“Beasiswa Alumni Program Pascasarjana (PPs) FTI UII 2011 adalah beasiswa yang diberikan bagi alumni S1 Jurusan Teknik Industri danTeknik Informatika FTI UII yang akan melanjutkan studi S2 di Program Pascasarjana (PPs) FTI UII, baik di konsentrasi Magister Teknik Industri (MTI) maupun Magister Teknik Informatika (MI) pada semester genap tahun akademik 2013/2014”, hal tersebut disampaikan Ir Ali Parkhan, M.T, Koordinator Bidang keilmuan Magister Teknik Industri PPs FTI UII, di ruang kerjanya, Jum’at (24/01/204)

“Program Beasiswa Alumni ini, adalah sebagai upaya bersama Program Teknik Industri dan Program Studi Teknik Informatika FTI UII bersama PPs FTI UII. Harapan program ini adalah memberikan kesempatan meningkatkan kompetensi diri bagi alumni dengan melanjutkan studi S2” ujar Ali Parkhan,

Beasiswa diberikan berupa biaya pendidikan selama di PPs FTI UII yang ditempuh maksimal selama empat semester.

Informasi selengkapnya hubungi : Amarria Dila Sari – 081.2299.44955

Jerri Irgo

Selama ini daun nanas hanya digunakan sebagai pakan ternak dan beberapa bahan baku kerajinan yang memiliki nilai ekonomi yang rendah. Padahal dari hasil analisis sifat-sifat fisis dan mekanis, serat daun nanas mempunyai kemampuan untuk dimanfaatkan sebagai bahan komposit. Melihat potensi tersebut dan teknologi bahan komposit yang dapat dikembangkan, upaya pengkajian memanfaatkan daun nanas menjadi bahan komposit perlu untuk dilakukan

Diakui Dr Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc, Dosen Magister Teknik Industri Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri (MTI PPs FTI UII) “Pengembangan kemasan dengan bahan-bahan komposit yang terbarukan sangatlah menjanjikan. Hal ini karena Indonesia kaya akan berbagai jenis serat alam, seperti kenaf, rami, jute, abaca, agave, dan lain sebagainya. Serat-serat tersebut biasanya hanya digunakan sebagai bahan karung goni, tambang (tali), atau bahan kerajinan tangan sehingga memiliki nilai ekonomi yang rendah”.

“Kemasan sangat penting dalam pemasaran karena kemasan merupakan “pemicu” ketertarikan konsumen akan suatu produk. Kemasan harus dapat mempengaruhi konsumen untuk memberikan respon positif sehingga kemudian akan membeli produk. Keindahan dan simbolisme kemasan yang dibentuk oleh warna, bentuk, ilustrasi, dan ukuran dapat berperan sangat ampuh untuk menarik perhatian konsumen” jelas Dr Imam Jum’at (24/01/14).

Konsumen dapat dipengaruhi perhatiaanya dengan memanfaatkan 80% daya tarik visual. Kemasan dapat menjadi bagian dalam komunikasi visual sehingga akan membentuk persepsi konsumen terhadap produk khususnya dalam mendefinisikan “positioning” produk di pikiran konsumen. Kemasan akan menyampaikan pesan mengenai pesona produk baik sebagai memikat eye-cathing maupun untuk memikat pemakaian. Terbentuknya persepsi yang positif terhadap produk akan sangat berpengaruh terhadap pemilihan dan pembelian suatu produk.

Harus diakui serat daun nanas (Anannus comosus). Daun nanas merupakan hasil samping dari industri perkebunan nanas. Produksi nanas meningkat dari tahun ke tahun. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2007 produksi nanas mencapai 2.237.858 ton meningkat dari tahun 2006 yang hanya sebesar 1.427.781 ton. Kenaikan produksi nanas, tentu saja juga meningkatkan jumlah daun nanas yang dihasilkan. Sehingga kebutuhan bahan baku serat daun nanas akan terjamin sepanjang tahun. Umur panen nanas yang pendek, yaitu antara 12-24 bulan dan kemudahan untuk tumbuh pada berbagai lahan dengan kondisi iklim yang berbeda-beda, menjadikan pasokan bahan baku serat dari daun nanas terjamin sepanjang tahunnya.

“Meski demikian Walaupun demikian, masih diperlukan beberapa tahapan penelitian untuk merealisasikan konsep kemasan berbasis komposit serat alam ini terutama berkaitan dengan proses produksi, keamanan, dan biaya produksinya” sebut Imam.

Diharapkan dengan pengembangan konsep kemasan ini akan meningkatkan upaya pemerintah dalam mengembangkan industri kreatif di bidang kemasan ini sehingga akan mendukung laju pembangunan nasional.

“Sebagai perbandingan, industri pengemas di Inggris menyerap 3 % total tenaga kerja dalam sektor manufaktur dan menghasilkan £ 11 miliar dari hasil penjualan produk kemasan per tahunnya” pungkasnya.

Jerri Irgo

Makin Group, membutuhkan alumni Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) dari Program Studi Teknik Mesin, Teknik Elektro, dan Teknik Kimia.

Berikut disampaikan persyaratan yang harus dipenuhi antara lain:
1.    Lulus S1 Teknik (Mesin, Elektro, Kimia)
2.    IPK minimal 2,75
3.    Berbadan Sehat
4.    Memiliki izin dari Orang tua atau Wali
5.    Bersedia ditempatkan dan tinggal di Camp Perkebunan kelapa sawit

Apabila Saudara berminat segera kirimkan surat lamaran, CV, serta scan ijazah & transkrip nilai ke email: [email protected] (maks. 150 Kb). Informasi lebih lanjut hubungi Ibu Sumiati atau Bapak Fudoili di HP: 08111046000.

Berikut ini permohonan resmi yang dikirimkan ke FTI UII.

 

———

Eko S.

 

Awal tahun 2014, Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (PPs FTI UII) melakukan silaturahmi dan gathering ke Perguruan Tinggi memiliki rumpun keilmuan yang sama di Propinsi Jawa Tengah.

Silaturahmi dan gathering dilakukan secara berturut-turut mulai dari Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM) di Magelang dan Universitas Sain Al’Quran (Unsiq) di Wonosobo (15/01/2014) serta dilanjut ke Universitas Muhammdiyah Surakarta (UMS) di Kartasura (20/01/2014).

Saat melakukan silaturahmi di UMS, Indah Pratiwi, ST, MT,  staf pengajar senior yang juga alumni FTI UII menerima kunjungan Marketing Representative PPs FTI UII.

Selain itu silaturahmi, juga dilakukan pertemuan dengan pengerak alumni UII, tampak hadir Arry Alumni Teknik Arsitektur FTSP UII untuk wilayah karesidenan Surakarta dan Yunus Alumni Fakultas Ekonomi uii untuk wilayah karesidenan Kedu.

Indah Pratiwi, ST, MT menyampaikan “Diharapkan dengan adanya silaturahmi ini diharapkan informasi yang ada baik di kampus tetap terjalin dan tetap menjaga tali persahabatan atau tali persaudaraan, antara alumni dan alamamaternya” saat diakhir silaturahmi.

Jerri Irgo

 

fti_uii-action_plan_calon_rektor

Dr Sri Kusumadewi, S.Si, M.T Direktur Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (PPs FTI UII) didampingi Beni Suranto, ST, SoftEng, Koordinator Bidang kelimuan magister Teknik Informatika (MI) PPs FTI UII melakukan penjelasan akademik kepada seluruh mahasiswa angkatan 2013/2014 semester pertama.
Pada kegiatan tersebut disampaikan “Sebagai syarat kelulusan dari program Magister Teknik Informatika, setiap mahasiswa diwajibkan untuk menempuh sebanyak 40 SKS, yang terdiri-dari 33 SKS matakuliah dan 7 SKS tesis” ujar Dr Sri Kusumadewi, di ruang 106 FTI UII (19/01/2014)

Selanjutnya ditambahkan “Lulusan Magister Teknik Informatika PPs FTI UII akan mendapatkan gelar Magister Komputer (M.Kom.). Untuk lulus program ini mahasiswa diwajibkan untuk menempuh 40 SKS yang dapat diselesaikan dalam waktu empat semester. Proses pemilihan konsentrasi baru akan dilaksanakan pada semester kedua”.
“Pada semester kedua, Mahasiswa diwajibkan untuk memilih salah satu dari tiga konsentrasi yang ditawarkan yaitu  Informatika Medis, Sistem Informasi Enterprise atau Forensika Digital” ujarnya
Tampak hadir, Yudi Prayudi, S.Si, M.Kom Ketua Program Studi teknik Informatikan yang juga Dosen MI Pps FTI UII yang menjelaskan terkait konsentrasi Digital Forensik.
Magister Teknik Informatika (MI) berdiri sejak 2009 ini, telah mendapatkan Akreditasi B oleh DIKTI pada tahun 2012 sebagai bentuk pengakuan atas kualitas yang dimiliki.
Sebagai penutup, Dr Sri Kusumadewi  menjelaskan “Kompetensi utama lulusan Magister Teknik Informatika PPs FTI UII, yaitu pertama memiliki kemampuan manajerial dalam pengelolaan teknologi informasi, selanjutnya memiliki kemampuan dalam melakukan riset dan pengembangan teknologi informasi dan memiliki kemampuan dalam mengaplikasikan teknologi informasi terutama di bidang informatika medis dan sistem informasi enterprise demi peningkatan harkat dan martabat bangsa”
Jerri Irgo

Dr Sri Kusumadewi, S.Si, M.T Direktur Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (PPs FTI UII) membuka Kuliah Umum Magister Teknik Informatika (MI) dengan narasumber Ir. Lukito Edi Nugroho, M.Sc., Ph.D, Department of Electrical Engineering & Information Technology Universitas Gadjah Mada (17/01/2014) bertempat di Auditorium FTI UII.
Business Intelligence and Data Warehouse, menjadi tema pada kuliah umum ini.
Dalam paparannya Ir. Lukito Edi Nugroho, M.Sc., Ph.D menyampaikan banyak hal, diantaranya perbedaan Data Warehouse dan Data Bases. “data bases digunakan pada hal-hal kecil, misalnya pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) dan bersifat real time sedangkan Data Warehouse mencakup hal yang lebih luas, lebih komplek dan semua dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan, sehingga ada fungsi analisis disini dan tidak bersifat real time”
Selain paparan, Lukito, Ph.D juga melakukan diskusi dan tanya jawab.
Pada sesi terakhir Lukito, Ph.D menyampaikan “Kita perlu metodologi yang lebih maju untuk bekerja pada sejumlah besar data untuk mendukung pengambilan keputusan dalam konteks bisnis. Bisnis intelijen harus menghadapi banyak tantangan karena volume dan heterogenitas data itu harus menangani”.
“Data warehouse adalah alat untuk mengelola data besar untuk tujuan pengambilan keputusan dan analisis intelijen bisnis didasarkan pada struktur multidimensi data yang terkandung dalam data warehouse” pungkasnya

 

Jerri Irgo

s3d-juara_1Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) menggelar presentasi proyek sosial oleh mahasiswa peserta Students’ Soft Skills Development (S3D). Dalam kegiatan ini panitia S3D FTI UII memilih 10 laporan terbaik untuk dipresentasikan. Presentasi dilangsungkan di ruang Auditorium FTI UII, gedung KH. Mas Mansur komplek kampus terpadu UII pada Jumat (17/01/2014) jam 13:00 hingga 17:00.

 

Ketua panitia S3D FTI UII, Beni Suranto, ST, M.Soft.Eng menyampaikan dalam pembukaan acara, bahwa mahasiswa yang dihadirkan untuk presentasi kali ini adalah merupakan pilihan dari tim. Maka kepada para personil mahasiswa dari 10 laporan terbaik ini diminta membuktikan karya-karyanya dalam proyek sosial dalam presentasi. Dari 10 laporan terbaik yang presentasi saat ini akan ditetapkan tiga yang terbaik.  “Kemudian dari ketiganya akan mendapat hadiah, sertifikat dan uang pembinaan yang jumlahnya berjenjang dari juara 1 sampai juara 3.

 

Akhirnya seluruh tim usai menyampaikan paparannya pukul 16:30. Setelah melakukan perundingan sejenak, akhirnya dewan yuri yang terdiri dari Alif Lukmanul Hakim, S.Pil, M.Phil, Ir. Agus Taufiq, M.Sc dan Beni Suranto, ST, M.Soft.Eng. menetapkan bahwa proyek sosial dengan judul Pemberdayaan Hasil Perikanan Lele ‘Krupuk Lele Mina Sembada’ yang diketuai Intan Elvina sebagai juara I, disusul juara II proyek sosial dengan judul Penerapan Teknologi Pembuatan Briket Sebagai Bahan Bakar Alternatif Berbahan Sampah Organik dengan ketua kelompok Muhammad Noviansyah dan juara III proyek sosial dengan judul Penyuluhan Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Limbah Rumah Tangga dengan ketua kelompok Ririn Yuliastri. Selanjutnya hadiah dan sertifikat diserahkan langsung oleh Ketua Panitia S3D FTI UII, Beni Suranto, ST, M.Soft.Eng.

 

Beni berharap banyak berbagai proyek sosial yang telah dilakukan oleh mahasiswa FTI UII melalui program S3D bisa ditindak lanjuti lagi sehingga akan lebih membawa dampak kebaikan bagi masyarakat yang terkait. Selanjutnya kepada para mahasiswa yang melakukan proyek sosial bisa mengambil pelajaran terbaik dari apa-apa yang sudah diupayakan bukan saja untuk menyelesaikan tugas kampus, namun lebih dari itu untuk kebaikan mereka sendiri di masa-masa yang akan datang.

 

s3d-para_juara

Eko S.

Kardjono, Kepala Desa Tirtoadi, menyatakan “Kami menyambut baik, adanya follow up program dari Pemetaan Potensi Desa, yang dilaksanakan atas kerjasama Pemerintah Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (PPs FTI UII) pada bulan Desember tahun lalu. Hal tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan ke proses pembuatan abon dari bahan baku buah kluwih oleh UMKM Desa Tirtoadi (18/01/2013).
“Kluwih, disebut juga kelewih, timbul, sukun, sake itu buahnya mirip nangka tetapi daunnya beda jauh dari nangka. Kluwih berdaun lebar seperti daun jati dan banyak ditemukan di dataran rendah, tumbuh subur di hampir disebagian Desa Tirtoadi” ujar Kardjono
Selanjutnya kardjono menambahkan “Perbedaan antara sukun dan kluwih adalah kedua tanaman ini satu jenis, hanya kalau sukun itu tak berbiji sedangkan kluwih adalah yang jenis berbiji. Buah sukun seringnya dimasak sebagai makanan kecil, seringnya buah yang tua dan mengandung banyak tepung ini digoreng atau kolak dengan santan dan gula merah atau dijadikan keripik sukun. Sedangkan kluwih seringnya dipetik muda dan dijadikan sebagai pelengkap sayur asam atau sayur lodeh”.
“Harapan kita semua, kedepan dengan adanya kerjasama ini, UMKM di Desa Tirtoadi dapat lebih meningkat baik kompetensinya dan juga akses pasarnya” tutup Kardjono.
Jerri Irgo