, cari ilmu sebanyak-banyaknya saat menempuh kuliah agar kelak dapat diimplementasikan di dunia kerja dan fokuslah di salah satu bidang agar dapat ahli dibidangnya” pungkas Mitha diakhir wawancara khusus mengunakan pesan singkat (30/08).

 

Jerri Irgo

 

prof_hari_purnomoProf Dr Hari Purnomo, Guru Besar Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) menyatakan “Pertumbuhan industri saat ini menunjukkan perkembangan yang cukup tinggi sejalan  dengan meningkatnya kebutuhan manusia. Pertumbuhan industri akan diikuti dengan bertambahnya tenaga kerja. Berdasarkan data media industri 2011, penyerapan tenaga kerja di tingkat nasional sebesar 104.555.275 pada tahun 2009, sedangkan pada tahun 2010 sebesar 108.207.767 atau terjadi peningkatan sebesar 3,49% yang menyebar di berbagai industri di Indonesia (1)”. Hal tersebut disampaikan saat press release di Program Pascasarjana (PPs) FTI UII Yogyakarta (27/08).

 

“Meningkatnya jumlah tenaga kerja tentunya akan menambah permasalahan ketenagakerjaan yang terkait dengan keamanan, kenyamanan dan kesehatan, sehingga tingkat kecelakaan akibat kerja cenderung tinggi. Di Indonesia, tingkat kecelakaan kerja relatif tinggi dan mengalami kenaikan setiap tahun. Hal ini disebabkan bertambahnya jumlah tenaga kerja dengan tidak diikuti pengawasan yang baik, sehingga muncul persoalan-persoalan yang memicu terjadinya kecelakaan kerja” imbuh Prof Hari yang juga Dosen Magister Teknik Industri PPs FTI UII.

 

Prof Hari menambahkan “Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) melaporkan dalam realisasi pembayaran jaminan periode 2008-2012, kasus kecelakaan dan kesehatan kerja terbukti meningkat dengan realisasi pembayaran jaminan dari  ke empat jaminan yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Hari Tua (JHT), maupun Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK). Bahkan, pada tahun 2012 terjadi kenaikan kasus yang cukup tinggi dan jaminan pembayaran naik dua kali lipat (2) . Kondisi ini menunjukkan bahwa tingkat kecelakaan kerja menjadi masalah besar dan perlu penanganan yang serius agar tingkat kecelakaan kerja dapat dikurangi. Penanganan kecelakaan kerja bukan pekerjaan yang mudah untuk diselesaikan. Untuk itu, perlu dilakukan kerjasama dari semua pihak baik dari pemerintah, pelaku usaha maupun pekerja  yang secara bersama sama sadar untuk menangani sistem kerja yang dapat memberikan jaminan keamanan dan kesehatan bagi para pekerja”.

 

“Upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan tingkat kecelakaan kerja adalah dengan merancang sistem kerja yang ergonomis. Permasalahan mendasar adalah pemahaman tentang ergonomi di beberapa perusahaan khususnya industri kecil dan menengah relatif rendah, sehingga banyak yang belum mengimplementasikan ergonomi dalam sistem kerjanya. Bahkan ada yang belum mengenal istilah ergonomi, padahal di negara-negara lain perkembangan ergonomi cukup pesat. Meskipun masyarakat industri banyak yang mengenal ergonomi, namun masih banyak hambatan untuk diterapkan. Hambatan yang menjadikan implementasi ergonomi sulit dijalankan dikarenakan budaya organisasi terhadap jaminan keamanan dan kesehatan rendah sedangkan pimpinan atau pemilik perusahaan hanya berorientasi pada aspek finansial saja. Di sisi lain pekerja mau menerima kondisi pekerjaan apapun meskipun sangat rawan terhadap kecelakaan kerja. Di samping itu pekerja tidak peduli dengan faktor keamanan dan keselamatan kerja, sehingga sering kita temui pekerja tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) meskipun perusahaan  menyediakan APD. Slogan-slogan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang ditulis pada spanduk hanya sebatas slogan saja dan banyak yang mengabaikannya, sehingga masih sering kita jumpai kecelakaan kerja”, lanjut Prof Hari.

 

“Persoalan tersebut penting untuk diselesaikan mengingat tingkat kecelakaan kerja relatif tinggi. Oleh karena itu pemahaman dan implementasi tentang ergonomi di perusahaan perlu ditingkatkan demi kesejahteraan pekerja. Ada delapan aspek ergonomi yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan sistem kerja di perusahaan antara lain :   (a) gizi atau nutrisi;  (b) sikap kerja ; (c) pemanfaatan tenaga otot ; (d) kondisi lingkungan ; (e) kondisi waktu ; (f) kondisi informasi ; (g) kondisi sosial-budaya ; dan (h) interaksi manusia mesin. Delapan aspek ergonomi ini perlu diperhatikan agar didapatkan sistem kerja lebih manusiawi, mampu bersaing, berkelanjutan dan tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Aspek-aspek ini dapat dilaksanakan jika para pemilik, pekerja, pemerintah  pemangku kepentingan sangat peduli terhadap aspek keamanan  dan kenyamanan pekerja. Akan tetapi sering kali  para pemangku kepentingan  kurang  memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan dalam merancang sistem kerja.

Aspek-aspek tersebut harus diperhatikan mengingat pekerja mempunyai keterbatasan dalam melakukan aktivitas kerja. Jika salah satu aspek ergonomi tidak terpenuhi dengan kaidah-kaidah ergonomi, maka akan berdampak pada ketidakharmonisan sistem kerja dengan pekerja sehingga akan timbul masalah bagi pekerja baik saat bekerja di usia produktif maupun ketika memasuki usia pasca-produktif. Prinsip yang selalu digunakan dalam merancang sistem kerja adalah kesesuaian antara pekerjaan dan kemampuan pekerja dengan segala keterbatasannya.

 

Dengan memperhatikan tingkat kecelakaan kerja yang cukup tinggi maka langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan adalah : Pertama, melatih pekerja secara rutin untuk dapat bekerja sesuai dengan kaidah-kaidah ergonomi serta memberikan pemahaman pentingnya aspek keamanan dan keselamatan kerja. Kedua, mendorong pemilik dan pengelola perusahaan untuk mengimplementasikan sistem kerja yang ergonomis di perusahaannya. Ketiga, pemerintah meningkatkan pengawasan secara rutin, tertib dan tegas memberikan sanksi kepada perusahaan yang melanggar undang-undang ketenagakerjaan dan lingkungan. Keempat, masyarakat diminta untuk ikut mengawasi dan melaporkan operasi perusahaan agar tidak ada penyimpangan yang membahayakan keamanan dan keselamatan pekerja serta yang dapat merusak lingkungan.

 

Jika pemerintah menginginkan perusahaan memenuhi sistem kerja yang ergonomis, setidak-tidaknya empat aspek tersebut menjadi program utama, di mana perancangan sistem kerjanya mengacu pada delapan aspek ergonomi.  Persoalan keamanan dan keselamatan kerja di Industri tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintanh, akan tetapi menjadi tanggung jawab semua pihak  yang secara bersama-sama peduli terhadap keamanan dan keselamatan pekerja. Lingkungan ergonomis tidak hanya ditekankan yang ada di dalam industri, akan tetapi lingkungan yang ada di masyarakat sekitarnya juga harus ergonomis. Sehingga industri yang beroperasi bermanfaat bagi masyarakat dan tidak merusak lingkungan sekitarnya” pungkas Prof Hari Purnomo.

…………………………………………………………………….

(1) Media Industri. 2011. Memaknai Deindustrialisasi Dengan Benar.Dibacatanggal 26 Oktober 2011.Tersedia di http://www.kemenperin.go.id.

(2) Jamsostek, 2013. Pembayaran Jaminan. Diakses tanggal 22 Maret 2013. Tersedia di http://www.jamsostek.co.id.

 

 

Jerri Irgo  

Berikut ini disampaikan informasi, bagi mahasiswa yang mengajukan permohonan habis teori periode semester GENAP tahun akademi 2012/2013, 84% pemohon DISETUJUI. Selanjutnya 16% atau 21 dari 131 total pemohon masih ditunda karena belum memenuhi syarat akademik.

 

Kepada mahasiswa yang namanya tercantum dalam LAMPIRAN ini berarti berlum disetujui, untuk itu secepatnya agar meneyelesaikan permasalahannya ke Jurusan masing-masih atau bagian yang ditunjuk.

 

Yogyakarta, Agustus 2013

Kadiv Akademik FTI UII

Rosmiati, Mahasiswi Angkatan VII Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (PPs FTI UII) menyatakan “Dalam Perayaan Kemerdekaan ke 68 Republik Indonesia sebagai generasi muda, jangan pernah berhenti mempelajari sejarah dan harus tetap semangat belajar dengan sungguh-sungguh, agar kelak ilmu yang didapat dapat diamalkan dengan baik untuk generasi mendatang”. Hal ini disampaikan saat Diskusi 68 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia melalui teleconference.

 

Menurutnya, selain bersunguh-sungguh dalam belajar juga tidak henti-hentinya kita harus mempelajari sejarah perjuangan pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan negara tercinta.

 

Nasionalisme para pemuda juga harus dibangkitkan kembali yang diarahkan untuk mengatasi semua permasalahan saat ini diantaranya bagaimana dapat bersikap jujur, adil, disiplin, berani melawan kesewenang-wenangan, tidak korup dan toleran. Bila belum dapat artinya kita tidak dapat lagi mempertahankan eksistensi bangsa dan negara dari kehancuran total, ujarnya.

 

Mengutip Muhammad Hatta “Hanya ada satu negara yang pantas menjadi negaraku, ia tumbuh dengan perbuatan dan perbuatan itu adalah perbuatanku.” Tutupnya.

 

Dirgahayu Republik Indonesia tercinta kita ke 68. Mari bangun bangsa ini, dengan perbuatan kita.

 

Jerri Irgo