Sindonews.com – Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI akan menggelar kontes robot nasional pada 3 sampai 4 Mei 2013.

 

Ketua Pelaksana Kontes Robot Nasional (KRN) Regional III Jateng-DIY Izzati Muhimmah mengatakan, tuan rumah penyelenggaraan kontes robot nasional regional III Jateng-DIY di Universitas Islam Indonesia (UII).

 

Menurutnya, seluruh pelaksanaan lomba di gedung fakultas setempat dan perangkat pertandingan serta venue yang dijadikan ajang kontes dalam finalisasi. “Kami mempersiapkan penyelenggaraan KRN Regional III dengan target sebagai momen mengasah batu menjadi emas,” kata Izzati di Yogyakarta, Rabu (24/4/2013).

 

UII sendiri mengirimkan beberapa tim dan mengikuti seluruh kategori, yaitu Elemen Unisi (peserta divisi KRI), Ksatria Unisi (menyertakan tiga robot humanoid akan bertanding dalam divisi KRSBI).

 

Abunawas Unisi (mengirim robot laba-laba berkaki empat dalam divisi divisi KRPAI Berkaki), Admiral Unisi (mengirim robot beroda tank, peserta divisi KRPAI Beroda dan Icon Unisi (menyiapkan robot humanoid berkepala hanoman, peserta divisi KRSI).

 

“Baru kali ini kami akan tampil untuk semua kategori. Tahun-tahun sebelumnya kami tidak pernah ikut kategori seni. Namun kali ini kami bertekad setidaknya membawa pulang penghargaan the best desain,” ungkapnya.

 

Jerri Irgo

 

diberitakan di Seputar Indonesia

TEMPO.CO, Yogyakarta-Universitas Islam Indonesia (UII) dipilih Direktorat Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai tuan rumah penyelenggara Kontes Robot Nasional Regional III 2013. Acara yang diikuti 71 tim dari 23 perguruan tinggi di wilayah DIY dan Jawa Tengah itu puncaknya akan dilangsungkan pada 4 Mei di GOR Ki Bagoes Hadikoesoemo UII.

 

“Ada 371 proposal yang masuk. Tapi yang lolos penjaringan tahap kedua hanya 71 tim,” kata Ketua Pelaksana Izzati Muhimmah kepada Tempo, Rabu (24/4).

 

Tema kontes robot kali ini adalah Green Planet: each nation is a piece of the puzzle that forms the world; the responsibility to protect the earth thus lies on the shoulder of each person living on it. Kompetisi yang digelar dibagi menjadi lima jenis pertandingan. Yaitu Kompetisi Robot Indonesia (KRI), Kompetisi Robot Pemadam Api Beroda (KRPAI Beroda), Kompetisi Robot Pemadam Api Berkaki (KRPAI Berkaki), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI), dan Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI). Pemenang tingkat nasional akan mewakili Indonesia dalam kontes robot internasional ABU Robocon 2013 di Vietnam.

 

“Butuh kerja sama dan komunikasi yang baik antar anggota tim. Bagaimana robot bisa berdiri tegak, berjalan dengan seimbang, mampu mendengarkan perintah, dan dapat melihat sasaran,” kata Izzati.

 

Juru bicara Fakultas Teknik Industri UII Jerry Irgo menambahkan, UII akan mengikuti seluruh kategori lomba. Tim Elemen Unisi akan berlaga dalam divisi KRI. Tim Ksatria Unisi akan bertanding dalam divisi KRSBI dengan mempersiapkan tiga robot humanoid. Tim Abunawas Unisi membangun robot mirip laba-laba berkaki empat yang akan berlaga dalam divisi KRPAI Berkaki. Tim Admiral Unisi yang siap dengan robot beroda tank akan meramaikan kompetisi dalam divisi KRPAI Beroda. Sedangkan Tim Icon Unisi dengan robot humanoid berkepala hanoman akan mengikuti lomba dalam divisi KRSI.

 

“Tim robot UII sudah dibentuk yang bergabung dalam Tim Unisi Robotics. Mereka meliputi mahasiswa dari tiga jurusan, yaitu Jurusan Teknik Elektro, Jurusan Teknik Mesin, dan Jurusan Teknik Informatika,” kata Jerri

 

Jerri Irgo

 

diberitakan di Tempo

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — UII Yogyakarta siap menggelar kontes robot regional III yang meliputi Daerah Istimewa Yogyakata (DIY) dan Jawa Tengah. Ada 71 robot yang akan dipertandingkan dalam kontes ini.

 

Demikian dikemukakan Ketua Panitia Kontes Robot Indonesia Regional III, Izzati Muhimmah kepada wartawan di Yogyakarta, Rabu (24/4). Peserta kontes berasal dari 23 perguruan tinggi.

 

Kontes robot ini dibagi menjadi lima katagori yaitu Kontes Robot Indonesia (KRI) tim planet, KRI pemadam api beroda, KRI pemadam api berkaki, KRI sepakbola, dan KRI seni. “Kontes ini akan digelar Sabtu 4 Mei 2013 mendatang, pukul 07.00-22.00,” kata Izzati.

 

UII, lanjut Izzati, telah mempersiapkan robot untuk kelima katagori dan timnya dinamakan Elemen Unisi. Ksatria Unisi mempersiapkan tiga robot untuk katagori sepak bola.

Abunawas Unisi yang mempersiapkan robot untuk pemadam api berkaki. Admiral Unisi memperasiapkan robot tank untuk pemadam api berkaki. Sedang Icon Unisi mempersiapkan robot seni.

 

Setiap tim terdiri atas empat atau lima mahasiswa dari disiplin ilmu yang berbeda. “Tahun 2013, tim Unisi Robotics sudah terbentuk yang terdiri dari mahasiswa dan mahasiswi dari tiga jurusan yaitu jurusan teknik elektro, teknik mesin, dan teknik informatika,” katanya.

 

Untuk kontes ini, kata Izzati, UII telah membuat maskotnya yaitu Si Hanuiiman atau tokoh Hanoman yang diplesetkan. Hanoman dipakai sebagai maskot karena setia, gesit, lincah, cerdik, dan taktis.

“Ekspresi wajah Hanoman, selalu ingin tahu dan percaya diri dalam menghadapi berbagai masalah. Sehingga maskot ini melambangan risk taker,” ujarnya.

 

Peserta kontes robot ini merupakan hasil seleksi yang dilakukan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas). Peserta yang menjadi juara dalam kontes ini akan maju ke kontes tingkat nasional. Bahkan jika bisa menjadi juara di tingkat nasional akan diikutkan pada kontes robot internasional Abu Robocon 2013 di Vietnam.

 

Jerri Irgo

 

diberitakan di Republika

YOGYAKARTA, (PRLM).- Sebanyak 71 tim robot nasional yang terdiri dari 266 mahasiswa dan 71 dosen pembimbing asal perguruan tinggi negeri dan swasta (PTN/PTS) DI Yogyakarta dan Jateng atau regional III beradu kecanggihan robot dalam kompetisi Kontes Robot Nasional Regional (KRN) III-2013.

 

“Kontes ini akan menjadi saksi perjuangan para mahasiswa dalam merancang, membangun, dan mengatur strategi robot-robot untuk mengatasi setiap tantangan yang ada dalam setiap kategori lomba,” kata Ketua Panitia Pelaksana Kontes Robot Nasional Regional III Izzati Muhimmah, ST, MSc, PhD.

 

Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (UII) bertindak sebagai tuan rumah konteks robot yang dijadwalkan berlangsung 3-4 Mei 2013. Seluruh pelaksanaan lomba di gedung-gedung fakultas setempat dan perangkat pertandingan serta venue yang dijadikan ajang kontes dalam finalisasi.

 

“Kami mempersiapkan penyelenggaraan KRN Regional III dengan target sebagai momen mengasah batu menjadi emas,” kata dia, Rabu (24/4).

 

Tuan rumah, UII, mengirimkan beberapa tim dan mengikuti seluruh kategori, yaitu Elemen Unisi (peserta divisi KRI), Ksatria Unisi (menyertakan tiga robot humanoid akan bertanding dalam divisi KRSBI). Abunawas Unisi (mengirim robot laba-laba berkaki empat dalam divisi divisi KRPAI Berkaki), Admiral Unisi (mengirim robot beroda tank, peserta divisi KRPAI Beroda dan Icon Unisi (menyiapkan robot humanoid berkepala hanoman, peserta divisi KRSI). (A-84/A-147)***

 

Jerri Irgo

 

diberitakan di Pikiran Rakyat

paradeSabtu (13/4) rangkaian acara Exploraphoria 2013 kembali digelar. Kali ini menyajikan Parade Budaya, Festival Seni dan Budaya, serta Malam Puncak (Expression Night)Exploraphoria 2013 mengangkat tema “Explode Your Spirith of Youth through Art & Culture” (meledakkan semangat kaum muda melalui seni dan budaya). Pada Kamis (18/4) juga menyelenggarakan rangkaian terakhir yaitu pemecahan rekor MURI.

 

“Khazanah kekayaan budaya nusantara agaknya sudah mulai ditinggalkan generasi muda bangsa ini. Karenanya mahasiswa FakultasTeknologi Industri UII bersama belasan asrama mahasiswa se-Jogjakarta mengadakan parade budaya nusantara yang bertujuan untuk melestarikan budaya kita tercinta ini”. Ujar Fauzan selaku panitia pengonsep acara ini.

 

Parade Budaya dimulai pada pukul 8.30 Wib start point di Gedung DPRD Yogyakarta dan finish di Taman Pintar Yogyakarta pada pukul 10.00 wib. Parade dipimpin oleh Barongsai Putra Mataram, diikuti Colour Guard. Beberapa provinsi yang mengikuti parade budaya ini antara lain Kalimantan Tengah, Riau, Tidore, Bima, Kalimantan Barat, Riau serta diikuti 2 orang mahasiswa Jepang yang tengah kuliah di UGM.

 

Usai Parade Budaya, dilanjutkan ke rangkaian berikutnya: Festival Seni dan Budaya, yang berupa Stand Budaya Nusantara yang telah tersedia sejak pagi di Taman Pintar, serta penampilan tarian dari masing-masing provinsi hingga sore hari. Diselingi penampilan komunitas musik dari FTI, yaitu Imunity (Industrial Music Community) dan Kosmik (Komunitas Musik Informatika). Rangkaian acara yang lain, yaitu FTI Peduli mengundang Panti Asuhan Yatim Putri Islam, mereka difalitasi untuk berkeliling di Taman Pintar, makan siang serta diberikan santunan berupa uang tunai. Rangkaian berikutnya pada malam hari, yaitu Expression Night dimulai pada pukul 19.00 wib di tempat yang sama. Menampilkan band lokal Swing-Swing, The Hope serta Stand Up Jogja. Expression Night Berakhir pada pukul 21.00 wib.

 

Rangkaian Exploraphoria 2013 yang terakhir adalah Pemecahan Rekor MURI. “Mozaik Gedung FTI UII Terbesar dan Foto Terbanyak”, dilaksanakan pada Kamis (18/4) pukul 10.00 wib di area parkir barat Fakultas Teknologi Industri. Dekan FTI UII, Ir. Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc menyaksikan langsung proses ini. Upaya pengesahan (Hak Cipta) sedang dalam proses.

parade--

presidential_lecture_AMIN_RAISPencetus gerakan reformasi, Prof. Dr. Amien Rais, MA menilai adanya kesalahan dalam pengelolaan sumber daya alam di Indonesia khususnya di bidang pertambangan sehingga cenderung sangat menguntungkan kepentingan asing dibanding kepentingan rakyat banyak.

 

“Sesuai amanah konstitusi, sumber daya alam adalah milik rakyat dan harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat namun yang terjadi justru sebaliknya”, jelasnya di sela acara Presidential Series Lecturebertema “Kontrak Karya Pro Asing : Indonesia Miskin di Ladang Emas”. Acara ini digelar di Auditorium Kahar Muzakkir, kampus terpadu UII, Rabu (17/4).

 

Amien menyayangkan carut-marut kebijakan pertambangan di Indonesia di mana pihak asing cenderung mendikte isi kontrak perjanjian kerjasama yang dijalin dengan pemerintah. “Mereka (korporasi asing) dengan serakah berlomba-lomba mengeruk kekayaan alam dari Indonesia,sementara sangat sedikit manfaat yang dirasakan oleh rakyat”, ungkap tokoh yang pernah menerima penghargaan UII award ini.

 

Kondisi tersebut menyebabkan rakyat Indonesia seperti ayam yang mati di lumbung padi. Kekayaan alam yang begitu melimpah belummampu meningkatkan kesejahteraan rakyat secara signifikan. Bahkan bukan hal baru jika ada masyarakat di sekitar pertambangan yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.

 

Oleh karena itu, Amien berharap agar para pengambil kebijakan di sektor pertambangan segera mengambil langkah demi menyelamatkan sumber daya alam Indonesia. “Masih ada jalan, kita berhak melakukan negosiasi ulang kontrak kerjasama yang memang diatur dalam hukum internasional”, imbuhnya.

 

Di hadapan lebih dari 1000 peserta yang didominasi oleh mahasiswa, Amien juga mengajak agar kaum muda terutama mahasiswa dapat menjadi calon pemimpin dan agen perubahan positif bagi bangsa dan negara. “Untuk menjadi pemimpin, harus berani dalam menyuarakan kebenaran dan menentang ketidakadilan Saya menyimpan harapan bahwa UII kelak akan mencetak generasi pemimpin baru yang berkarakter bagi bangsa ini”, harapnya.

 

Sementara itu, Rektor UII Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec dalam sambutannya menyampaikan, sebagai salah satu bidang investasi yang sangat berperan penting dalam kelangsungan pertumbuhan perekonomian nasional, kontrak karya hendaknya harus mengedepankan prinsip keadilan dan juga menjadikan negara-negara maju sebagai benchmark. Sebagai kaum intelektualitas kampus sudah saatnya bersama-sama mendorong pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap keberadaan kontrak karya yang ada di Indonesia.

 

Acara Presidential Series Lecture kali ini merupakan penutup dari rangkaian acara serupa yang menghadirkan tokoh-tokoh nasional di Indonesia. Acara ini juga salah satu agenda dalam rangka memeriahkan Milad UII ke-70, yang di gelar oleh Fakultas Teknologi Industri UII.

 

Diberitakan di Web UII.

presidential_lecture_MAS_SAPTUSolusinya, bagi mahasiswa yang tidak mau ikut dalam persaingan jutaan mahasiswa dalam mendapatkan pekerjaan, harus mengubah mental dari ‘pencari kerja’ menjadi ‘pembuka lapangan kerja’ alias jadi pengusaha.  Sejak kapan? Tentu saja sedini mungkin. Bagi yang belum memulai, ya sejak sekarang ini saatnya. Kalimat tersebut disampaikan owner Kedai Digital, Saptuari Sugiharto berkolaborasi dengan dengan owner Waroeng Steak and Shake, Jody Broto Suseno dalam kuliah umum yang digelar di Auditorium UII, Jl. Kaliurang KM 14,5 dalam rangka milad UII ke 70 pada hari Rabu (17/4/2013).

 

Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII), Ir. Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc menaruh harapan besar kepada narasumber untuk dapat memotivasi para mahasiswa yang hadir agar bisa memaksimalkan banyak potensi yang dimiliki untuk kebaikan yang akhirnya nanti bisa menjadi wirausahawan muda yang mandiri dan bersahaja serta murah sedekah.

 

“Rizki itu dari Allah, ini adalah prinsip aqidah kita sebagai seorang muslim, jangan pernah takut untuk berwirausaha selama itu halal dan memiliki prospek yang bagus. Jangan takut untuk telepon orang tua dan meminta untuk stop kiriman. Mengapa ketika kita berwirausaha harus stop kiriman dari ortu? Karena selama kita masih dikirim orang tua, rizki kita akan diberikan Allah melalui jalur orang tua kita. Maka kita harus stop kiriman dari orang tua, agar rizki kita bisa masuk langsung melalui tangan kita”. Dengan semangat Saptuari yang banyak dipanggil ‘Mas Saptu’ itu memberikan motivasi kepada para mahasiswa. “Anda mungkin butuh tenaga ekstra ketika berwirausaha sambil kuliah, namun percayalah masa-masa ‘santai’ ketika menjadi mahaiswa terlalu berharga jika hanya digunakan untuk bermain-main, bersantai-santai, pacaran, game online, rekreasi dan lanin-lain. Lebih baik tinggalkan kesenangan itu dan 100% semangat tinggi selama masih jadi mahasiswa”, imbuhnya.

 

Selain itu ada pula tip untuk dapat menjadi wirausahawan sukses, antara lain dengan ‘memutuskan urat malu’.  Mas Saptu menceritakan banyak hal dari pengalaman dan testimoni kawan yang menjadi rekanan kerjanya.  Kebanyakan dari mereka yang berhasil, kunci utamanya adalah berani memutuskan urat malu, sehingga tidak lagi malu harus berjualan di kampus, atau di tempat mana saja yang penting halal dan penuh barokah.

 

Di penghujung paparannya, Mas Saptu mengajak kepada yang hadir khususnya para mahasiswa untuk dapat mulai berwirausaha sejak dini, “Jadilah insan mandiri dan raih kesuksesan Anda”, harapnya.

presidential_lecture_NANDANGUniversitas Islam Indonesia (UII) bertekad agar dari kampus ini bisa lahir sejuta sarjana enterpreneur yang mampu menciptakan lapangan kerja, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk masyarakat.  Hal ini disampaikan Wakil Rektor I UII, Nandang Sutrisno S.H., M.H., LLM., Ph.D, dalam pidato sambutan untuk membuka acara Presidential Lectures Series yang diselenggarakan Fakultas Teknologi Industri (FTI) dalam rangka milad UII ke 70. Acara ini digelar pada hari Rabu tanggal 17 April 2013 jam 10:00 dengan mengambil tempat di Auditorium KH Abdul Kahar Muzakir komplek kampus UII terpadu di Jl. Kaliurang KM 14,5.

 

Masih menurut Nandang, untuk mewujudkan hal itu, UII tidak segan-segan mendatangkan para enterpreneur sukses untuk memberikan kiat-kiat berwirausaha kepada para mahasiswa dan calon sarjana.  Dengan penuh semangat, Nandang menyampikan hal ini seolah menekankan betul apa yang disampaikan Dekan FTI UII, Ir. Gumbolo Budi Santoso, M.Sc dalam sambutannya mengawali acara. Menurutnya dengan mengangkat tema ‘Menjadi Enterpreneur Muda Mandiri Bersahaja’ tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi harus diawali sejak dini, bahkan sejak menjadi mahasiswa.

 

Hadir sebagai narasumber selain Direktur Bina Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kementerian Kehutanan (Kemenhut), Dr. Ir. Bedjo Santoso, M.Si adalah para entrepreneur muda di antaranya pemilik Waroeng Digital, Saptuari Sugiharto  dan pemilik Waroeng Steak & Shake, Jody Broto Suseno. Kedua nama terakhir yang disebutkan ini kini sudah memiliki outlet di Jawa, Bali dan Sumatera yang jumlahnya masing-masing tidak kurang dari 50 outlet.

presidential_lecture_BEDJOWirausahawan (enterpreneur) merupakan orang yang memiliki ide, kreatif dan inovatif. Mereka juga berani mengambil resiko serta tidak pasif, tetapi aktif menemukan sesuatu untuk berkarya.  Hal ini disampaikan Direktur Bina Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kementerian Kehutanan (Kemenhut), Dr. Ir. Bedjo Santoso, M.Si, mewakili Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan yang karena kesibukannya tidak bisa hadir pada Presidential Lectures Series yang diselenggarakan Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) dalam rangka memperingati Milad ke-70 UII Yogyakarta di Auditorium KH. Abdul Kahar Muzakir UII Jl. Kaliurang, Yogyakarta, Rabu (17/4/2013).

 

“Negara ini perlu terus mengembangkan kewirausahaan atau enterpreneurship, karena kita ingin pengangguran, kemiskinan dan kesenjangan sosial di negara kita terus berkurang,” ujar Bedjo.

 

Bedjo mengungkapkan bahwa bangsa Indonesia patut bersyukur karena dikaruniai sumber daya alam yang cukup melimpah untuk kelangsungan hidup dan perekonomian. Namun, ia mengingatkan ucapan Muhammad Yunus, ekonom asal Bangladesh yang meraih Nobel Ekonomi 2006, bahwa negara yang kaya sumber daya alam justru kehidupannya malah miskin.

 

Menurut Bedjo Santoso, sektor Kehutanan merupakan salah satu pemberi kontribusi penting perekonomian Indonesia bersama sektor pertanian, perkebunan dan pariwisata. Sektor ini juga bebasis pada sumber daya alam yang bisa diperbaharui sehingga berprospek cerah bagi enterpreneur. Penciptaan ekonomi dari sektor kehutanan menjadi penting, karena setiap pertumbuhan ekonomi 1 persen bisa menyerap 280.000 tenaga kerja.

 

Sebelumnya, Dekan FTI UII, Ir. Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc menyampaikan harapannya agar para mahasiswa, tidak usah menunggu lulus sudah bisa menjadi pengusaha-pengusaha muda yang mandiri dan bersahaja. “Ditambah lagi murah sedekah sebagaimana para narasumber kita kali ini”, imbuhnya.

 

Wakil Rektor I UII, Nandang Sutrisno S.H., M.H., LLM., Ph.D, mengungkapkan tekad kampusnya untuk melahirkan sejuta sarjana enterpreneur yang mampu menciptakan lapangan kerja, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk masyarakat. Kepada FTI UII, Nandang menyampaikan apresiasinya yang tak terhingga atas upayanya menyelenggarakan acara yang besar semacam ini.

 

Kegiatan ini juga diliput dan diberitakan oleh RRIUII dan berbagai media lainnya.

Seminar_Nasional_Green_Manufacturing_1Seminar Nasional Green Manufacturing LEM FTI UII berhasil digelar pada Minggu (7/4) di Auditorium Kahar Muzakkir UII. Dimulai pada pukul 08.00 wib dan berakhir pada pukul 15.00 wib. Tercatat sebanyak 381 peserta mengikuti acara ini, yang berasal tidak hanya dari UII, bahwa dari luar DIY juga ada yang hadir diantaranya UDINUS Semarang. Hadir selaku tamu undangan Wakil Dekan FTI UII Wahyudi Budi Pramono, S.T., M.Eng serta Ketua LEM FTI UII Indra Miftah Faluthi.

 

“Pentingnya Kesadaran Diri Demi Mewujudkan Industri Manufaktur yang Ramah Lingkungan” adalah tema Seminar Nasional Green Manufacturing ini. Diselenggarakannya acara ini berangkat dari keprihatinan tentang dunia industri yang kurang memperhatikan input, proses,dan output yang ramah lingkungan. Serta dengan harapan agar bisa memberikan sumbangsih bagi upaya menyadarkan pikiran tentang pentingnya rasa kepedulian terhadap lingkungan,

 

Seminar dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama narasumber yang menyampaikan paparan adalah Environtment & Quality Superintendent PT. Holcim, Widjayadi dengan moderator dosen Teknik Mesin FTI UII, Risdiyono S.T., M.Eng,. Widjayadi menceritakan mengenai wujud konkret upaya green manufacturing yang telah dilakukan oleh PT HOLCIM Cilacap, semisal penanaman pohon di hutan kota, pengolahan limbah menjadi bahan bakar, mengurangi pemakaian bahan ber-CFC, pemanfaatan air hujan untuk operasional, serta kajian lingkungan sehat.

 

Sesi kedua oleh Agus Wibowo dari Kementerian Perindustrian, menyampaikan Peranan Pemerintah dalam menyinergikan Perusahaan dan Lingkungan. Serta Suparlan, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Zona Yogyakarta menyampaikan seputar lingkungan hidup. Setiap sesi diberikan kesempatan bertanya masing-masing dua termin. Acara diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan kepada pembicara maupun moderator.