Terwujudnya Mini Industri Halal merupakan gagasan dari Jurusan Teknik Industri dan Alumni Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai salah satu sarana belajar bagi para mahasiswa agar dapat memahami bisnis industri halal.

Abdullah ‘Azzam, S.T., M.T., Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) mengungkapkan hal tersebut dalam releasenya (15 Maret 2022) 

“Dengan adanya mini industri ini, diharapkan mahasiswa dapat secara langsung melihat bagaimana proses produksi sebuah produk dari mulai bahan baku menjadi produk jadi dan didistribusikan ke konsumen. Selain itu juga mengerti bagaimana proses pendaftaran halal sebuah produk atau memahami bagaimana sebuah produk dapat disebut sebagai produk halal,” tuturnya.

Azzam mengatakan, “untuk membangun mini industri maka dibutuhkan produk yang akan diproduksi. Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dipilih karena memiliki proses yang sederhana serta supply bahan baku yang mudah.” 

Bahan baku air merupakan air yang memenuhi syarat dan kualitas. Bahan baku air yang digunakan berasal dari air pegunungan yang telah melalui tahap uji bahan baku sesuai aturan dari Kepemenrindag Nomor. 651 Tahun 2004.

Dikatakan Azzam, “Proses pengolahan air minum dalam kemasan yaitu pencucian botol, treatment air karbon aktif, dan pasir silica, filter air 3 tahap pada housing meliputi Nano sedimen, CTO dan Bio Energy, Ultrafiltrasi, Proses UV untuk membunuh bakteri dan terakhir memasukan air ke botol.”

“Setelah itu, pastikan air berkualitas baik, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa sebelum diminum. tidak mengandung bahan berbahaya. Saat ini mini industri Halal baru memproduksi jenis air mineral,” pungkasnya

Jerri

“Belajar memegang peranan yang penting dalam hidup seseorang, dengan belajar kita akan mendapatkan pendidikan yang baik. Pendidikan yang lebih baik sangat penting bagi semua orang, untuk terus maju dalam kehidupan dan mendapatkan kesuksesan, juga mendapat rasa percaya diri, yang dapat membantu membangun kepribadian seseorang.”

Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo., M.T., IPU, Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) mengatakan hal tersebut saat memberikan sambutan kegiatan Temu Orangtua/Wali Mahasiswa FTI UII angkatan tahun 2021. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara blended, daring dan luring terbatas (26 Februari 2022)

Dalam sambutan tersebut Prof Hari Purnomo, menegaskan, “belajar adalah usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu pengetahuan. Belajar juga dapat diartikan sebagai kegiatan berlatih. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Makin banyak pengalaman, maka makin siap menghadapi kehidupan kita kelak dikemudian hari,” tuturnya.

“Pada kesempatan ini kami akan berusaha mendidik mahasiswa menjadi lulusan yang siap pakai dan berakhlak mulia. Serta berusaha, untuk dapat belajar di kampus. Insha Allah pada semester genap akan dilakukan luring terbatas,” tegas Prof Hari Purnomo.

Sementara Santo Ajie Dhewanto, S.T., M.M., Ketua Pelaksana di sela-sela kegiatan mengatakan, “Alhamdulillah, tampak hadir luring di Gedung KH Mas Mansur FTI UII sejumlah 326 Orangtua/Wali Mahasiswa dari 6 Program Studi, yaitu Teknik Industri, Teknik Informatika, Teknik Kimia, Teknik Elektro dan Teknik Mesin serta Rekayasa Tekstil. 

“Adapun alasan diselenggarakan kegiatan tahunan ini adalah untuk memberikan ruang kepada Orangtua/Wali agar dapat lebih dekat mengenal UII khususnya masing-masing program studi” ujar Dosen Program Studi Teknik Mesin FTI UII tersebut,

Jerri Irgo

Perguruan Tinggi dituntut untuk mengembangkan dan menguatkan jejaring strategis sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas tri dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, dengan melakukan kerjasama agar mampu dalam persaingan global.

“Sejalan dengan itu, Perguruan Tinggi yang bermutu harus memiliki daya saing, relevansi serta mampu menjawab tuntutan dan tantangan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta pembangunan bangsa termasuk UMKM.”

Hal tersebut disampaikan Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo., M.T., IPU, Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII), yang selanjutnya menjadi agenda bersama saat melakukan inisiasi kerjasama antara FTI UII, Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah (UM) Sorong dan Pemerintah Kota Sorong. 

Walikota Sorong, Drs. Ec. Lambert Jitmau, M.M, yang diwakili oleh H. Tamrin Tajuddin., S.T., MM, Asisten II Bidang Administrasi, Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Sorong beserta jajarannya, menerima langsung delegasi FTI UII dan UM Sorong diruang kerjanya di Komplek Kantor Pemerintah Kota Sorong, Provinsi Papua Barat (22 Februari 2022).

Tamrin Tajuddin mengatakan “atas nama Pemerintah Kota Sorong menyambut baik inisiasi kerjasama ini, termasuk peningkatan kompetensi pelaku UMKM serta akses pemasaran yang lebih luas lagi dengan  memanfaatkan dukungan teknologi.”

Prof. Hari Purnomo hadir didampingi Dr. Taufiq Immawan., S.T., MM, Ketua Prodi Teknik Industri Program Sarjana FTI UII  dan Jerri Irgo., SE, MM, Liaison Officer dan Marketing FTI UII. Sedangkan delegasi dari UM Sorong tampak hadir Ir. H. Imran Amri., S.T., M.T., IPM, Wakil Rektor 4 Bidang Perencanaan Kerjasama, Sumber Daya dan Unit Usaha serta Ir. H. Hendrik Pristianto., S,T., M.T., IPM, Dekan Fakultas Teknik.

Jerri Irgo

Alhamdulillah awal tahun 2022 ini ada 2 lulusan Program Studi Teknik Industri, Program Magister FTI UII, yaitu Anindya Agripina Hadyanawati., S.T., M.T MBA dan Zakka Ugih Rizqi, S.T., M.T., MBA, yang mendapatkan beasiswa dari National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) untuk mengikuti Program Doktoral di NTUST. 

“Sebelumnya, keduanya mengikuti program Fast Track dan Double Degree yang merupakan kerjasama UII dan NTUST,” tutur Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo., M,T,., IPU, Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) kepada rekan media secara daring (11 Februari 2022)

Ir. Winda Nur Cahyo., S.T., M.T., PhD., IPM., Ketua Program Studi Teknik Industri, Program Magister FTI UII, menambahkan bahwa Magister Teknik Industri FTI UII mengimplementasikan salah satu Program Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yakni terkait program akselerasi perkuliahan yang memungkinkan mahasiswa mampu menyelesaikan kuliah S1 hingga S3 dalam kurun 7 tahun.

Dalam program akselerasi tersebut, setiap mahasiswa S1 tidak perlu menunggu wisuda untuk melanjutkan S2, begitu juga di jenjang S2 ke S3. Kuliah percepatan di FTI UII bekerja sama dengan kampus asing, dapat memanfaatkan skema beasiswa yang banyak ditawarkan saat usia muda.

Dengan demikian, menurut Winda, yang normalnya kuliah S1 bisa 4 tahun, S2 selama 2 tahun dan S3 selam 2 sampai 3 tahun sehingga total 8-9 tahun, kini dapat meraih gelar Doktor hanya butuh waktu 7 tahun atau lebih cepat 2 tahun dari waktu normal.

Pada kesempatan tersebut, Anindya memaparkan hasil penelitiannya yang berjudul Performansi Akurasi Visual Angle Terhadap Objek Dinamis Pada Tampilan Layar Stereoskopik. “Penelitian ini memberikan kontribusi sebagai pedoman penelitian masa depan terkait dengan kinerja mata manusia dalam tampilan stereoskopik,” kata Anin.

Jerri

Pariwisata menjadi salah satu industri yang dapat mendukung pertumbuhan perekonomian. Pemesanan hotel dapat dilakukan secara online serta membagikan pengalaman melalui situs online travel. Ulasan tersebut digunakan pemilik bisnis meningkatkan kualitas produk maupun pelayanan.

“Penelitian dalam melakukan analisis sentimen di setiap aspek menggunakan bahasa Indonesia masih terbilang baru, sehingga berinisiatif membuat Aspect-based Sentiment Analysis (ABSA) menggunakan data hotel berbahasa Indonesia,’’ ujar Siwi Cahyaningtyas, Mahasiswi Program Studi Informatika Program Magister konsentrasi Data Science, secara luring di Gedung KH Mas Mansur (10 Februari 2022)

Siwi mengatakan, penelitiannya terdiri dari empat tahapan: pengumpulan data, preprocessing, klasifikasi aspek, dan sentimen. Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik scraping pada beberapa situs hotel.

“Data tersebut kemudian diberikan label yang diverifikasi oleh seorang ahli dalam bidang perhotelan,’’ kata Siwi didampingi Izzati Muhimmah., S.T., M.Sc., Ph.D, Ketua Program Studi Informatika Program Magister FTI UII dan Dhomas Hatta Fudholi., S.T., M.Eng., Ph.D., Sekretaris Program Studi Informatika Program Sarjana FTI UII 

Dikatakan Siwi, proses klasifikasi yang dilakukan di dalam penelitian ini menggunakan perbandingan beberapa metode deep learning (RNN, LSTM, GRU, BiLSTM, Attention BiLSTM, CNN, CNN-LSTM, dan CNN-BiLSTM). Pada klasifikasi aspek, penelitian ini menggunakan enam buah kelas aspek di antaranya adalah harga, fasilitas hotel, kamar, lokasi, pelayanan, dan restoran.

Penelitian ini, kata Izzati Muhimmah, dapat diterapkan oleh pemilik hotel untuk meningkatkan kualitas dan kenyamanan tamu. Memudahkan manajemen hotel untuk memperbaiki kekurangan yang ada.

Sementara Hatta mengatakan “penelitian tersebut memberikan data yang mudah dipahami oleh stakeholder hotel. ‘’Jadi semakin mudah untuk memperbaiki kualitas hotel dengan penelitian yang dilakukan Siwi ini.” 

Jerri

Alhamdulillah tahapan Pemilihan Calon Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) di Fakultas Teknologi Industri (FTI)  telah berjalan sebagaimana harapan kita bersama. Aspirasi suara terbanyak sejumlah 108 suara pemilih atau 74% dari 146 suara pemilih telah menentukan kandidat terbaiknya yaitu Prof Fathul Wahid, ST, M,Sc, Ph.D.

Hal tersebut disampaikan Ir Agus Taufiq., BE., M.Sc. Ketua Panitia Pemilihan Rektor UII di Tingkat FTI UII,  saat ditemui seusai proses pemilihan yang dilaksanakan di ruang Learning Space 2 FTI UII, Gedung KH Mas Mansur, Kampus Terpadu UII Yogyakarta, Senin, 31 Januari 2022.

Berdasarkan hasil perhitungan suara Prof Fathul Wahid meraih 74% atau 108 suara pemilih, disusul Prof Dr Ir Hari Purnomo., M.T., IPU pada urutan kedua 14% atau 20 suara pemilih,” tutur Ir Agus Taufiq.

Hasil hitung cepat atau quick count, secara keseluruhan suara Prof Fathul Wahid meraih 50,5% atau 504 dari jumlah keseluruhan 999 suara pemilih

Prof Fathul Wahid., S.T., M.Sc., Ph.D., adalah Guru Besar Information Systems yang juga menjabat sebagai Rektor UII periode tahun 2018 s.d. 2022.

Tahapan selanjutnya adalah Penyampaian Rencana Aksi (Action Plan) Calon Rektor yang insha Allah dilaksanakan 24 Februari 2022.

Jerri Irgo

Rekam Medis Elektronik (RME) harus dilengkapi dengan mekanisme access control yang baik karena memiliki resiko rentan terhadap perubahan dan penyalahgunaan data. Kerentanan tidak hanya berpotensi merugikan rumah sakit sebagai pemilik data namun mengancam kerahasiaan informasi pribadi pasien untuk keuntungan pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Access control yang diyakini dapat bertahan dan menyesuaikan kebutuhan di masa datang adalah Attribute Based Access Control (ABAC) dengan implementasi Extensible Access Control Modelling Language (XACML). Desain policy ABAC disesuaikan dengan attribute dari studi kasus aplikasi rekam medis elektronik dan aturan terkait rekam medis yang berlaku di Indonesia,” kata Galih Aryo Utomo M.Kom, Alumni Program Studi Informatika, Program Magister FTI UII Konsentrasi Digital Forensik yang juga Kepala Bagian IT dan Rekam Medis Rumah Sakit (RS) Islam PDHI Yogyakarta (28 Januari 2022).

Galih didampingi Izzati Muhimmah., S.T., M.Sc., Ph.D, Ketua Program Studi Informatika, Program Magister FTI UII dan Dr Yudi Prayudi S.Si M.Kom, Kepala Pusat Studi Digital Forensik yang juga sebagai Dosen Pembimbing, mengatakan, Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi attribute dari rule rekam medis elektronik, melakukan pemodelan policy statement dengan ABAC, pengujian policy statement dengan tool ACPT, implementasi dengan model XACML.

Hasil pengujian dari access control mampu menyajikan keamanan sistem RME. Policy statement yang teruji diharapkan mampu menjadi solusi model access control yang relevan untuk Rekam Medis Elektronik

Menurut Galih Aryo, desain atribute yang diterapkan pada access control RME di RS Islam Yogyakarta PDHI menunjukkan bahwa pendekatan model ABAC menjadi solusi yang tepat dan relevan dalam mendukung tingkat keamanan dan kerahasiaan data medis pasien. 

Jerri Irgo

Fathul Wahid Prof., S.T., M.Sc., Ph.D dan Hari Purnomo Prof. Dr. I r., M.T. IPU, kantongi suara terbanyak dalam tahapan Penjaringan Bakal Calon Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) di Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII, Senin, 24 Januari 2022

Ir. Agus Taufiq., BE., M.Sc, Ketua Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII di Tingkat FTI UII mengatakan, “Alhamdulillah pelaksanaan tahapan Penjaringan Bakal Calon Rektor di  FTI UII berjalan dengan lancar, dengan hasil 2 besar diraih Prof Fathul Wahid 56% dan 24%  Prof Hari Purnomo.”

Prof Fathul Wahid saat ini menjabat sebagai Rektor UII periode 2018-2022 dan Prof Hari Purnomo sebagai Dekan FTI UII periode 2018-2022.

Agus Taufiq menjelaskan, pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 151 pemilih dan telah dinyatakan sah sesuai peraturan. Jumlah pemilih yang mengunakan hak suaranya mencapai 83%  dari jumlah keseluruhan 183 pemilih.

Pemilih yang tidak menggunakan hak pilih karena sedang belajar di luar negeri dan luar kota, menjalankan tugas di dalam dan luar negeri serta ada pemilih yang sakit.

Agus Taufiq menegaskan, “kedua calon rektor itu dijadwakan untuk mengikuti tahapan selanjutnya yaitu Pemilihan Calon Rektor UII, Senin, 31 Januari 2022. Berharap dapat berjalan sesuai dengan harapan kita Bersama, Aamiin”

Jerri

Sebanyak 11 Bakal Calon Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) dari Fakultas Teknologi Industri (FTI) telah memenuhi syarat dan siap bersaing untuk mengikuti Pemilihan Rektor UII. Saat ini Rektor UII dijabat oleh Prof. Fathul Wahid., S.T., M.,Sc., Ph.D. masa jabatannya akan berakhir di tahun 2022 ini.

Ir. Agus Taufiq., BE., M.Sc, Koordinator Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII di FTI UII mengatakan terdapat 11 bakal calon dari FTI UII berdasarkan Ketetapan Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor Universitas Islam Indonesia Nomor:07/SK-PP/I/2022 tentang Perubahan Atas Ketetapan Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor Nomor 05/SK-PP/I/2022 tentang Bakal calon Rektor Universitas Islam Indonesia Periode 2022-2026.

Sebagaimana lampiran dalam ketetapan tersebut terdapat 11 Bakal Calon tersebut adalah Elisa Kusrini  Dr. Ir., M.T; Fathul Wahid Prof., S.T., M.Sc., Ph.D; Hari Purnomo Prof. Dr. I r., M.T. IPU; Hendra Setiawan  Dr.Eng., S.T., M.T; Imam Djati Widodo Dr. Drs., M.Eng.Sc; Paryana Puspaputra Dr. Ir., M.Eng; Raden Teduh Dirgahayu Dr., S.T., M.Sc; Sri Kusumadewi Dr., S.Si., M.T; Winda Nur Cahyo Ir., S.T.. M.T., Ph.D; Yudi Prayudi Dr., S.Si., M.Kom; Yusuf Aziz Amrulloh S.T., M.Eng., Ph.D.

“Persyaratan telah dipenuhi untuk menjadi Calon Rektor UII, antara lain sebagai dosen tetap UII, berusia setinggi-tingginya 60 tahun, serta memiliki gelar doktor dengan jabatan akademik serendah-rendahnya Lektor Kepala,” tuturnya

Di tahapan selanjutnya akan dilakukan penjaringan bakal calon rektor di tingkat fakultas pada tanggal 24 Januari 2022 mendatang, dengan memilih bakal calon yang telah ditetapkan oleh Panitia Pemilihan. Dari nama-nama bakal calon rektor tersebut akan ditetapkan dua orang calon berdasarkan suara terbanyak, bagi fakultas yang bakal calon rektornya lebih dari 5 orang.

Ir. Agus Taufiq kembali menegaskan, “adapun metode yang akan digunakan secara luring.”

Tahapan berikutnya, yakni pemilihan calon rektor yang direncanakan akan berlangsung pada 31 Januari 2022. Tahapan ini sebagaimana dijelaskan Agus Taufiq, dilakukan untuk memilih calon rektor yang telah ditetapkan berdasarkan hasil penjaringan di masing-masing fakultas.

“Suarakan aspirasi pilih dengan hati nurani, karena ikut memilih jadi bukti cinta pada UII,” pungkas Agus Taufiq

Jerri Irgo

Berdasar Surat Edaran Rektor Nomor: 2374/Rek/10/SP/VII/2021 (20 Zulkaidah 1442/1 Juli 2021

Setelah memperhatikan perkembangan mutakhir pandemi Covid-19, baik secara nasional maupun lokal, dan mempelajari Surat Edaran Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 39/SE/VI/2021 tanggal 28 Juni 2021 tentang Penundaan Kegiatan yang Berpotensi Menimbulkan Kerumunan dan Surat Edaran Bupati Sleman Nomor 443/01745 tanggal 28 Juni 2021 perihal kebijakan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, Rektor meminta dengan sangat kepada semua sivitas (dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa) Universitas Islam Indonesia (UII) untuk mengindahkan hal-hal berikut.

  1. Menghindari perjalanan keluar kota atau mobilitas keluar rumah yang tidak sangat perlu dan mendesak. Setiap perjalanan ke luar kota yang mendesak, harus dengan izin dari atasan langsung.
  2. Menjalankan aktivitas Kerja dari Kantor (KdK) secara terbatas, dua hari dalam sepekan, dengan mengatur sif yang dikoordinasikan oleh atasan langsung dan secara disiplin menjalankan protokol kesehatan, terutama dengan:
    1.  Memastikan diri dalam keadaan sehat ketika akan melakukan KdK.
    2. Melakukan Kerja dari Rumah (KdR) dan tidak memasuki lingkungan kampus jika merasa tidak sehat atau mengalami gejala yang mengarah kepada paparan Covid-19, seperti demam tinggi dan sesak nafas.
    3. Memastikan diri ketika datang ke kampus dalam keadaan bersih (membersihkan badan dengan mandi dan berganti baju), terutama jika berasal dari tempat infeksius (seperti rumah sakit).
    4. Mengenakan masker medis/non-kain dengan benar dan disiplin selama berada di kampus.
    5. Membawa perlengkapan personal secara mandiri (alat makan/minum, sajadah, cairan pencuci tangan, masker cadangan) yang mengurangi kontak fisik antarsivitas.
    6. Menjaga jarak fisik (minimal 1 meter) antarsivitas selama beraktivitas secara konsisten.
    7. Menghindari aktivitas yang mengharuskan pelepasan masker, seperti makan dan minum secara bersama-sama.
    8. Menghindari berpindah fisik dari ruang/area kerja masing-masing.
    9. Melaporkan kepada atasan langsung atau narahubung yang ditunjuk jika mengalami gejala Covid-19 (seperti demam tinggi dan sesak napas) dan segera memeriksakan diri.
  3. Menjalankan protokol kesehatan secara konsisten, termasuk ketika berada di luar kampus.
  4. Menghindari kegiatan pengumpulan banyak orang yang berpotensi terjadi kerumunan yang tidak terkendali. Setiap kegiatan luring yang mendesak, harus mendapatkan izin dari Tim UII Siaga Covid-19 (dengan melayangkan surat permohonan melalui Bidang Hubungan Masyarakat UII).
  5. Meminta kepada para dekan untuk membantu melakukan pengawalan pelaksanaan pembelajaran luring terbatas (jika dijalankan), KdK, KdR, protokol kesehatan, dan mitigasi terhadap kasus paparan yang terjadi di lingkungan kerjanya masing-masing dengan mengoordinasikannya dengan Tim UIISiaga Covid-19.
  6. Menjalankan semua ikhtiar kolektif untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan niat karena Allah dan memperbanyak amalan baik, terutama sedekah, untuk mendekatkan diri kepadaNya.

Semua ikhtiar tersebut diharapkan menjadi solusi yang ilmiah dan masuk akal, yang
mengedepankan sikap hati-hati dan sekaligus menghindarkan diri dari rasa khawatir yang berlebihan. Semoga Allah meridai dan memudahkan kita dalam melewati pandemi Covid-19.

unduh versi PDF