Program Magang Untungkan Mahasiswa dan Pengusaha

Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII)  Prof., Dr., Ir., Hari Purnomo, M.T., IPU, mengatakan salah satu prioritas kampus adalah terwujudnya SDM yang unggul, diantaranya melalui program magang.

Hal tersebut untuk menjawab tantangan dunia usaha yang berharap magang mahasiswa bukan sekadar untuk meningkatkan keterampilan kerja, melainkan jadi hubungan industri dengan universitas yang saling menguntungkan.

“Harapannya, hubungan itu bisa membantu industri memecahkan masalah yang dihadapi dengan pemikiran ilmiah yang dimiliki perguruan tinggi,” tutur Prof Hari Purnomo (20 April 2022)

Kehadiran mahasiswa magang di perusahaan-perusahaan atau dikenal dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sangat menguntungkan mahasiswa dan pengusaha, sebagaimana diungkapkan Bambang Wijaya SE, Direktur Utama PT Dekor Asia Jayakarya, 

PT Dekor Asia merupakan perusahaan yang mengolah bambu menjadi furniture, kerajinan tangan dan pagar untuk kebutuhan ekspor. Selama ini mengekspor hasil produksinya berupa pagar bambu ke Australia. Sebulan mengekspor pagar rata-rata 15 kontainer. Sedang kerajinan tangan dan furniture ke Belanda, Inggris, Belgia, Prancis dan Jerman (Eropa).

Adanya mahasiswa magang yang berasal dari Program Studi Teknik Industri S1 dan Program Magister Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) sangat membantu untuk meningkatkan kecepatan berproduksi. “Mahasiswa magang memberikan masukan yang berkaitan dengan manajemen, layout, teknik-teknik pekerjaan. Selama ini hal tersebut menjadi kendala dan kecepatan produksi. Kini sudah ada progress yang berjalan,” tutur Bambang 

Sabila Rizqi Alfian, mahasiswa S1 Prodi Teknik Industri FTI UII mengatakan saat magang berdiskusi untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi PT Dekor Asia Jayakarya. Kemudian ia berdiskusi dengan teman-teman magangnya untuk memecahkan masalah.

“Saya sendiri fokus pada masalah teknologi untuk pembuatan mesin pembuat lubang pada bambu. Kita masih melakukan trial and error untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi Dekor Asia,” katanya.

Sedang Muhammad Ridwan Andi Purnomo, S.T, M.Sc, Ph.D, Ketua Jurusan Teknik Industri UII mengatakan “alumni sering memberikan masukan jika kurikulumnya masih ada gap dengan dunia industri. Sehingga menghasilkan lulusan yang belum bisa langsung bisa digunakan industri.

“Sehingga perguruan tinggi perlu menciptakan link and match dengan industri. Kebetulan Dekor Asia menawarkan sebagai laboratorium hidup yang bisa kita gunakan untuk belajar bagi mahasiswa FTI,” kata Ridwan.

Jerri