Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bismillahirrahmanirrahiim

Memperhatikan dan menindaklanjuti Surat Edaran Rektor Universitas Islam Indonesia Nomor: 1048/Rek/10/SP/III/2020 tentang UII Mitigasi Penyebaran Covid-19 tanggal 14 Maret 2020, Nomor: 1080/Rek/10/SP/III/2020 tentang Perpanjangan Pembelajaran Daring dan Peniadaan Layanan Tatap Muka tanggal 23 Maret 2020 dan dengan berlandaskan pada kaidah dar’ul mafaasid muqaddamun ‘ala jalbil mashaalih, maka Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) menerbitkan protokol kesehatan Mitigasi Covid-19 di FTI UII sebagai berikut:

Jika Ibu/Bapak/Sdr merasa kondisi badan sedang tidak sehat dengan kriteria:

  1. Suhu Badan setelah diukur mencapai 38 derajat celcius, dan/atau
  2. Batuk/Pilek

Maka mohon maaf jika Ibu/Bapak/Sdr TIDAK DIIJINKAN MASUK kedalam Gedung K.H. Mas Mansur, mohon untuk segera pulang untuk istirahat yang cukup di rumah dan perbanyak minum air putih.

Jika keluhan berlanjutatau disertai dengan kesulitan bernafas (sesak atau nafas cepat) segera lakukan pemeriksaan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, dengan memperhatikan hal berikut:

  1. Gunakan Masker
  2. Apabila tidak menggunakan masker, ikuti etika batuk/bersin yang benar dengan cara menutup mulut dan hidung dengan tisu atau punggung lengan
  3. Sebaiknya menggunakan transportasi pribadi, bukan transportasi umum

Wassalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

= = =

Surat Edaran Dekan FTI UII Nomor: 164/Dek/10/DAURT/III/2020

unduh: format pdfformat JPEG

Alat Pelindung Diri (APD) jadi kebutuhan utama dokter dan tenaga medis dalam menangani pasien infeksi virus Covid-19. Penggunaan APD dilakukan sesuai petunjuk dan standar kesehatan dunia dari World Health Organization (WHO). Hanya saja persediaan APD dalam penanganan Virus Corona (Covid-19) di sejumlah rumah sakit (RS) di Yogyakarta menipis.

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama RSUD Sleman, Joko Hastaryo dalam rilisnya (26 Maret 2020) membenarkan pihaknya sedang menggalang donasi dari masyarakat untuk pengadaan APD berupa masker bedah, masker N-95, kacamata google atau face shield.

Kurangnya ketersediaan APD membuat ada dokter yang disebut harus berjibaku dengan mengenakan jas hujan dan itu sejatinya sangat membahayakan dirinya. Karena APD adalah alat kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungannya.

credit photo : Facebook Dr Nurul Indarti

Credit photo : Facebook Dr Nurul Indarti

Melihat kebutuhan APD tersebut, membuat Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D, Rektor Universitas Islam Indonesia  (UII) bersama istri Dr Nurul Indarti serta kedua anaknya berinisiatif membuat Face Shield

Prof Fathul Wahid dalam rilisnya, mengatakan dalam waktu sekitar 5 jam, di sela kegiatan utama bekerja atau belajar di rumah, keempat orang tersebut dapat memproduksi 35 buah face shield dan 15 lagi sedang dalam proses. “Insya Allah, besok dapat didistribusikan 100-an,” ujar Prof Fathul Wahid

Face Shield produk Tim57 karena dari Timoho 5 no 7 Peduli Covid-19 telah rapi dan siap diambil RS JIH pada hari Kamis (26 Maret 2020) dan menurut Prof Fathul akan dibagi ke RS PDHI dan RS milik UII, jika mungkin. “Dengan ukuran 28×28 berbahan mika hanya diperlukan Rp 5.000-an per biji,” ujar guru besar bidang ilmu sistem informasi tersebut

Prof Fathul Wahid menegaskan bahwa Face Shield yang diproduksinya ini tidak diperjual belikan namun diberikan ke rumah sakit, puskesmas, dan klinik yang membutuhkan sebagai donasi. “Untuk donasi. Ada uang tapi kalau tidak ada barang, akan repot juga,” ujarnya.

Prof Fathul Wahid bersama dengan keluarga melayani permintaan dengan semampunya, hingga saat ini sudah ada pesanan dari rumah sakit, puskesmas dan klinik yang ada di Jogja maupun di luar kota.

Selain itu, bermodalkan video tutorial yang telah dibuatnya, Rektor UII tersebut juga mengajak mahasiswa dan rekan-rekan untuk memproduksi sendiri.

Berikut adalah video tutorial dari Prof Fathul Wahid: Tutorial Membuat Pelindung Muka Face Shield

Jerri Irgo

 

Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Diinformasikan kepada sivitas (mahasiswa, tenaga kependidikan, dosen) Universitas Islam Indonesia (UII), bahwa berdasarkan Surat Edaran Rektor Nomor: 1080/Rek/10/SP/III/2020 tentang Perpanjangan Pembelajaran Daring dan Peniadaan Layanan Tatap Muka untuk Mitigasi Penyebaran Covid-19, maka:

Pembelajaran Daring dan Ujian Tengah Semester

  1. Memperpanjang masa pembelajaran daring sampai dengan 7 Juni 2020. Durasi ini dapat diperpanjang
    dengan memperhatikan perkembangan mutakhir.
  2. Meminta mahasiswa untuk mengikuti pembelajaran daring dari tempat tinggalnya masing-masing
    (asrama, rumah sewaan, kamar sewaan, pondok pesantren, rumah tinggal) dan tidak melakukan
    perjalanan pulang kampung atau ke luar kota, karena dalam situasi seperti ini, tiap orang berpotensi
    sebagai sumber penyebaran virus ke orang atau daerah yang belum terpapar, dan sebaliknya, berpotensi
    terpapar selama dalam perjalanan. Setiap pribadi harus turut bertanggung jawab menjaga diri dan
    lingkungannya.
  3. Meminta dosen menyelenggarakan Ujian Tengah Semester, dengan jadwal dan metode asesmen daring,
    sesuai dengan kesepakatan bersama mahasiswa dan karakteristik matakuliah.
  4. Meminta kepada semua dosen untuk peduli dengan dan mempertimbangkan masalah yang mungkin
    muncul karena pembelajaran daring, termasuk distress mahasiswa yang kewalahan dengan tugas dari
    semua matakuliah yang diambil dan implikasi lain, seperti biaya koneksi Internet dan kemungkinan
    mobilitas di luar rumah untuk mendapatkan koneksi Internet gratis di tempat umum.
  5. Meminta kepada semua Ketua Program Studi untuk mengkoordinasikan evaluasi pelaksanaan
    pembelajaran daring, termasuk mode pembelajaran (seperti sinkron [satu waktu, beda tempat] dan
    asinkron [beda waktu, beda tempat] dengan variasi turunannnya), model penugasan, dan pengelolaan
    beban tugas kepada mahasiswa.

Unduh: Surat Edaran Rektor Nomor: 1080/Rek/10/SP/III/2020

Baca juga update: UII, Mitigasi Penyebaran Covid-19 

Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Wa’alaikummussalam warahmatullahi wabarokatuh

Kuota Internet Gratis untuk Pembelajaran Daring dan Kerja dari Rumah

Diinformasikan kepada sivitas (mahasiswa, tenaga kependidikan, dosen) Universitas Islam Indonesia (UII), bahwa untuk mendukung kebijakan pembelajaran daring dan kerja dari rumah dalam rangka mitigasi penyebaran Covid-19, Badan Sistem Informasi UII mengembangkan akses Virtual Private Network (VPN) dan dua operator seluler (Telkomsel dan Indosat) memberikan layanan paket data gratis.

Virtual Private Network (VPN)

Untuk mengakses layanan dan website pembelajaran daring yang dikelola oleh UII (Zoom, Google Meet, Microsoft Teams, dan Google Classroom), BSI telah menyediakan layanan VPN yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa (https://bsi.uii.ac.id/virtual-private-network/). Dengan akses VPN ini maka akses jaringan yang dilakukan melalui koneksi operator (Telkomsel dan Indosat) akan dianggap sebagai akses dari dan ke UII sehingga tidak mengurangi kuota utama. Kuota yang berkurang adalah dari paket Ilmupedia (Telkomsel) atau Belajar di Rumah (Indosat). Sila lihat panduan di bawah untuk mendapatkan paket tersebut.

Harap diperhatikan bahwa layanan VPN ini hanya dikhususkan untuk keperluan pembelajaran daring. Jika dikemudian waktu ditemukan adanya penyalahgunaan akses selain dari peruntukannya, maka akun VPN akan kami hentikan.

Telkomsel

Sivitas yang menggunakan kartu Telkomsel (SimPATI, Kartu AS, Loop, dan Kartu Halo), silahkan mengaktifkan paket Ilmupedia untuk mendapatkan gratis kuota 30GB melalui aplikasi MyTelkomsel yang diperlukan untuk akses kegiatan daring. Kuota tersebut dapat dipergunakan untuk mengakses seluruh layanan kampus yang ada di UII.

Indosat

Sivitas UII yang menggunakan kartu Indosat, silahkan mengaktifkan paket Belajar di Rumah dan akan mendapatkan gratis kuota 30GB melalui myIM3 atau *123*369# yang diperlukan untuk akses kegiatan daring. Kuota tersebut dapat dipergunakan untuk mengakses seluruh layanan kampus yang ada di UII.

Selamat belajar dan bekerja dari rumah. Hindari keluar rumah jika keadaan tidak sangat memaksa. Tetap sehat dan tetap produktif!

Sumber: uii.ac.id

Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) melakukan pelayanan terbatas pada civitas akademik untuk mengantisipasi penyebaran covid-19. Langkah ini dilakukan Pimpinan FTI UII untuk melindungi sekaligus menjaga agar lingkungan kampus tidak terpapar virus corona yang saat ini sedang menjadi perhatian serius.

“Kami harus melakukan langkah inisiatif sebagai upaya preventif yang perlu diambil segera berdasar arahan Pimpinan Fakultas dan Surat Edaran Rektor UII, Nomor: 1050/Rek/10/SP/III/2020, tentang Kerja dari Rumah (KdR) untuk Mitigasi Penyebaran Covid-19,” tutur Kepala Divisi Administrasi Umum dan Rumah Tangga,  Ervin Yulianita Indriyani, S.T., M.T., saat mendampingi Dekan FTI UII, Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo., M.T dan Dr. Arif Hidayat., ST., MT, Sekretaris Jurusan Teknik Kimia FTI UII memantau kondisi terkini (20 Maret 2020).

Saat ditemui di Hall FTI UII, Gedung KH Mas Mansur Kampus Terpadu, Ervin menjelaskan “selain layanan terbatas tersebut, juga memberlakukan 1 pintu dan protokol sebagai bentuk komitmen agar KdR dapat berjalan dengan baik dan tetap menjaga produktivitas untuk kemajuan Universitas Islam Indonesia. Selain itu juga sebagai wujud dari Surat Edaran Rektor UII, Nomor: 928/Rek/10/SP/III/2020 tentang Pencegahan Dampak Meluasnya Covid-19.”

Layanan terbatas yang dimaksud sebagaimana Surat Edaran Dekan FTI UII, Nomor: 160/Dek/10/DAURT/III/2020, yang mengatur semua akan melewati prosedur pengecekan terlebih dahulu sesuai petunjuk teknis yang dilakukan di pintu masuk Hall Gedung KH Mas Mansur.

Pada saat ini pun, Pimpinan FTI UII memberikan tugas kepada Satuan Pengamanan (Satpam) dan Cleaning Service untuk menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan semua streril sebagai upaya tindakan preventif yang juga wajib dilakukan seluruh sivitas akademika UII.

“Sementara ini akan berlaku sampai dengan ada Surat Edaran selanjutnya dan nanti akan kita evaluasi lagi. Semoga ini salah satu ikhtiar kita untuk dapat tetap memberikan layanan terbaik,” tandas Ervin.

Jerri Irgo

Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo., M.T, Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) dan Dr. Edi Pambudi, Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Sektor Jasa dan Sumber Daya Alam, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, membatalkan pertemuan yang terjadwal akibat wabah Virus Corona (COVID-19), sebagai gantinya, mengadakan pertemuan virtual (18 Maret 2020).

Salah satu agenda pertemuan terkait dengan “pohon industri yang merupakan sebuah peta,  dimana kita dapat mengisi kekosongan yang ada diantaranya bahan baku. Adanya wabah Covid-19 ini, kita perlu banyak melakukan perbaikan untuk mengisi kekosongan bahan baku, namun kalau mitra dagang tutup, sumber bahan baku tutup, maka kita pun akhirnya terpaksa tutup, sehingga ada baiknya melengkapi puzzle industri kita,” ujar Dr. Edi Pambudi.

Sebelumnya Dr. Edi Pambudi hadir sebagai narasumber Kuliah Perdana/Umum pada Mahasiswa Baru Program Studi Teknik Industri Program Magister FTI UII, Gedung KH Mas Mansur, Kampus Terpadu UII (14 September 2019) silam.

Baca : Maha Data, Transformasi Proses Bisnis Ketahanan Pangan

Dr. Edi Pambudi mengatakan “Berdasarkan data pada tahun 2007 sampai dengan 2009 industri kita setelah masa-masa krisis cukup baik dan pertambangan menjadi primadona,  tinggal menggarap investasi, sehingga industri harus dibuat ramai investasi namun masih menjadi PR (pekerjaan rumah-red) besar, pertama menyelesaikan puzzle terkait industri kita belum sambung menyambung, antara barang baku sampai barang jadi. Sampai saat ini, industri kita mengalami masalah, pada saat China menutup kegiatan industrinya. Hal tersebut menunjukkan ketergantungan industri kita pada satu negara masih sangat tinggi.”

Khusus untuk industri makanan dan minuman, tumbuhnya cepat sekali, namun dalam periode kuartal 2018 strukturnya berubah lagi.  “Kondisi saat ini (bagi akademisi-red) bukan lagi call for paper namun sudah call for action” ujarnya.

Dr. Edi Pambudi mendorong Himpunan Program Studi Teknik Industri se-Indonesia sama-sama memikirkan strategi yang tepat seperti apa, untuk dapat membantu pelaku usaha diantaranya menghubungkan dengan bahan baku. “Impor bahan baku terkonsentrasi di 2 negara, India dan China, sebelumnya di Eropa, tapi kemudian tutup.  Ini juga dapat menjadi kajian yang menarik bahwa Perilaku Produksi di Industri yang sangat sensitif dengan harga, mempengaruhi harga pokok produksi pasti juga akan mengalami relasi gagal media.”

Baca Juga : Prof Hari, Beri Arahan Mitigasi Covid-19

Prof Hari Purnomo, menerima peluang tersebut, ”insha Allah segera berkoordinasi untuk berkontribusi dalam hal ini, tidak hanya tataran akademik, namun action, apapun  hasilnya,” tutur Guru Besar Bidang Ergonomi Teknik Industri tersebut.

Hadir pula Winda Nur Cahyo, S.T., M.T., Ph.D, Ketua Program Studi Teknik Industri Program Magister FTI UII sebagai inisiator pertemuan tindak lanjut tersebut.

Jerri Irgo

Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta memproduksi hand sanitizer atau pembersih tangan secara mandiri dengan label produksi KhasanahMed sebagai salah satu upaya melindungi civitas akademika dari virus Covid-2019.

“Saat ini kita agak kesulitan dalam pengadaan hand sanitizer, salah satu langkah strategisnya adalah memproduksi sendiri,” kata Dr. Arif Hidayat, S.T., M.T.,  Sekretaris  Program Studi / Jurusan Teknik Kimia FTI UII.

Dr. Arif Hidayat, sampaikan hal tersebut saat koordinasi internal dengan Kepala Divisi Administrasi Umum dan Rumah Tangga FTI UII, Ervin Yulianita Indriyani, S.T., M.T. serta Staf Laboran Prodi Teknik Kimia, Retno Tri Hastutiningsih, S.T dan Afif Dwijayanto, S.Si di ruang kerjanya, Gedung KH Mas Mansur, Kampus Terpadu UII, Yogyakarta (17 Maret 2020).

Baca : Prof Hari, Berikan Arahan Mitigasi Covid-2019

Ungkapan syukur diungkapkan Ervin, “Alhamdulillah, kebutuhan hand sanitizer di FTI UII hingga pekan ini telah terpenuhi. Setidaknya tersedia di setiap lantai 1 dan lantai 2 di Gedung KH Mas Mansur dan 10 botol di Ruang Laboratorium di Gedung K.H.A. Wahid Hasyim.”

Lebih lanjut Ervin mengatakan “Pendistribusian telah dilakukan sejak 9 Maret 2020, dengan asumsi aktif kuliah maka kebutuhan rata-rata 11.000 milliliter per minggu dan berharap masih terus memproduksi hingga kondisi benar-benar dinyatakan aman dari Virus Covid 2019. Kita juga berharap dapat melakukan kegiatan edukasi ke masyarakat melalui program Pengabdian Masyarakat,” ujarnya.

Berdasarkan data saat ini tercatat 147 Dosen dan 85 tendik selanjutnya berdasarkan data Unisys, tercatat 5.004 mahasiswa. Untuk Strata 1, Prodi  Informatika berjumlah 1.112, selanjutnya Prodi Teknik Industri 1.049. Adapun Prodi Teknik Kimia 810 serta Prodi Teknik Mesin 590 dan Prodi Teknik Elektro 490 Mahasiswa. Untuk Strata 2, Magister Teknik Industri 419 dan Magister Informatika 534 Mahasiswa.

Secara terpisah, Dekan FTI UII, Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo., M.T, mengapresiasi apa yang telah dilakukan Prodi Teknik Kimia di tengah keresahan masyarakat akibat langkanya hand sanitizer atau pembersih tangan, semoga menjadi salah satu ikhtiar dan semoga menjadi bagian mitigasi bencana global ini.

Jerri Irgo

“Sangat beralasan, mengapa kita secepatnya harus bertindak melakukan mitigasi, karena kita bergerak di dunia pendidikan, artinya harus secepatnya juga memberikan pendidikan khususnya kepada Mahasiwa untuk berbuat baik, bagaimana kita menanggulanginya. Akan menjadi bencana, kalau dunia pendidikan lalai” ujar Prof Hari Purnomo, di Auditorium Lantai 3 Gedung KH Mas Mansur, Kampus Terpadu UII (16 Maret 2020).

Hal tersebut disampaikan Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo, M.T., Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) saat memberikan arahan kepada 85 Tenaga Kependidikan di Lingkungan Kerja FTI UII tentang Mitigasi Penyebaran Virus Corona atau Covid-19 dan Kerja dari Rumah untuk Mitigasi Penyebaran Covid-2019.

Baca : Mitigasi Penyebaran Covid-2019

Adapun langkah antisipasi tersebut, dengan berpegang pada kaidah dar’ul mafaasid muqaddamun ‘ala jalbil mashaalih (menghindari kerusakan lebih utama dibandingkan meraih kebaikan) dan memperhatikan Surat Edaran Rektor, Nomor: 1048/Rek/10/SP/III/2020 tentang  Mitigasi penyebaran Covid-2019 dan Surat Edaran Rektor, Nomor: 1050/Rek/10/SP/III/2020 tentang Kerja dari Rumah untuk Mitigasi Penyebaran Covid-2019.

Baca Juga : Infografis Kerja dari Rumah

Dwi Ana Ratna Wati, S.T., M.Eng., Wakil Dekan Bidang Sumber Daya dan Dr. R.M. Sisdarmanto Adinandra, S.T., M.Sc., Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni FTI UII, tampak hadir pada kegiatan tersebut

Dalam arahan terakhir,  Prof Hari Purnomo meminta agar Tendik FTI UII dan keluarga serta lingkungan dapat saling mengingatkan untuk mengantisipasi virus tersebut dengan menerapkan pola hidup sehat diantaranya dengan berolahraga.

Baca : UII Respon Covid 2019

“Semoga dengan mengikhtiarkan secara sungguh-sungguh pelayanan kepada semua pemangku kepentingan dapat dipenuhi dalam kualitas yang terbaik” pungkasnya.

Jerri Irgo

Dengan memperhatikan Surat Edaran Kementerian Pendidikan nomor 3 tahun 2020 tentang Pencegahan Coronavirus Disease (Covid-2019) pada Satuan Pendidikan dan mempertimbangkan perkembangan mutakhir terkait dengan penyebaran Coronavirus Disease (Covid-2019), dan dengan berpegang pada kaidah dar’ul mafaasid muqaddamun ‘ala jalbil mashaalih (menghindari kerusakan lebih utama dibandingkan meraih kebaikan), maka dengan ini Universitas Islam Indonesia mengeluarkan SURAT EDARAN REKTOR, Nomor: 1048/Rek/10/SP/III/2020 – mengambil kebijakan untuk:

Pembelajaran daring dan tatap muka

  1. Tidak meliburkan pembelajaran (termasuk kuliah dan pembimbingan) tetapi menyelenggarakannya menggunakan bantuan teknologi informasi secara daring, mulai 16 Maret 2020 sampai dengan 15 April 2020. Pembelajaran daring dapat diselenggarakan menggunakan Google Classroom, Zoom, atau sistem lain. Ujian Tengah Semester yang berlangsung mulai 16 April diikhtiarkan dapat berupa ujian bawa pulang (take home exam). Durasi pembelajaran daring dapat diperpanjang dengan memperhatikan perkembangan mutakhir.
  2. Memperketat protokol penyelenggaraan pembelajaran yang tidak mungkin dijalankan secara daring (seperti praktikum, kerja praktik, praktik kerja, kegiatan keterampilan medik) dan aktivitas lain (seperti Sumpah Apoteker). Protokol tersebut termasuk pengecekan suhu, penggunaan cairan pembersih tangan (hand sanitizer), pembatasan kontak fisik (seperti jabat tangan), dan pembatasan tamu dari luar Universitas Islam Indonesia.

Penundaan program atau aktivitas

  1. Menunda pelaksanaan program atau aktivitas yang melibatkan banyak orang atau pihak luar Universitas Islam Indonesia (seperti seminar/konferensi, workshop, kuliah umum), mulai 16 Maret 2020 sampai pandemi Covid-19 mereda. Jika karena alasan yang sangat khusus, program atau aktivitas tidak bisa ditunda, protokol yang ketat harus dijalankan.
  2. Menunda acara Wisuda Periode IV TA 2019/2020 yang direncanakan pada 18 April 2020. Peserta Wisuda Periode IV TA 2019/2020 memiliki pilihan untuk dapat mengambil ijazah mulai 18 April 2020 di Direktorat Layanan Akademik Universitas Islam Indonesia. Waktu wisuda pengganti akan diumumkan kemudian.

Mobilltas nasional dan internasional

  1. Membatasi sivitas akademika dalam melakukan perjalanan dinas ke luar negeri atau ke luar kota.
  2. Memberlakukan protokol ketat untuk tamu internasional, termasuk karantina dan pembatalan pertemuan, jika diperlukan. Kesehatan diri dan lingkungan.
  3. Meningkatkan ikhtiar pencegahan lain, seperti dengan menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh, mengurangi kontak fisik, serta menyediakan fasilitas pendukung, seperti cairan pembersih tangan.
  4. Meminta kepada sivitas akademika yang merasakan gejala tidak sehat, seperti batuk, demam tinggi, gangguan pernafasan (yang merujuk kepada kondisi penderita Covid-19), untuk tidak masuk kerja atau tidak mengikuti proses pembelajaran dengan tatap muka. Permohonan izin dapat disampaikan ke Divisi Administrasi Akademik (untuk mahasiswa) atau Divisi Administrasi Umum dan RumahTangga (untuk tenaga kependidikan) atau Ketua Jurusan (untuk dosen) atau ke atasan langsung.
  5. Mengimbau kepada semua sivitas akademika, untuk sementara waktu, untuk menghindari tempat berkumpul beragam orang (seperti pusat perbelanjaan, kafe, atau ruang kerja bersama).
  6. Sambil mengerjakan semua ikhtiar, mengajak semua sivitas akademika untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan meningkatkan kualitas amalan terbaik, termasuk memperbanyak sedekah.

Pusat informasi dan pengaduan

  1. Untuk pengaduan dan akses informasi lain terkait dengan mitigasi penyebaran Covid-2019 di lingkungan Universitas Islam Indonesia dapat menghubungi Bidang Hubungan Masyarakat di 0821-3173-7773 (telepon, WhatsApp)

Kebijakan ini melengkapi surat edaran yang telah dikeluarkan sebelumnya. Jika terdapat perkembangan lain yang perlu diperhatikan, pengumuman lebih lanjut akan disampaikan.

Selengkapnya:

 

Pakar Teknologi Informasi Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ismail Fahmi, Ph.D mengatakan, keterbukaan tentang penyebaran Virus Corona (COVID-19) bagi masyarakat sangat penting. Sebab dengan mengetahui perkembangan penyebaran COVID-19, masyarakat dapat melakukan langkah-langkah antisipasi secara mandiri, menjaga diri, dan lingkungan dengan baik.

“Keterbukaan informasi tidak akan membuat masyarakat panik, justru memperkuat kepercayaan pada pemerintah. Untuk itu, masyarakat memerlukan informasi yang jelas dan terbuka mengenai Virus Corona,” kata Ismail Fahmi, Ph.D., Dosen FTI UII saat memaparkan Pemanfaatan Big Data, sesaat sebelum menjadi di Narasumber Kuliah Umum Program Studi Teknik Industri Program Magister FTI UII, di Ruang Sidang Dekanat FTI UII, Gedung KH Mas Mansur, Kampus Terpadu UII Yogyakarta (14/3/2020).

Founder Media Kernels Indonesia dan Drone Emprit tersebut menjelaskan apa yang disampaikan berdasarkan data yang masuk dan diolahnya dari percakapan di media sosial. Khususnya yang menjadi perhatian serius masyarakat, yakni kepercayaan. Kepercayaan bisa positif, tapi juga dapat negatif.

Yang jelas, kepercayaan menduduki peringkat pertama. Kepanikan justru bukan menjadi hal yang utama dalam keseharian masyarakat. Persentase percakapan yang menyinggung kepanikan jauh lebih sedikit dibandingkan kepercayaan. “Untuk itu mendorong pemerintah agar terbuka menyampaikan informasi, sehingga masyarakat benar-benar memahami dan mengetahui yang harus dilakukan,” paparnya didampingi Winda Nurcahyo, S.T., M.T., Ph.D., Program Studi Teknik Industri Program Magister FTI UII dan Dr. Zaroni, Chief Financial Officer (CFO) Pos Logistik Indonesia

Namun keterbukaan tersebut tetap harus dari satu pintu seperti yang selama ini berlangsung. Tidak semua orang, dalam hal ini pemerintah daerah, bisa menyampaikan informasi terkait Corona. Informasi satu pintu menuntut Pemerintah Pusat memiliki data yang selalu baru dari waktu ke waktu berdasarkan laporan dari daerah yang juga harus selalu terbaru.

”Idealnya informasi tentang Virus Corona memang satu pintu, ada di Pemerintah Pusat,” tukasnya.

Menurutnya, berdasarkan data yang diperolehnya, sudah bisa dikategorikan yang menjadi kebutuhan masyarakat yang terjadi melalui percakapan di media sosial. Ini memberi gambaran mengenai langkah-langkah yang dapat dilakukan.

Jerri Irgo