kimia_fti_uii_-_dual_degree-Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) mengantarkan dua mahasiswa angkatan pertama untuk program dual degree ke Thailand, Program yang dimaksud bekerja sama dengan Rajamangala University of Technology Thanyaburi (RMUTT). Rombongan diterima di Kantor Dean (Dekan) Faculty of Engineering RMUTT, pada Senin, 27 Mei 2013. Rombongan FTI UII diwakili oleh Wahyudi Budi Pramono S.T., M.Eng. selaku Wakil Dekan FTI UII, Dr. Risdiyono selaku Dosen Teknik Mesin FTI UII, dan Izzati Muhimmah, Ph.D. selaku Dosen Teknik Informatika FTI UII. Adapun dua orang mahasiswa yang dimaksud adalah mahasiswa Teknik Kimia FTI UII Konsentrasi Teknik Tekstil, yaitu Yoski (09521014) dan Ahmad Satria Budiman (09521029).

 

Dari pihak RMUTT, hadir antara lain Sommai Pivsa-Art, Ph.D. selaku Dean of Faculty of Engineering, Dr. Natha Kupasthien selaku Head of International Affair Division, Dr. Dechrit Maneetham selaku Head of Mechatronics, dan Krischonme Bhumkittipich, Ph.D. selaku Assistant to Dean of Faculty of Engineering. Dalam sambutannya, Dean Sommai menyampaikan selamat datang kepada rombongan FTI UII serta mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang telah dipercayakan bersama RMUTT. Sementara itu dalam perbincangan dengan kedua mahasiswa, Dr. Natha ikut menyampaikan ucapan selamat datang dan mengingatkan keduanya agar tidak sungkan mengontak dirinya jika ada permasalahan. “Enjoy for studying here,” kata Dr. Natha.

 

Keesokan harinya pada Selasa, 28 Mei 2013, rombongan FTI UII berkunjung ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok. Rombongan diterima oleh Dr. Yunardi selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Indonesia di Thailand. Kunjungan ini selain bertujuan silaturahmi, juga memohon izin kepada Atdikbud untuk menitipkan kedua mahasiswa FTI UII yang hendak menempuh masa studi di Thailand. “Kami menerima dan mengajak keduanya untuk tidak saja aktif di perkuliahan tetapi juga aktif bersama kegiatan kedutaan di sini,” sambut Dr. Yunardi. Sebab menurut Dr. Yunardi, kesempatan untuk kuliah di Indonesia adalah salah satu hal yang patut disyukuri mengingat banyak anak muda yang tidak dapat melanjutkan kuliah, terlebih jika ada kesempatan untuk kuliah di luar Indonesia.

 

Program dual degree ini akan berlangsung selama satu tahun. Pada semester pertama, mahasiswa akan belajar teori di ruang kelas. Kemudian pada semester berikutnya, mahasiswa akan masuk ke perusahaan untuk melakukan magang (internship) dan menyusun tugas akhir (final project).

Puji Nugroho GM Produksi PT Mekar Armada Jaya, menerima Mahasiswa Magister Teknik Industri Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (MTI PPs FTI UII) saat melakukan kunjungan industri ke PT Mekar Armada Jaya ,  Jum’at (1406).

 

“PT Mekar Armada Jaya yang berkantor pusat di Kota Magelang Propinsi Jawa Tengah, saat ini telah berkembang menjadi perusahaan karoseri terkemuka di Indonesia. Berbagai kemajuan dan prestasi yang telah dicapai kami raih dengan kerja keras. Perusahaan ini terbukti mampu bertahan dari badai krisis ekonomi dan tantangan perubahan jaman” ujar Puji.

 

Puji juga menambahkah “Kunci sukses kami adalah visi untuk terus maju dimana kerja keras dan inovasi menjadi pedoman untuk mengatasi tantangan dimasa depan. Kesuksesan hari ini tidak membuat kami cepat berpuas diri, sehingga kami selalu melakukan evaluasi untuk terus mengembangkan diri dan memberikan yang terbaik. Kami akan terus meningkatkan kinerja perusahaan dengan filosofi “5K” (Konsumen, Karakter, Kerja Tim, Kemitraan dan Kembangkan Diri) untuk mencapai tujuan perusahaan kami yaitu TO BE NUMBER ONE.”

 

Selain di bidang otomotif New Armada juga mengembangkan usaha bidang lain seperti perbankan, properti dan lain-lain. Semua unit usaha ini disatukan, dimonitor dan dikonsolidasikan oleh sebuah perusahaan holding Manajemen PT. Mekar Armada Investama.

 

Jerri Irgo

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Business Intelligence (BI) dapat membantu pejabat pemerintah daerah untuk mengetahui informasi tentang capaian kinerja organisasi. Selain itu, juga dapat memudahkan pejabat dalam membuatkan kebijakan.

 

Teduh Dirgahayu, dosen Jurusan Teknologi Informatika, Fakultas Teknologi Informatika (FTI) UII Yogyakarta mengemukakan hal itu pada peluncuran hasil penelitiannya di Yogyakarta, Rabu (12/6). Penelitian ini dilakukan pada pemerintah daerah (Pemda) Jawa Tengah periode 2008-2011.

 

Dijelaskan Teduh, BI merupakan konsep, metode dan sistem untuk peningkatan kualitas keputusan bisnis. Caranya, merangkum data dari berbagai sumber, terutama sumber internal. Selanjutnya, data tersebut disajikan menjadi pengetahuan bisnis bagi para pengambil keputusan.

 

Di organisasi pemerintahan, lanjut Teduh, data biasanya tersebar di banyak instansi. Sehingga butuh software yang dapat memudahkan bagi kepala daerah untuk mengetahui kinerja pemerintahannya.
“Peneliti FTI UII telah mengembangkan sistem BI untuk pengukuran kinerja keuangan pemerintahan. Sebagai studi kasus, telah dilakukan terhadap kinerja Pemda Provinsi Jateng 2008-2011,” kata Teduh.

 

Dalam studi kasus tersebut, BI dapat digunakan untuk mengukur kinerja terhadap target yang telah ditetapkan organisasi. Selain itu, juga bisa digunakan untuk mendukung perencanaan strategis organisasi,” katanya.

 

Penelitian, kata Teduh, dilakukan dengan melakukan analisis ukuran kinerja keuangan daerah. Di antaranya, realisasi anggaran, efisiensi anggaran, pendapatan dan belanja. Penelitian ini juga membangun sistem gudang data sebagai tempat integrasi berbagai rangkuman data.

 

“Dengan menggunakan BI, kepala daerah dapat memperoleh hasil pengukuran kinerja keuangan daerahnya dengan lebih akurat, lebih cepat, dan lebih mudah. Pemanfaatan sumberdaya manusia pun dapat diefisienkan,” katanya.

 

Jerri Irgo

diberitakan di Republika

ti-dual_degree-w1Program Studi (Prodi) Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) membekali mahasiswanya agar siap menghadapi Kerja Praktek (KP). Pembekalan yang diselenggarakan pada Jumat (7/6/2013) bertempat di ruang II/14 gedung KH Mas Mansur FTI UII lantai 2. Lebih dari 100 mahasiswa memenuhi ruang tersebut, sampai ada yang diluar karena tidak kebagian tempat.

 

Materi tentang KP disampaikan Sekretaris Prodi Teknik Industri, Agus Mansur S.T., M.Eng.Sc. “KP merupakan salah satu mata kuliah wajib dengan bobot 2 sks yang harus ditempuh sebagai salah satu syarat untuk mengambil mata kuliah Tugas Akhir (TA)”, Agus menjelaskan. “Seluruh mahasiswa wajib mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman mengenai keilmuan Teknik Industri serta melihat relevansinya di sistem perusahaan”, lanjut Agus. Lebih dari itu masih menurut Agus, bahwa mahasiswa harus mampu menganalisis permasalahan di perusahaan secara sederhana dan memberikan solusi berdasarkan teori, memahami dan mendapatkan pengalaman dengan lingkungan kerja sebenarnya.

 

Menanggapi pertanyaan ke perusahaan mana mahasiswa harus melaksanakan KP, sambil berkelakar Agus menjelaskan bahwa mahasiswa hanya di dua perusahaan yaitu perusahaan Manufaktur atau perusahaan Jasa. Apabila ke perusahaan manufaktur, mahasiswa wajib memilih perusahaan yang memiliki badan hukum dan tergolong kedalam perusahaan menengah keatas. Sedangkan apabila memilih perusahaan Jasa mahasiswa harus mendapatkan persetujuan Prodi melalui pertimbangan khusus.

 

Agar lebih siap menghadapi KP, mahasiswa harus membaca buku panduan KP secara detail, memahami teori dasar terkait dengan topik KP, menyusun rencana kerja dalam bentuk proposal yang sudah disetujui Dosen Pembimbing Kerja Praktek (DPKP). Selanjutnya mahasiswa jangan segan-segan untuk konsultasi ke pihak perusahaan tentang rencana sampai realisasi kegiatan. Segala kegiatan harus dituliskan dalam buku catatan KP, yang nantinya disusun laporan kemajuan kegiatan yang disahkan pembimbing lapangan. “Selesainya kegiatan KP, jangan lupa menyelesaikan juga administrasi KP baik itu di perusahaan maupun kampus untuk mendapatkan nilai KP” tutup Agus.

 

Usainya pembekalan KP, di tempat yang sama mahasiswa mendapatkan penjelasan tetang Program Joint Degree dengan perguruan tinggi luar negeri yaitu RMUTT. Pemateri joint degree, Muhammad Ridwan Andi Purnomo S.T., M.Sc., Ph.D, sambil kelakar mengawali paparannya “Program KP-nya pak Agus kurang menarik. Program joint degree ini lebih menarik, karena dengan waktu yang tidak jauh beda, Anda akan mendapat 2 (dua) gelar” katanya. Di UII mendapat gelar ST, sementara di RMUTT akan mendapat gelar Bachelor Engeenering (B.Eng). “Jadi kalau namanya Susi menjadi Susi, ST, B.Eng.” kelakarnya dengan suara meninggi.

tamu-Miki_Kitthika-wRabu (29/5/2013), Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) kehadiran tamu untuk melakukan penjajagan kerjasama. Tamu ini hadir seorang diri mewakili The British Council, Miki Kitthika. Di ruang sidang Dekanat FTI UII, Miki ditemui oleh Wakil Dekan FTI UII, Wahyudi Budi Pramono S.T., M.Eng, Kaprodi Teknik Mesin, Agung Nugroho Adi S.T., M.T. dan beberapa dosen FTI UII antara lain Izzati Muhimmah S.T., M.Sc., Ph.D, Muhammad Ragil Suryoputro S.T. dan R M Sisdarmanto Adinandra S.T., M.Sc.

 

Usai melakukan bincang-bincang melalui Miki, British Council mengundang FTI UII untuk mengikuti Forum Penelitian dan Pengajaran Teknik, yang akan dilaksanakan di Institut Teknologi Bandung (ITB), 5 Juni 2013.  Dalam forum ini, FTI UII dapat mengirimkan wakil sebanyak 6 delegasi.  Lebih lanjut diharapkan bersama mudah-mudahan FTI UII dapat menjalin kerjasama dengan Queen Mary University London, Imperial College London, dan University of Sheffield. Ketiga universitas tersebut menawarkan kerjasama di bidang Computer Science.

 

Selebihnya, The British Council juga memberi kesempatan kepada Prodi Teknik Informatika FTI UII untuk hadir dalam Forum Penelitian dan Pengajaran Seni.  Acara ini digelar pada 10 Juni 2013 bertempat di Instritut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.  Dalam kesempatan itu FTI UII mendapat tiket untuk 10 orang delegasi. Dalam kesempatan itu FTI UII akan melakukan penjajagan kerjasama dalam bidang Games Design, Animation, dan Creative Media. Bidang industri kreatif lainnya yang diundang meliputi product design, jewellery design, dan fashion/textile. Sehingga anggota delegasi FTI yang lain dari perwakilan Prodi Teknik Kimia dan Teknik Mesin.

tamu-sonia-wMeskipun lamban, namun pasti. Dari waktu ke waktu Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) mulai dilirik berbagai perguruan tinggi di luar negeri untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan.  Dalam sehari saja, Rabu (29/5/2013) setidaknya FTI UII menerima dua tamu dari luar negeri yang menawarkan kerja sama.

Salah satu tamu yang hadir melakukan penjajagan kerjasama mewakili Universitas Swinburne Australia, Mrs.  Sonia Chan.  Berkenan hadir menemani tamu ini antara lain Dekan Program Interntional UII, Drs. Asmai Ishak M.Bus., Ph.D didampingi beberapa dosen FTI UII, Izzati Muhimmah S.T., M.Sc., Ph.D dan  Lizda Iswari, S.T., M.Sc. juga beberapa pimpinan Prodi di lingkungan FTI UII.

Sonia menawarkan kerjasama antara University Swinburne Australia dengan FTI UII untuk Program joint research, student exchange, dan joint degree. Pemilihan ini, karena menurutnya di FTI UII ada beberapa konsentrasi yang sama dengan University Swinburne, seperti Sistem Informasi Enterprise dan Digital Forensics.

s3d-juara_wPanitia Students’ Soft Skills Development (S3D) Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) menggelar presentasi proyek sosial S3D oleh mahasiswa yang telah dipilih. Kegiatan ini dilangsungkan di ruang Auditorium FTI UII, gedung KH. Mas Mansur komplek kampus terpadu UII pada Jumat (7/6/2013) jam 13:00.

 

Wakil ketua panitia S3D FTI UII, Lizda Iswari, S.T., M.Sc. mengatakan dalam pembukaan acara, “Saudara yang hadir di tempat ini adalah manusia pilihan. Karena dari 46 proposal yang masuk ke panitia hanya diambil 8 terbaik. Dari delapan terbaik yang presentasi saat ini akan ditetapkan tiga proposal terbaik“.  “Kemudian dari ketiganya akan mendapat hadiah, sertifikat dan uang pembinaan yang jumlahnya berjenjang dari juara 1 sampai juara 3, Rp. 500.000, Rp. 400.000, dan Rp. 300.000,-“, jelas Lizda.

 

Dalam paparan yang masing-masing kelompok dibatasi waktu 15 ini, akhirnya usai tepat pada pukul 16:15. Setelah melakukan perundingan sejenak, akhirnya dewan yuri yang terdiri dari Nur Wijayaning Rahayu, S.Kom., M.Cs.,  Hanson Prihantoro Putro, ST, M.Cs., dan Alif Lukmanul Hakim, S.Pil, M.Phil. menetapkan bahwa proyek sosial dengan judul paling singkat yaitu Pembibitan Lele dengan ketua kelompok Niasari Utami R. sebagai juara I, disusul juara II proyek sosial dengan judul Sosialisasi Papercraft Untuk Menumbuhkembangkan Kebudayaan dan Kreativitas dengan ketua kelompok Moh. Reza Firmansyah dan juara III proyek sosial dengan judul Sosialisasi Teknologi Lubang Serapan Biopori dan Praktek Pembuatannya dengan ketua kelompok Muzaini. Selanjutnya hadiah dan sertifikat diserahkan langsung oleh Wakil Dekan FTI UII, Wahyudi Budi Pramono S.T., M.Eng.

 

Lizda menambahkan sembari memberi motivasi, “Saudara jangan lihat berapa rupiah diterima saat ini. Yakinlah upaya dan perjuangan Saudara pasti akan dapat dinikmati di kemudian hari”. Dari hasil survei yang dilakukan panitia S3D FTI UII, terlepas dari kekurangan di berbagai bidang yang ada, lebih dari 90% menyetujui dengan adanya program S3D di FTI UII, bahkan ada peserta yang menyampaikan program ini mohon dijadikan cirikas tersendiri dari FTI UII. “Jangan sampai tidak ada atau dihilangkan”, jelas Muzaini.

muri-1LEM FTI UII melalui Exploraphoria 2013 berhasil meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) No.5947/R.MURI/V/2013 pada Kamis (18/4) pukul 10.00 wib “Pembuatan Mozaik Foto Gedung Fakultas Terbesar” 8m x 15m sejumlah 50.000 foto, diresmikan oleh Notaris DR. Winahyu Erwiningsih, SH., M.Hum, di area parkir barat Fakultas Teknologi Industri, disaksikan langsung oleh Dekan FTI UII Ir. Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc. Raihan Rekor MURI ini merupakan rangkaian terakhir dari Exploraphoria 2013.

 

Sebanyak 50.000 foto kegiatan mahasiswa FTI UII masing-masing berukuran 4×6 cm disusun membentuk backdropberdimensi 8×15 meter yang menampakkan view gedung FTI UII. Pembuatan mozaik ini dikerjakan selama empat hari, dimulai sejak 14 April 2013 siang dan berhasil diselesaikan pada 18 April 2013 dini hari. Pengerjaan dilakukan sepanjang pagi hingga malam hari, panitia sejumlah 40 orang mengerjakan ini secara bergiliran, ketika ada waktu luang di luar aktivitas akademik di kampus.

 

Untuk mendapatkan rekor MURI ini panitia menggunakan jasa notaris sehingga pembiayaan bisa lebih ditekan, yang awalnya 15 juta rupiah menjadi 3 juta rupiah. Fungsi notaris adalah membuatkan berita acara pembuatan mozaik tersebut. Kemudian berita acara ini oleh panitia dikirimkan ke pihak MURI di Semarang disertai dokumentasi. Piagam penghargaan dari MURI diterima pada 22 April 2013. Winahyu selaku notaris berharap para mahasiswa FTI UII bisa mencetak rekor-rekor lain, melakukan sesuatu yang bisa membanggakan almamater FTI UII. Pembuatan mozaik ini hingga mendapatkan rekor MURI menghabiskan total dana delapan juta rupiah. Administrasi sebesar 2 juta, notaris sebesar 1 juta, sedangkan pembuatan mozaik sebesar hampir 5 juta rupiah.

 

Dengan ini LEM FTI UII berhasil mengalahkan rekor sebelumnya yaitu Rangkaian Foto Terbanyak, yang telah diraih oleh Drs. H. A. Kholiq Arif, M.Si (Bupati Wonosobo) dan Agung Wiera, BA.A.FPSI. Dalam rangka hari jadi Kabupaten Wonosobo ke-186 serta untuk  mengoptimalkan potensi pariwisata daerah Kabupaten Wonosobo, Wiera Photography (bapak Agung Wiera, BA.A.FPSI) membuat rangkaian foto terbanyak, 36.456 foto dengan ukuran 6 x 14 meter. Kegiatan berlangsung pada 24 Juli 2011 di Wonosobo.

 

Ahada

yuli-sap“Saat ini, SAP sudah digunakan diberbagai perusahaan besar di Indonesia. Jadi, Saudara jangan ragu-ragu untuk mempelajari SAP. Pilih pada minat dan bakat yang cocok dengan diri Saudara”.  Kalimat ini mengawali diskusi panjang dalam acara kuliah umum yang diselenggarakan di ruang Audio Visual FTI UII, Jl. Kaliurang KM 14,5 Sleman Yogyakarta. Kuliah umum yang digelar tanggal 4 Juni 2013 ini mengawali rangkaian agenda Walk in Interview oleh PT. Abyor International yang beralamat di Jl. Kapten Subijanto Djojohadikusumo BSD City Tangerang.

 

Bagaimana para mahasiswa maupun alumni bisa berkarir di SAP bersama PT Abyor International? Saat ini dikupas secara tuntas oleh narasumber yang saat ini menjabat sebagai consultan manager di PT Abyor International, Nur Agus Suryoko, ST. Sembari menceritakan karirnya di PT Abyor International, Agus yang juga alumni FTI UII yang lulus di awal tahun 2008 ini menyampaikan banyak hal, bahwa di SAP, siapa saja bisa berkarir seperti apa yang diinginkan, tentu saja yang sesuai dengan bidang yang digelutinya.  Beberapa bidang yang dimaksud meliputi: SAP Fungsional Konsultan,  SAP Teknikal/Analis Konsultan, SAP Project Management,  Sales and Marketing Admin, HRGA Admin.

 

Lebih lanjut, dihadapan tidak kurang dari 80 peserta kuliah umum yang kebanyakan justru dari luar UII, Agus memaparkan, bahwa sebagai consultan, tugas yang utama sangat berat bagi mereka yang tidak memiliki jiwa petualang. Barangkali, saat ini menyelesaikan suatu proyek di kota besar, boleh jadi bila selesai akan menjadi konsultan perusahaan yang jauh dari kota bahkan perusahaan di dalam hutan atau di lepas pantai. Jadi, menjadi consultan tidaklah ringan. Oleh karenanya, SAP bersama PT Abyor International pasti menjamin take home pay yang diperoleh setiap bulannya lumayan menjanjikan.

 

Sementara dalam kesempatan membuka acara kuliah umum, Direktur Laboratorium SAP di FTI UII, Yuli Agusti Rochman,S.T., M.Eng. menyampaikan bahwa agenda Stadium General dan Walk in Interview akan dilakukan secara berkala oleh FTI UII, karena sudah merupakan program kerja dari Lab SAP FTI UII. “Saat inilah contoh pelaksanaannya. Lab SAP FTI UII, berkerjasama dengan PT Abyor International. Insya Alloh dalam waktu dekat juga akan diselenggarakan kegiatan yang sama bekerjasama dengan PT. TEC (TOSHIBA)”, imbuhnya.

 

Selanjutnya Yuli berharap, dengan agenda semacam ini, para alumni UII khususnya dan pengguna jasa SAP dimanapun berada, tidak usah menunggu lama setelah lulus segera bisa berkarir di bidangnya masing-masing. Selanjutnya dalam agenda Walk in Interview, PT Abyor International mendapatkan tenaga yang handal untuk memenuhi kebutuhan SDMnya.

SLEMAN (KRjogja.com) – Penyerapan Teknologi Informasi (TI) di Indonesia masih sangat rendah. Salah satu indikator yang bisa dilihat dari penyerapan ini adalah jumlah pemakai internet. Data dari internetworldstats menunjukkan bahwa saat ini penyerapan internet di masyarakat baru mencapai 22,1%.

 

Dosen Jurusan Teknik Informatika dan Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana FTI UII Arwan Ahmad Khoiruddin SKom MCs mengatakan, dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia masih kalah. Seperti Thailand (30%) dan Malaysia (60%). Salah satu penyebab rendahnya tingkat penyerapan adalah resistensi masyarakat terhadap teknologi informasi.

 

“Tenaga medis adalah salah satu bagian masyarakat yang mempunyai resistensinya yang cukup tinggi terhadap teknologi informasi,” ujarnya.

 

Menurutnya, berdasarkan riset yang dilakukan Sambasivan pada 2002, menunjukkan bahwa tenaga medis di negara berkembang mempunyai resistensi yang lebih tinggi dari pada negara maju dalam hal penggunaan sistem informasi dan sistem pendukung keputusan klinis. Meskipun para dokter membutuhkan komputer untuk memberikan dukungan dalam kegiatan diagnosis, namun sistem berbasis komputer ini belum digunakan secara luas. Layanan sistem informasi rumah sakit (SIMRS) berbasis teknologi informasi dapat memudahkan integrasi antar bagian pelayanan seperti rekam medik, rawat inap, poliklinik, farmasi, radiologi, dan lain-lain. Selain sistem informasi, teknologi informasi juga menawarkan sistem pendukung keputusan klinis (SPKK) yang dirancang untuk membantu para profesional di bidang kesehatan dalam membuat keputusan-keputusan klinis.

 

“SPKK akan membantu para dokter dalam mengaplikasikan informasi baru untuk merawat pasien melalui analisis terhadap variabel-variabel klinis tertentu,” terangnya. Untuk mengenalkan SIMRS ke masyarakat, Fakultas Teknologi Industri dan Fakultas Kedokteran UII akan mengadaan seminar nasional informatika medis (SNIMed) 2013 dalam beberapa bulan mendatang. Seminar itu akan dipaparkan berbagai solusi terkait permasalahan layanan kesehatan berbasis teknologi informasi. “Solusi tersebut diharapkan dapat menciptakan sinergi yang baik antara tenaga medis dan pegiat teknologi. Sinergi ini dapat menambah penyerapan teknologi informasi sehingga meningkatkan keselamatan pasien khususnya dan kesehatan masyarakat pada umumnya,” paparnya. (Sni)

 

Jerri Irgo

 

diberitakan di Kedaulatan Rakyat