REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Prof Hadri Kusuma terpilih sebagai Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) periode 2014-2018. Hadri terpilih dalam pemilihan tahap terakhir yang dilakukan Pengurus Badan Wakaf UII.

 

Terpilihnya Hadri Kusuma telah dikukuhan dengan surat keputusan panitia pemilihan rektor dan wakil rektor UII nomor 06/KPTS/II/2014 yang ditandatangani Ketua Pemilihan Abdul Jamil, tertanggal 28 Februari 2014. “Surat keputusan sudah diserahkan kepada calon rektor terpilih Selasa (4/3). Beliau akan menjabat rektor mulai 1 April 2014,” kata Hujair Sanaki, Wakil Ketua Panitia Pemilihan Rektor kepada wartawan di Yogyakarta, Selasa (4/3).

 

Selanjutnya, panitia akan memilih calon wakil rektor. Saat ini ada 51 nama yang memenuhi syarat menjadi wakil rektor 1. Calon wakil rektor 2 ada 89 orang, sedang calon wakil rektor 3 ada 90 orang.

 

Dalam tahap sebelumnya,  Hadri Kusuma yang juga Dekan Fakultas Ekonomi UII, mendapat suara terbanyak pada pemilihan Rektor UII periode 2014-2018 di tingkat senat. Dalam  pemilihan Selasa (11/2/2014) di Kampus UII Terpadu, Hadri Kusuma mendapat 37 suara atau 29 persen. Sedang urutan kedua ditempati Mochamad Teguh, Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP)mendapatkan 33 suara atau 26 persen dan Jawahir Thontowi dari Fakultas Hukum (FH) mendapat 28 atau 22 persen.

 

Diberitakan Republika

 

Jerri Irgo

 

Berita Terkait

Prof. Hadri Kusuma Ditetapkan Sebagai Calon Rektor Terpilih UII Periode 2014-2018

Hadri Kusuma Calon Rektor Pilihan Senat UII

fti_uii-tamu-udinus-1Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) mendadak dikunjungi tamu dari Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) Semarang pada Senin (17/02/2014). Dibilang mendadak, karena kehadirannya begitu cepat setelah pimpinan rombongan UDINUS melakukan komunikasi melalui telepon sehari sebelum kehadirannya dengan Dekan FTI UII, Ir. Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc. Rombongan yang berjumlah 8 orang merupakan para pejabat di UDINUS diterima langsung di ruang sidang Dekanat FTI UII.

 

Dari komunikasi yang dilakukan, kehadiran mereka untuk melakukan studi banding terkait upaya apa yang dilakukan UII sehingga memperoleh nilai A pada akreditasi instituti dan berbagai upaya untuk mendapatkan nilai terbaik dalam akreditasi pada jenjang pascasarjana. Untuk itulah FTI UII menghadirkan Prof. Hari Purnomo. Prof. Hari merupakan salah dosen FTI UII yang pada saat visitasi akreditas institusi dipercaya menggawangi segala urusan terkait akreditasi institusi. Dalam kunjungan ini rombongan juga ditunjukkan pada ruang kantor pascasarjana, agar lebih kongkrit mengetahui pascasarjana FTI UII, tidak sekedar mendapatkan ceritanya saja.  Hal ini terkait dengan upaya mereka bagaimana memperoleh akreditasi yang terbaik untuk jenjang pascasarjana.

 

Saat dialog berlangsung, Prof. Hari menceritakan berbagai upaya yang dilakukan UII hingga mendapatkan nilai A pada akreditasi institusi. Menurutnya saat itu UII menyampaikan apa adanya berbagai data yang dimiliki UII. Sumber informasi utamanya adalah data yang ada pada server di sistem yang dimiliki UII, dipadukan dengan data laporan EPSBED yang kini sudah berganti nama menjadi PDPT. Penekanan utama yang disampaikan Prof. Hari adalah UII selalu berpegangan pada sistem mutu yang memang sudah lama dimiliki UII. “Kita selalu mengacu pada sistem mutu yang sudah ditetapkan untuk mendukung terwujudnya visi dan misi UII”, tekannya. “Bahkan untuk pengecekan data ini, sistem informasi kita dibongkar habis oleh asesor”, imbuh Prof. Hari.

 

Dosen tetap FTI UII, Izzati Muhimmah S.T., M.Sc., Ph.D menambahkan bahwa terkait dengan sistem mutu yang ada di UII, sampai unit terkecil yang ada di UII harus memiliki sasaran mutu yang terukur dan selalu dilakukan audit. “Upaya UII ini terus dilakukan dengan melakukan audit sistem mutu sampai unit terkecil yang ada. Dan ini rutin setiap tahun, jadi kami selalu dikontrol oleh sistem yang kami tetapkan sendiri”. Jelas Izzati mempertajam apa yang disampaikan Prof. Hari menjawab berbagai pertanyaan dari Kepala Kantor Penjaminan Mutu UDINUS, Retno Indah Hernawati, SE, M.Si. Secara bergantian berbagai pertanyaan yang ada dijawab dengan baik oleh Prof. Hari Purnomo, Izzati Muhimmah S.T., M.Sc., Ph.D dan juga wakil dekan FTI UII, Wahyudi Budi Pramono, ST, M.Eng.

fti_uii-tk-workshop-1Program Studi (Prodi) Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) berupaya keras ciptakan strategi jitu agar para mahasiswa cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan yang tapat sesuai bidangnya. Hal ini diupayakan dalam kegiatan workshop yang berlangsung di salah satu Laboratorium Tekstil pada Senin (17/02/2014), diikuti oleh seluruh dosen dan tenaga pengajar pada Prodi Teknik Kimia FTI UII.

 

Ketua Prodi Teknik Kimia FTI UII, Dra. Kamariah, M.S. menyampaikan dalam sambutan pembukaan workshop bahwa kegiatan workshop ini sangat mendesak dan penting untuk dilakukan mengingat semakin kerasnya persaingan di dunia pendidikan. Kamariah berharap banyak dari workshop sehari Prodi Teknik Kimia FTI UII memperoleh masukan yang sangat berharga baik itu untuk Prodi sendiri terlebih untuk para mahasiswa. “Regulasi Tugas Akhir untuk para mahasiswa Teknik Kimia FTI UII sangat penting. Untuk itu dengan workshop ini hasilnya diharapkan dapat membantu para mahasiswa selesai studi lebih cepat dari yang dijadwalkan”, harapnya.

 

Prodi Teknik Kimia FTI UII mendatangkan narasumber yang tapat yaitu seorang guru besar Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Wahyudi Budi Sediawan dan dari Institut Teknologi Bandung, Dr. IGBN Makertihartha. Kepada beliau berdua khususnya Prodi Teknik Kimia FTI UII berharap mendapatkan bagian sharing dari para narasumber yang hebat ini.

 

Narasumber pertama Prof. Wahyudi Budi Sediawan yang banyak berbicara tentang Perancangan Pabrik Kimia (PPK) di akhir paparanya memberikan catatan dalam pemberian nilai, bahwa para mentor sebatas memberikan pengarahan dalam bentuk presentasi kelas di awal kegiatan dan memberi nilai pada setiap tahapan yang dilalui. Setiap mahasiswa wajib membuat laporan tiap tahapan dan laporan lengkap pada tahap terakhir.  Sementara Dr. IGBN Makertihartha lebih banyak menggabungkan seluruh kurikulum yang diterapkan, terutama yang terkait dengan penyusunan akhir. Menurutnya hal penting yang sangat diperlukan untuk perbaikan berkelanjutan antara lain harus kembali kepada definisi tujuan pendidikan pada Prodi, kurikulum dan rancangan Tugas Akhir harus jelas termasuk roadmap pengambilan mata kuliah. Hal yang sangat penting dari itu semua menurut Makertihartha adalah “jangan pernah lelah dalam melakukan evaluasi dan koreksi”, tutupnya.

 

 

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas, untuk menjangkau kota-kota di Nusantara yang terpisahkan oleh ribuan kepulauan, transportasi udara menjadi salah satu sarana yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia karena dinilai lebih efisien dan harganya pun kini mulai terjangkau oleh hampir semua kalangan.  Indonesia tercatat sebagai 10 Negara terbanyak di dunia yang memiliki bandara, yaitu sejumlah 683 bandara.

 

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas Bandara Internasional di Indonesia adalah dengan mengoptimalkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT), hal tersebut untuk merevolusi bisnis industri penerbangan, karena teknologi berperan penting mendukung operasional dan strategi manajemen dari maskapai termasuk di bandara.

 

Pendapat lebih detail dari R. Teduh Dirgahayu, ST., M.Sc., Ph.D, Dosen Magister teknik Informatika Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri  (MI PPs FTI UII) berdasarkan hipotesa penelitiannya yang berjudul “Aplikasi Layanan Bandara berbasis Cloud” menyatakan “Saat ini bandara belum memberikan informasi via Teknologi Informasi  yang memadai bagi penumpang”. saat ditemui di Ruang Dosen PPs FTI UII (27/02).

 

“Dengan adanya penelitian ini akan memudahkan pihak bandara dalam penyediaan infrastruktur dan aplikasi Teknologi Informasi  beserta pengelolaannya. Selanjutnya pihak bandara dan stakeholder lain akan fokus di pengelolaan konten” ujar  R. Teduh Dirgahayu

 

Ditambahkannya sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas bandara, “Aplikasi Layanan Bandara berbasis Cloud, dimana infrastruktur dan aplikasi di Internet, tidak perlu penyedian sendiri”

 

“Jika ingin menyediakan informasi tersebut, pihak bandara perlu membangun infrastruktur, aplikasi dan pengelolaan Teknologi Informasi, selain konten informasi yang akan disampaikan ke penumpang”  pungkas R. Teduh Dirgahayu

 

Jerri Irgo

fti_uii_POSIr Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc, Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII), beserta rombongan Team Promosi FTI UII melakukan kunjungan kerja ke Direksi PT Pos Indonesia dan Direksi PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) di Bandung (19/02). Kunjungan kerja sekaligus penjajakan kerjasama ini, baik ke PT Pos Indonesia maupun ke PT Telkom dalam bentuk peningkatan kompetensi sumberdaya manusia khususnya Sistem Informasi Enterprise dan juga kegiatan pengabdian masyarakat.

 

Dalam presentasinya Ir Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc, menyampaikan 4 point tawaran kerjasama, yaitu yang pertama Aplikasi Layanan Bandara berbasis Cloud, selanjutnya kedua Hybrid Open Source e-Learning berbasis Cloud. pada poin ketiga adalah Pengembangan Serat Alam dari Daun Nanas dan poin keempat adalah Pengembangan Kawasan Industri Kreatif Kerajinan Mendong.

 

Saat di PT Pos Indonesia, rombongan di terima Budhi Setyawan, Director of Technologi and Financial Service, didampingi Boy Panjaitan VP Pengembangan Teknologi, T Widodo, Sekretaris Perusahaan dan A Muktadir Tayeb, Manajer Protokoler.

 

Sedangkan di PT Telkom, yang menerima adalah Haris Widjanarko, SM Prandal / CSR, Ninik Lestari, Manager Area, Sanjaya, ST, MH, Manager Analisa Evaluasi & Adm dan Kartini Enterprise Account Manager serta M Lutfi Enterprise Account Manage.

 

Rombongan Team Promosi FTI UII yang hadir adalah Nasrullah Setiawan, ST, M.Sc, Dosen Teknik Industri  juga selaku Ketua Team Promosi, Alvin Sahroni, ST.,M.Eng, Dosen Teknik Elektro, Beni Suranto, ST, SoftEng, Dosen Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana FTI UII dan Jerri Irgo, Liaison Officer dan Marketing Program Pascasarjana FTI UII.

 

Jerri Irgo

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2014 (SNATi 2014) adalah agenda rutin tahunan sebagai forum diseminasi informasi dan pengetahuan terkait aplikasi Teknologi Informasi (TI).

 

Setiap penyelenggaraan SNATI selalu diapresiasi oleh peserta dari seluruh wilayah Indonesia dengan latar belakang beragam, mulai dari akademisi hingga praktisi, mulai dari developer sampai end-user, baik dari sisi teknis, manajerial maupun dampak sosial dari aplikasi TI.

 

Berbekal pengalaman selama 10 tahun, SNATI 2014 insya’Allah selalu tampil dengan citra seminar yang berkelas..

 

selengkapnya : SNATi 2014

 

Jerri Irgo

Prof Dr Ir Indra Surjati, MT, Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti (FTI Usakti) Jakarta bersama 25 orang delegasinya yang terdiri dari Dosen, Pejabat Struktural maupun Fungsional melakukan kunjungan benchmarking ke Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII), Rabu (12/02).

 

Bertempat di Auditorium Lt 3 Gedung Mas Mansur, Kampus Terpadu UII, Jalan Kaliurang Km 14,4 Sleman, Yogyakarta, Delegasi FTI Usakti disambut langsung oleh Ir. Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc, Dekan FTI UII didampingi Wahyudi Budi Pramono, ST, M.Eng, Wakil Dekan FTI UII beserta Ketua Program Studi dan Kepala Divisi di Lingkungan FTI UII.

 

Setelah masing-masing Dekan memperkenalan satu persatu Pejabat Struktural maupun Fungsionalnya, dilanjutkan pembahasan berdasarkan kelompok diskusi.

 

Pembahasan dibagi menjadi 7 kelompok diskusi, pada kelompok diskusi 1 tentang tata pamong, perpustakaan, kerjasama, kemahasiswaan, selanjutnya kelompok diskusi 2 tentang penjaminan mutu, alumni dan pengelolaan sumber daya keuangan. Pembahasan pengembangan pendidikan dan pengajaran pada kelompok diskusi 3 dan kelompok diskusi 4 membahas program kerja divisi bidang SIM, keuangan dan perbekalan.

 

Kelompok diskusi 5 membahas program kerja divisi bidang umum, akademik dan perkuliahan dan kelompok diskusi 6 dan kelompok diskusi 7 membahas pengembangan pendidikan, pengajaran dan keprodian. Kegiatan pembahasan kelompok diskusi, ditutup dengan penyerhan kenang-kenangan dari masing-masing Dekan dilanjutkan ramah tamah dan jamuan makan siang bersama.

 

Jerri Irgo

Komponen-komponen hasil kompilasi dari berbagai penelitian yang dapat digunakan untuk membangun Digital Forensic Readiness Index (DiFRI) terdiri dari enam komponen, yaitu Strategy, Policy & Procedure , Technology & Security, Digital Forensic Response, Control dan Legality.  Selanjutnya dari enam komponen utama tersebut, dibuatlah indikator masing-masing komponen. Dari komponen-komponen dan indikator tersebut dibuatlah metode penghitungan untuk mengetahui indeks masing-masing komponen maupun DiFRI keseluruhan.
 

Hal tersebut menjadi salah satu kesimpulan dari penelitian Tri Widodo yang akhirnya mengantarkannya mendapat gelar Magister Komputer dari Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia PPs FTI UII) konsentrasi Forensika Digital.
 

Berdasar studi pustaka dan kompilasi beberapa penelitian-penelitian sebelumnya, komponen utama Digital Forensic Readiness terdiri dari beberapa hal, antara lain Strategy, Policy & procedure, Technology & security, Digital forensic response, Control, dan Legality. Model Digital Forensic Readiness Index (DiFRI) Untuk Mengukur Tingkat Kesiapan Institusi dalam Menanggulangi Aktivitas Cyber Crime11 merupakan judul penelitiannya

 

Alasan Tri Widodo melakukan penelitian dengan bimbingan Yudi Prayudi, S.Si., M.Kom, Dosen Magister teknik Informatika PPs FTI UII dan Teknik Informatika FTI UII adalah tindak kejahatan internet selalu meningkat dan tidak diimbangi dengan jumlah barang bukti yang tersedia. Minimnya laporan dan barang bukti digital, mengindikasikan kurangnya pemahaman masyarakat akan cyber crime dan kurangnya kesiapan Digital Forensic(Digital Forensic Readiness) dari berbagai institusi maupun masyarakat.

 

Download : Model Digital Forensic Readiness Index (Difri) Untuk Mengukur Tigkat Kesiapan Institusi Dalam Menanggulangi Aktivitas Cyber Crime

 

Jerri Irgo

Setelah melewati tahapan yang panjang, akhirnya lima calon rektor Universitas Islam Indonesia dipilih oleh anggota Senat Universitas. Pada pemilihan yang berlangsung di GKU Prof. Sardjito Kampus Terpadu UII, Selasa (11/2), kandidat calon rektor Prof. Drs. Hadri Kusuma, MBA, DBA.,Ph.D berhasil mengungguli keempat calon lainnya dengan perolehan 37 suara atau persentase 29 %. Sementara keempat calon lain, yaitu Prof. Ir Muhammad Teguh, MSCE, Ph.D mendapat 33 suara (28 %), Prof. Jawahir Thontowi, SH., Ph.D mendapat 28 suara (22 %), Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D mendapat 16 suara (12 %), dan Prof. Ir. Sarwidi, MSCE., Ph.D., IP-U mendapat 13 suara (10 %). Selanjutnya, ketiga nama calon yang mengantongi suara terbanyak akan diajukan ke Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII untuk dipilih sebagai Rektor UII.

 

Adapun dari jumlah anggota senat yang memiliki hak suara adalah sebanyak 136 orang, namun yang ikut memberikan hak suaranya sebanyak 129 orang, lima di antaranya berhalangan hadir untuk ikut memilih, 1 suara abstain, dan 1 lainnya dianggap tidak sah. Atas keunggulan suara yang diraihnya, maka Hadri berpeluang besar untuk terpilih sebagai rektor UII melalui keputusan final rektor oleh PYBW UII yang akan ditentukan pada tanggal 18 Februari 2014 mendatang.

 

Sebagaimana disampaikan oleh Ketua Panitia Pemilihan Rektor UII, Dr. Abdul Jamil, SH.,M.H bahwa panitia besok akan menyerahkan 3 (tiga) besar nama calon rektor yang memperoleh suara terbanyak, kemudian tahap selanjutnya pihak PYBW yang akan menentukan rektor terpilih periode 2014-2018. “Panitia hari ini telah melaksanakan pemilihan calon rektor dan hasilnya sudah diketahui sehingga tanggal 12 besok akan kami serahkan ke PYBW untuk kemudian dipilih,” terangnya.

 

Abdul Jamil juga menyampaikan, meski proses pemilihan hanya bisa diikuti oleh anggota senat universitas, namun dengan adanya fasilitas Streaming TV yang dimiliki UII maka semua civitas UII bahkan termasuk masyarakat umum dapat mengikuti berlangsungnya proses pemilihan tersebut. Ia pun menjamin proses pemilihan rektor UII ini berlangsung dengan transparan dan akuntabel. “Pemilihan yang berlangsung dari jam 09.00 sampai jam 11.00 juga dapat diikuti via tv streaming, sehingga masyarakat umum dapat ikut memantau sekaligus sebagai bentuk keterbukaan kami bahwa proses pemilihan berlangsung transparan dan dapat dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

 

Rektor UII Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec menyampaikan proses demokratis yang telah berlangsung ini nantinya juga akan berlanjut pada tahap penetapan oleh PYBW UII. Artinya diharapkan pihak yayasan juga mempertimbangkan hasil pilihan senat universitas ini. “Saya berharap nantinya PYBW tetap menghargai proses demokrasi ini, sehingga rektor yang ditetapkan nanti juga mempertimbangkan hasil perolehan suara terbanyak yang dilangsungkan oleh Senat Universitas,” katanya. Sementara Prof. Edy sendiri tidak dapat dicalonkan kembali karena telah terpilih untuk dua kali periode masa jabatan Rektor (2006 – 2010 dan 2010 – 2014), sesuai dengan Peraturan Yayasan Badan Wakaf UII.

 

Sementara, calon rektor yang mengantongi suara terbanyak, Prof. Drs. Hadri Kusuma, MBA, DBA.,Ph.D menyampaikan, sejumlah rencana aksi yang akan ia gulirkan seandainya terpilih sebagai Rektor. Ia berkomitmen akan memperkuat nuansa akademik di UII. “Salah satu yang akan saya lakukan adalah dengan memperkuat kebijakan akademik seperti kuliah umum yang tersentralisasi, serta percepatan bagi dosen yang mengurus gelar guru besar,” tutupnya.

 

diberitakan oleh Humas UII 

 

Jerri Irgo

Berikut disampaikan hasil yudisium tutup teori semester Ganjil tahun akademik 2013/2014 untuk program studi Teknik Informatika.

 

Selengkapnya klik link berikut ini:

 

fti_uii_-_hasil_yudisium_tf

Kadiv Akademik FTI UII,

 

Eko Sukanto