Suasana GOR Ki Bagoes Hadikoesumo Universitas Islam Indonesia (UII) sejak pagi hari Sabtu (4/5/2013) sudah ramai dipadati peserta Kontes Robot Nasional (KRN) Regional III tahun 2013. Mereka yang berdatangan adalah para supporter KRN dari 23 Perguruan Tinggi (PT) yang tersebar di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Kedatangan mereka memang disengaja guna mendukung tim dari PT mereka masing-masing yang sudah datang sejak hari Kamis, dua hari sebelumnya.
Sehingga suasana GOR UII penuh orang dan penuh warna, pasalnya masing-masing tim memiliki cirikas warna yang yang berbeda. Mereka yang jumlahnya tidak kurang dari 1.000 yang saling adu yel-yel guna menyemangati tim yang mereka dukung. Diantara hiruk-pikuk dan keramaian supporter, tiba-tiba muncul Hanoman. Ternyata mereka adalah mahasiswa FTI UII yang kreatif. Satu orang mahasiwa ini mengenakan kostum putih dengan berbagai atributnya yang menyerupai Hanoman yang menjadi ikon dalam KRN Regional III tahun 2013. Sontak perhatian seluruh GOR tertuju kepadanya. Karena dengan gerak-geriknya yang aktif menyerupai Hanoman, dia juga aktif memimpin yel-yel untuk supporter UII.
Semangat mereka yang tinggi inilah sudah sepantasnya tidak dipandang sebelah mata. Barangkali apabila tidak ada dukungan mereka tim yang maju berlomba kehilangan semangat yang akan mengakibatkan minder sehingga bisa kalah sebelum bertanding. Terima kasih Hanoman, semangatmu pantas dicontoh. Upayamu membebaskan Dewi Shinta membuahkan hasil. Kini buktikan di GOR UII, kalau semangatmu mampu mengobarkan semangat juang tim-tim UII yang sedang bertanding melawan tim lain dari 22 Perguruan Tinggi di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah.
FOTO
Eko S.

Sabtu (4/5/2013), sejak pagi hari suasana GOR Ki Bagoes Hadikoesumo Universitas Islam Indonesia (UII) beda dari pada hari-hari sebelumnya. Kemeriahan terjadi karena pagi itu secara resmi dibuka kegiatan besar, yaitu Kontes Robot Nasional (KRN) Regional III yang diikuti 71 tim dari 23 Perguruan Tinggi di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Tepat pukul 09:00 Wib, acara resmi dibuka oleh Prof. Agus Subekti, M.Sc., Ph.D mewakili Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DP2M) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Munculnya kekawatiran bahwa proses otomasi yang dikembangkan dalam keilmuan robotika akan menghilangkan banyak lapangan kerja. Pandangan skeptis lainnya menunjuk pada tingginya biaya pengembangan teknologi robot di Indonesia. Hal ini dilontarkan Ketua panitia penyelenggara kontes robot nasional di FTI UII, Izzati Muhimmah,,S.T., M.Sc., Ph.D. saat mendampingi Dekan FTI dalam jumpa press pada Jumat (3/5/2013) di ruang Dekanat FTI UII.
“Tahun ini kami, FTI mendapatkan kehormatan khusus karena ditunjuk oleh Dikti sebagai penyelenggara kontes robot nasional” hal ini disampaikan Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII), Ir. Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc di hadapan wartawan pada Jumat (3/5/2013) di ruang sidang Dekanat FTI UII dalam rangka jumpa press terkait dipilihnya FTI UII sebagai penyelenggara oleh Dikti.
Bangga dengan kesiapan panitia yang sudah bekerja dengan penuh semangat. “Acara ini adalah acara yang sangat bergengsi. Kita sudah mendapatkan satu point karena kita sudah siap” Hal ini diungkapkan Wakil Rektor (Warek) III, Ir. Bachnas M.Sc. Melihat proses panjang panjang yang sudah dilalui panitia kali ini, Bachnas berani menilai kalau hal ini sudah 90%. “Tinggal 10% lagi itu adalah pelaksanaan”, imbuhnya. Tausiah dan motivasi ini disampaikannya dalam motivasi Gladi Bersih KRI dan KRCI Regional III Tahun 2013 di Auditorium FTI UII, Selasa (30/04/2013).
“Acara kontes robot ini acara yang besar, bukan acara main-main”. Hal ini disampaikan Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII), Ir. Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc mengawali motivasinya kepada para panitia kontes robot di Auditorium FTI UII, Selasa (30/04/2013). Dekan lebih lanjut menjelaskan bahwa kontes robot ini diikuti sebanyak 