BRI-flemingFleming Hardianto dari Kantor Pusat PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk – Jakarta, melakukan kunjungan silaturahmi  ke Desa Tirtoadi Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam hal menjajaki kerjasama peningkatan kompetensi UMKM (06/09).

 

Bertempat di Balai Desa Tirtoadi, pada kunjungan tersebut, tampak hadir juga Suharyanto dari Kantor Wilayah PT BRI Tbk Yogyakarta, Karjono dan Royadi Ade Sejati dari Kantor Cabang PT BRI Tbk Sleman serta Ambar Garijo dari Kantor BRI Unit Kecamatan Mlati. Sedangkan dari Perangkat Desa Tirtoadi, hadir Kardjono selaku Kepala Desa Tirtoadi dan Ir H Margiono selaku Badan Perwakilan Desa Tirtoadi Kecamatan Mlati serta Jerri Irgo dari Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (PPs FTI UII) / Consultant Expert Pool GIZ RED – Bappenas

 

Rombongan juga sempat diskusi singkat dengan salah satu pelaku UMKM, sesaat melakukan kunjungan langsung ke salah satu potensi unggulan Desa Tirtoadi, yaitu Sentra Kerajinan Industri Bambu di Dusun Sendari.

 

Data Potensi Desa Tirtoadi merupakan hasil Mapping Potensi Ekonomi dengan menggunakan Cluster Management telah digagas bersama antara FTI UII dan GIZ RED mulai tahun 2010 di 3 (tiga) desa, yaitu Desa Tirtoadi, Desa Sumberadi dan Desa Tlogoadi Kecamatan Mlati.  Dari  hasil mapping tersebut, salah satu yang sudah dilanjutkan oleh Bank Indonesia Yogyakarta di sentra ikan air tawar Minakepis di dusun Burikan Sumberadi.

 

“Kami sangat bersyukur dengan adanya kunjungan silaturahmi ini, yang merupakan bagian dari implementasi kerjasama antara PPs FTI UII dan Desa Tirtoadi, diantaranya dalam hal meningkatkan kompetensi UMKM khususnya dan Masyarakat Desa Tirtoadi secara umum yang melibatkan multi stakeholders” ujar Kepala Desa Kardjono sesaat setelah melepas rombongan dari BRI.

 

 

Jerri Irgo

visit_industri-di_perpusDekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII), Ir. Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc menyampaikan berbagai jawaban dari asesor terkait borang ketiga dalam sesi borang fakultas saat visitasi akreditasi Program Studi (Prodi) Teknik Industri FTI UII, Kamis (5/9/2013).  Di Ruang Sidang 1 Dekanat FTI UII, Gumbolo dengan gamblang memaparkan apa saja yang dilalui untuk memperoleh mahasiswa yang berkualitas sampai upaya mencetak alumni yang mampu berkiprah di masyarakat.

 

Menurut Dekan, FTI UII selalu kerjasama dengan panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) pusat secara periodik. Ada beberapa model PMB diantaranya Penelusuran Siswa Berprestasi (PSB), Paper Base Tes (PBT), dan Computer Base Tes (CBT).  CBT merupakan model penjaringan yang favorit, karena tes langsung menggunakan komputer, usai melakukan tes dapat langsung diketahui lulus atau tidaknya. Untuk penjaringan calon mahasiswa melalui PBT dibagi lagi menjadi dua model yaitu reguler terjadwal, ada waktu mendaftar ada waktu tesnya juga sudah ditentukan dan model cepat yaitu calon mahasiswa pada hari Sabtu mendaftar dan hari Ahadnya tes tertulis. Sementara bagi calon mahasiswa yang menginginkan pendaftaran melalui PSB harus memiliki nilai yang tercatat baik di buku raport sejak kelas 2 SLTA dan selalu meningkat.

 

Menanggapi bagaimana kemampuan menerima calon mahasiswa baru? Secara umum, baik Dekan maupun Wakil Dekan (Wadek) menjelaskan adanya pembatasan kuota dengan batas minimal nilai yang diperoleh untuk bisa memasuki prodi-prodi yang ada di FTI UII. “Karena kalau tidak demikian kami kesulitan menempatkan mahasiswa yang animonya selalu meningkat dari tahun ke tahun”, jelas Gumbolo.  Sementara sekretaris Prodi FTI UII, Agus Mansur S.T., M.Eng.Sc menjelaskan khusus untuk Prodi Teknik Industri sudah sejak lama membatasi jumlah mahasiswa baru. Hal ini dibenarkan Kaprodi Teknik Industri FTI UII, Drs. Mohammad Ibnu Mastur MSIE. “Jadi mahasiswa yang masuk Prodi Teknik Industri ini kalau tidak benar-benar pintar akan sangat sulit untuk bisa masuk”, timpalnya. “Kalau kebanyakan, selain kapasitas ruang kuliah yang terbatas kami juga tetap menjaga rasio dosen dan mahasiswa tetap seimbang sesuai aturan dari Dirjend Dikti”, Gumbolo menambahkan.

 

Terkait lulusan yang rata-rata masa studinya masih agak rendah, Agus memaparkan bahwa hal ini kebanyakan karena mahasiswa kurang puas dengan Indek Prestasi Kumulatif (IPK) yang diperoleh. Sehingga mahasiswa yang sebenarnya sudah bisa lulus tepat waktu, ada beberapa yang mengulang mata kuliah di tahun berikutnya untuk menaikkan IPK. Upaya untuk menaikkan hal ini lebih lanjut Mastur menjelaskan bahwa sejak awal semester ditekankan mahasiswa harus masuk minimal 75% untuk bisa mengikuti ujian. “Implikasinya kalau masuknya rajin mahasiswa tentu akan memiliki kemampuan lebih dalam menjawab berbagai soal dalam ujian”, jelasnya.

 

Berita Terkait:

Prioritas Visitasi Ditetapkan Tim Asesor
Dulu, Kampus FTI UII Memang Mewah

Upaya Wujudkan Lebih Dari 100 Rencana Mutu FTI UII

visit_industri-borang_rakultasSekretaris Program Studi (Prodi) Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII), Agus Mansur, ST, M.Eng.Sc menyampaian beberapa hal terkait visi dan misi fakultas di hadapan tim asesor dan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) Kamis (5/9/2013). Menurutnya ada 3 indikator generik dalam tahapan menjadika FTI UII sebagai teaching university. Tiga hal tersebut antara lain bagaimana FTI UII bisa memenuhi standar unversity, memenuhi komponen-komponen pembelajaran yang  bagus, dan penataan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM).

 

Lebih lanjut masih menurut Agus, bahwa tiga hal tersebut dioperasionalkan lagi dengan sasaran mutu fakultas yang berjumlah 8 sasaran mutu yang selanjutnya dioperasonalkan lagi kedalam lebih dari 100 rancana mutu.  Untuk lebih detailnya dalam upaya mencapai rencana mutu tersebut, dibuatlah program kerja oleh dekan di awal menjabat dengan mengacu kepada sasaran dan rencana mutu sebagaimana telah disebutkan.

 

Dalam menetapkan visi & misi juga sasaran dan rencana mutu, wakil dekan (Wadek) FTI UII, Wahyudi Budi Pramono, ST, M.Eng menambahkan bahwa FTI UII tidak begitu saja, tetapi mengundang seluruh stakeholder terkait. Tentunya selain para pengemban amanah di lingkungan FTI UII juga para pengguna lulusan, para alumni dan juga mahasiswa yang masih aktif.

 

Menanggapi pertanyaan asesor tentang bagaimana upaya untuk mewujudkan sasaran dan rencana mutu? Dekan FTI UII, Ir. Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc menjelaskan, bahwa di FTI UII selalu mengadakan koordinasi rutin dengan para kepala divisi setiap seminggu sekali yaitu pada hari Senin dan sebulan sekali selalu diadakan koordinasi dengan seluruh unit yang ada meliputi pimpinan fakultas, pimpinan prodi, kepala divisi dan PSMF. Saat koordinasi masing-masing divisi melaporkan pelaksanaan renacana mutunya temasuk apabila ada kendala-kendala yang dihadapi. Dalam rapat koordinasi tersebut diputuskan hal-hal penting untuk membuat FTI UII menjadi lebih baik.

 

Usulan menarik dari tim asesor untuk lebih efisien dan tidak mengurangi waktu kerja, rapat koordinasi yang dilaksanakan seminggu sekali itu dilangsungkan di luar jam kerja dan tidak perlu dihitung lembur. “O, itu sangat bisa pak. Tapi rapatnya di rumah makan”, kelakar kang Hilal. “Bagus itu tapi bawa makanan sendiri-sendiri lho!”, timpal Prof. Suparno.

 

Berita Terkait:

Prioritas Visitasi Ditetapkan Tim Asesor
Dulu, Kampus FTI UII Memang Mewah

Mahasiswa Baru FTI UII Harus Berkualitas

visit_industri-nandangWakil Rektor I Universitas Islam Indonesia (UII), Nandang Sutrisno S.H., M.H., LLM., Ph.D. menyampaikan sambutan dalam rangka pembukaan visitasi akreditasi untuk Program Studi (Prodi) Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri (FTI), Kamis (5/9/2013). Di awal sambutannya beliau menyampaikan permintaan maaf dari Rektor UII, Rektor sebagai  ketua Forum Universitas Swasta Indonesia sedang memberikan arahan kaitan dengan Akreditasi Institusi di berbagai perguruan tinggi swasta di Indonesia.

 

Lebih lanjut Bapak Nandang menyampaikan selamat datang kepada tim asesor. “Atas nama pimpinan UII kami mengucapkan selamat datang di universitas ini”. “Inilah kampus pusat UII terpadu, karena masih banyak fakultas-fakultas dan unit kegiatan lain yang lokasinya terpisah”. “Ada yang di Tamansiswa, ada yang di Cik Ditiro, ada yang di Condongcatur”, Jelas Nandang sembari memberi gambaran bahwa UII memiliki banyak tempat yang terpisah-pisah. Lebih lanjut masih menurut Nandang, bahwa saat ini, di Fakultas ini ada dua Prodi yang melakukan reakreditasi, yaitu Prodi Teknik Kimia yang dimulai sejak tanggal 4 September 2013 dan Prodi Teknik Industri yang dijadwalkan hari ini dan besuk.

 

Nandang menambahkan, bahwa UII senantiasa memiliki komitmen tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, “Kami senantiasa komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di berbagai fakultas, melalui Caturdharma, Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Dakwah Islamiyah. Kami percaya kepada Fakultas beserta Prodi telah melaksanakan Caturdharma-nya dengan senantiasa meningkatkan kualitasnya.

 

Membicarakan akreditasi, alhamdulillah secara umum seluruh Prodi di lingkungan UII sudah terakreditasi. Nandang menjelaskan, “Bahkan di tingkat universitas, akreditasi institusi UII memperoleh nilai A”.  “Meskipun banyak kekurangan kami senantiasa berupaya terutama dalam hal ini, melalui Prodi Teknik Industri dibawah pengawalan Kaprodi Teknik Industri FTI UII, Drs. H. Ibnu Mastur, M.SIE dan diperkuat Dekan FTI UII, Ir. Gumbolo Hadisusanto, M.Sc kami terus berpacu untuk tidak henti-hentinya memperbaiki kualitas pendidikan”.

Selanjutnya kami ucapkan terimakasih kepada jajaran Fakultas dan Prodi Teknik Industri, semoga akreditasi kali ini mendapatkan hasil terbaik. “Semoga bisa mempertahankan akreditasi yang sudah diperoleh sebelumnya yaitu A”, Nandang berharap. Kepada tim asesor kami menunggu berbagai masukan untuk kebaikan UII di kemudian hari.

 

Berita Terkait:

Prioritas Visitasi Ditetapkan Tim Asesor
Dulu, Kampus FTI UII Memang Mewah

Mahasiswa Baru FTI UII Harus Berkualitas
Upaya Wujudkan Lebih Dari 100 Rencana Mutu FTI UII

visit_industri-asesorUsaianya acara pembukaan visitasi secara resmi, menurut rencana pemaparan borang fakultas oleh dekan, namun karena keperluan tertentu yang dipandang tim asesor akan lebih efektif maka urutan kegiatan yang sudah direncanakan pada Kamis (5/9/2013) dirubah menurut skala prioritas yang dibuat tim asesor.  Dalam kesempatan ini, ketua tim asesor Prof. Dr. Ir. Suparno, M.S.I.E menyampaikan permohonan maaf apabila nantinya mengganggu. “Kami nanti akan banyak mengganggu dalam artian kami mohon bantuan klarifikasi”, tekannya.

 

Selanjutnya masih menurut Prof. Suparno bahwa tim yang dikirimkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) ke Program Studi (Prodi) Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII), tidak lebih dari sekedar klarifikasi data yang sudah dituliskan di borang. “Kami berdua ini dikirim kesini hanya untuk klarifikasi apa yang telah diserahkan ke BAN PT, untuk mencocokkan apa yang sudah ditulis dan dikirimkan ke BAN PT”, terangnya.

 

Kendali acara selanjutnya dipegang oleh Sekretaris Prodi, Agus Mansur, ST, MT. Demi kelancaran acara hingga awal sampai akhir nanti, Agus mengajak untuk bersama-sama berdo’a agar dalam visitasi ini diberikan berbagai kemudahan dari Allah SWT.  Usainya dipanjatkan do’a tim asesor mengawali klarifikasi borang fakultas. Dalam ruangan tim asesor hanya mempersilahkan dekan, wakil dekan, sekretaris prodi dan kepala divisi di lingkungan FTI UII. “Kalau ada yang memiliki urusan kuliah atau yang lainnya dan tidak berkepentingan di sini boleh meninggalkan tempat.  Mohon maaf kalau hal ini tidak berkenan, bukan maksud kami untuk mengusir lho”, kelakarnya.

 

Tibalah saatnya Dekan FTI UII, Ir. Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc mempresentasikan borang fakultas yang sudah disiapkan. Namun sebelum Gumbolo menyampaikan presentasinya segera dihentikan oleh tim asesor. “Mohon maaf, supaya lebih efisien, karena kami sudah baca borangnya bagaimana kalau kita langsung diskusi saja dari poin-poin yang ada, sehingga segera bisa melakukan atifita yang lain”.  Hal ini disambut gembira oleh dekan dan jajarannya. Diskusipun segera berlangsung meriah hingga ditutup menjelang dikumandangkan adzan dzuhur.

 

Berita Terkait:

 

Mahasiswa Baru FTI UII Harus Berkualitas
Upaya Wujudkan Lebih Dari 100 Rencana Mutu FTI UII

Saatnya Prodi Teknik Industri FTI UII Re-Akreditasi
Dulu, Kampus FTI UII Memang Mewah

visit_industri-asesor-nandangProgram Studi (Prodi) Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) punya gawe besar, yaitu menyambut dan menjamu tim asesor dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), Kamis (5/9/2013).  Kedatangan tim asesor disambut dengan sejenak nostalgia. Di ruang dekanat FTI UII Ketua Prodi Teknik Industri FTI UII, Muhammad Ibnu Mastur, M.S.I.E sekilas menceritakan sejarah masa lalu ketika proses belajar-mengajar dilangsungkan di kampus Sorowajan yang ‘mewah’.

 

Nampaknya tim asesor yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. Suparno, M.S.I.E dan Dr. Ir. Sudaryanto, M.Sc memiliki pengalaman pernah berkunjung ke kampus Sorowajan yang memang ‘mewah’. Dalam kelakarnya mereka saling menyahut bahwa memang di Sorowajan selain berada di bawah jalur pesawat dan di samping rel kereta api, saat itu memang mewah dalam artian ‘mepet sawah’. Masih sambil guyonan santai, tim asesor yang selain ditemani dekan FTI UII, Ir. Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc, Prof. Hari Purnomo, Muhammad Ibnu Mastur, M.S.I.E juga hadir Wakil Rektor I UII, Nandang Sutrisno, SH, LLM, Ph.D

 

Pertanyaan kelakar yang disampaikan Prof. Suparno antara lain “rel-nya sudah dicabut belum di kampus?”. Guyonan tidak hanya membicarakan sekitar kampus Sorowajan saja, ternyata satu asesor, Dr. Sudaryanto berasal dari Gunungkidul. Guyonanpun beralih disekitar nostalgia bagaimana menangkap dan menikmati belalang yang banyak dipasarkan di jalan raya Wonosari dan sekitarnya.

 

Dirasa cukup nostalgia masa lampau dilakukan, tibalah saatnya acara resmi pembukaan visitasi akreditasi Prodi Teknik Industri FTI UII dilangsungkan di ruang Sidang I Dekanat FTI UII. Acara resmi pembukaan dilakukan oleh Warek I UII, karena Rektor sedang acara di luar kota Yogyakarta.

 

Berita Terkait:

 

Mahasiswa Baru FTI UII Harus Berkualitas
Upaya Wujudkan Lebih Dari 100 Rencana Mutu FTI UII

Saatnya Prodi Teknik Industri FTI UII Re-Akreditasi
Prioritas Visitasi Ditetapkan Tim Asesor

visit_kimia-di_perpusKetua Program Studi (Prodi) Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII), Kamariah Anwar, MS didampingi tim Prodi Teknik Kimia bersama tim Asesor keliling kampus untuk melihat dari dekat berbagai fasilitas belajar mengajar yang sudah dituliskan dalam borang, Rabu (4/9/2013). Sambil keliling ruangan kuliah, Kamariah memberikan penjelasan bahwa ruang kuliah yang ada sampai empat lantai, masih kesulitan apabila ada dosen yang hendak mengganti waktu kuliah. “Saking banyaknya jumlah kelas pada setiap sesi di lingkungan FTI UII”, imbuhnya.

 

Saat di ruang audio visual, asesor memancing pembicaraan dengan dengan sebuah pertanyaan “Kok tidak ada asbak disini?”. “Memangnya apa tidak ada yang merokok?” Di situlah terjadi diskusi panjang, yang akhirnya dijelaskan oleh tim dewan dosen bahwasanya di lingkungan kampus khususnya FTI UII ada Gerakan Disiplin Kampus (Gerdika) yang isinya tata tertip yang harus dipenuhi segenap civitas akademika FTI UII.  Untuk mengamankan dan melestarikan Gerdika ini, diberbagai tempat strategis ada satpam yang siap dan senantiasa mengingatkan para mahasiswa yang tidak memenuhi aturan dalam Gerdika. “Hingga saat ini aturan tertulis terkait dilarang merokok dan lain sebagainya sudah tidak tampak lagi karena sudah menjadi budaya di lingkungan FTI UII”, Sekretaris Prodi Teknik Kimia, Ir. Sukirman, M.Si menjelaskan.

 

Di laboratorium yang dimiliki Prodi Teknik Kimia, sejak di Laboratorium untuk konsentrasi Teknik Tekstil sampai berakhir di laboratorium untuk konsentrasi Teknik Kimia asesor mendapat penjelasan detail apa saja yang dilakukan oleh mahasiswa di dalam laboratorium tersebut. Pada konsentrasi Teknik Tekstil misalnya asesor disuguhi ketrampilan seorang laboran, Supardi RS bisa mengubah daun pandan menjadi benang sampai menguji kekuatan dan kualitas sebuah benang. Demikian juga yang tejadi di laboratorium untuk konsentrasi Teknik Kimia.

 

Demikian juga saat melakukan kunjungan di Perpustakaan Pusat UII, selain menjadapatkan penjelasan detail tentang perpustakaan UII, oleh punggawa perpustakaan UII, asesor dibawa keliling museum UII yang berujung di Candi Kimpulan.  Sebagaimana di tempat lain, meskipun agak menyimpang asesor dibuat gembira dengan berbagai cerita menarik di sekitar Candi Kimpulan.

 

Berita Terkait:
UII Senantiasa Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Program Studi Teknik Kimia Telah Memenuhi Standard
Administrasi Umum Terbaik Ada Di UII

visit_kimia-gumboloDekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII), Ir. Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc dalam waktu yang terbatas dipaksa mempresentasikan apa yang ada di FTI UII di harapan tim Asesor dalam visitasi Program Studi (Prodi) Teknik Kimia FTI UII, Rabu (4/9/2013). Di ruang sidang Program Pasca Sarjana (PPs) FTI UII, Gumbolo memaparkan secara rinci dari tata pamong di lingkungan FTI UII sampai berbagai fasilitas di lingkungan kampus.

 

Menurut Gumbolo, kesiapan FTI UII dalam setiap agenda visitasi, tidak lepas dari adanya Badan Penjaminan Mutu (BPM) yang sudah dimulai sejak tahun 1999. Pada awalnya berat, tapi akhirnya entah sekedar gurauan atau serius saat ini mulai ada beberapa unit yang menantang untuk diaudit. “Kapan lagi kami di audit lagi ya?”, kelakarnya. Selama pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) seluruhnya menggunakan auditor yang sudah terlatih meskipun dari intern UII sendiri. Perlu diketahui bahwa AMI tahun 2012 di lingkungan UII menempatkan FTI UII ini memperoleh dua kehormatan antara lain sebagai auditor terbaik diterima oleh Wakil Dekan (Wadek) FTI UII, Wahyudi Budi Pramono, ST, M.Eng dan di level Divisi, administrasi terbaik terbaik diperoleh oleh Divisi Administrasi Umum dan Sumberdaya Manusia FTI UII.  Masih terkait audit, Gumbolo menambahkan, Sistem audit meliputi audit manajemen oleh Yayasan Badan Wakaf UII adalah audit keuangan oleh lembaga auditor publik atau eksternal, AMI dan audit kinerja unit.

 

Dalam upaya memperoleh mahasiswa yang berkualitas, FTI UII selalu kerjasama dengan panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) pusat secara periodik. Ada beberapa model PMB diantaranya Penelusuran Siswa Berprestasi (PSB), Paper Base Tes (PBT), dan Computer Base Tes (CBT).  CBT merupakan model penjaringan yang favorit, karena tes langsung menggunakan komputer, usai melakukan tes dapat langsung diketahui lulus atau tidaknya. Untuk penjaringan calon mahasiswa melalui PBT dibagi lagi menjadi dua model yaitu reguler terjadwal, ada waktu mendaftar ada waktu tesnya juga sudah ditentukan dan model cepat yaitu calon mahasiswa pada hari Sabtu mendaftar dan hari Ahadnya tes tertulis. Sementara bagi calon mahasiswa yang menginginkan pendaftaran melalui PSB harus memiliki nilai yang tercatat baik di buku raport sejak kelas 2 SLTA dan selalu meningkat.

 

 

 

Berita Terkait:
UII Senantiasa Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Program Studi Teknik Kimia Telah Memenuhi Standard
Tim Asesor Keliling Kampus UII Terpadu

asesor_tkMenurut tim asesor yang dikirimkan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), Prof. Dr. Taslim Ersam, MS untuk melakukan verifikasi data ke Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII),  “Waktu penilaian melalui desk evaluasi, program studi ini telah memenuhi standard”. Hal ini disampaikannya dalam rangka mengawali visitasi akreditasi untuk Progra Studi (Prodi) Teknik Kimia FTI UII, Rabu (4/9/2013).

 

Menurut Prof Taslim, bahwa borang yang dikirimkan ke BAN PT sudah jelas itu dan beliau yakin itu adalah data yang sebenarnya. Karena semua ini adalah rutinitas yang sudah dicatat dan didokumentasikan dengan baik. “Pada hari ini kami hanya ingin melihat  saja, betulkah apa yang ditulis di borang itu sesuai dengan apa adanya”. “Bisa jadi ada yang lebih baik, tapi belum ditulis, dan hal ini akan menambah nilai”.

 

Masih menurut Prof Taslim, sebagaimana yang disampaikan Warek I UII, bahwa komitmen itulah sangat penting. Sehingga di dunia pendidikan ini, ada 2 fraksi yaitu fraksi di atas sana yang senantiasa mengambil kebijakan dalam dunia pendidikan dan perguruan tinggi sebagai fraksi yang melakukan proses pendidikan. “Kedua fraksi ini harus saling mengingatkan untuk membangun komitmen pendidikan di negeri kita ini”, imbuhnya.

 

Sementara asesor yang lain, Dr. Sanggono Adisasmito menggaris bawahi tentang visi dan misi perguruan tinggi. “Di dunia pendidikan ada lingkup rektor dan prodi”. “Saatnya rektor mengingatkan tentang visi universitas bagaimana senantiasa dari pimpinan pusat dalam hal ini rektorat bisa menanamkan visi universitas ke semua civitas akademika dari tingkat rektorat sampai di bawah Prodi”, terangnya. Dr. Senggono menambahkan, “Perguruan Tinggi harus terus dilakukan upaya untuk memastikan bahwa lulusan dari lembaga ini menjadi lebih baik di masyarakat dari pada kita yang sekarang sudah tua-tua ini”. Di lingkungan teknik kimia bagaimana kedepan dibuat network yang kuat dengan berbagai instansi lain, dan harus terus dibuat jaringan yang lebih bagus dalam asosiasi untuk kemajuan dan kebaikan bersama di seluruh indonesia.

 

“Untuk level manajemen, janganlah dokumentasi ini dirapel saat akan akreditasi saja. Buatlah dokumentasi ini secara rutin setiap hari, misalnya dibuat formulir khusus untuk dosen yang harus diisi rutin setiap waktu melakukan aktifitas, demikian juga bagi para tenaga kependidikan. Sulitnya hanya saat pertama kali, karena di kemudian hari pasti akan menjadi lebih ringan dan sangat memudahkan”, pintanya.

 

 

Berita Terkait:
UII Senantiasa Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Administrasi Umum Terbaik Ada Di UII
Tim Asesor Keliling Kampus UII Terpadu

nandangWakil Rektor I Universitas Islam Indonesia (UII), Nandang Sutrisno S.H., M.H., LLM., Ph.D. menyampaikan sambutan dalam rangka pembukaan visitasi akreditasi untuk Program Studi (Prodi) Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri (FTI), Rabu (4/9/2013). Di awal sambutannya Nandang menyampaikan salam dari Rektor untuk bapak tim asesor dan minta maaf, karena berhalangan hadir.

 

Lebih lanjut Nandang menyampaikan selamat datang kepada tim asesor. “Atas nama pimpinan UII kami mengucapkan selamat datang di universitas ini”. “Inilah kampus pusat UII terpadu, karena masih banyak fakultas-fakultas dan unit kegiatan lain yang lokasinya terpisah”. “Ada yang di Tamansiswa, ada yang di Cik Ditiro, ada yang di Condongcatur”, Jelas Nandang sembari memberi gambaran bahwa UII memiliki banyak tempat yang terpisah-pisah.

 

Selanjutnya masih menurut Nandang, bahwa UII senantiasa memiliki komitmen tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, “Kami senantiasa komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di berbagai fakultas, melalui Tridharma dan di UII ada dharma satu lagi yaitu Dakwah Islamiah, sehingga di UII dinamai dengan Caturdhama”, paparnya.

 

Membicarakan akreditasi, alhamdulillah secara umum seluruh Prodi di lingkungan UII sudah terakreditasi. Nandang menjelaskan, “Bahkan di tingkat universitas, akreditasi institusi UII memperoleh nilai A”.  “Meskipun banyak kekurangan kami senantiasa berupaya terutama dalam hal ini, melalui Prodi Teknik Kimia dibawah pemantauan Dekan FTI UII, Ir. Gumbolo Hadisusanto, M.Sc kami terus berpacu dengan kualitas pendidikan agar senantiasa lebih baik dari sebelumnya”.

 

Selanjutnya kami ucapkan terimakasih kepada jajaran Fakultas dan Prodi Teknik Kimia, semoga akreditasi kali ini mendapatkan hasil terbaik. Kepada tim asesor kami menunggu berbagai masukan untuk kebaikan kami.

 

 

Berita Terkait:
Program Studi Teknik Kimia Telah Memenuhi Standard
Administrasi Umum Terbaik Ada Di UII
Tim Asesor Keliling Kampus UII Terpadu