“Mahasiswa Magister Teknik Industri, Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri (MTI PPs FTI UII) Yogyakarta, akan melakukan kunjungan industri ke PT Dua Kelinci yang memproduksi kacang garing. Kunjungan ini direncanakan pada hari Rabu (30/04)” ujar Ir Ali Parkhan, MT, Koordinator Bidang Keilmuan MTI Pps FTI UII di ruang kerjanya (29/04)

 

PT Dua Kelinci, berlokasi di Pati, Jawa Tengah pada tahun 1985.  Dalam perkembangannya hingga saat ini, PT Dua Kelinci selalu menggunakan kacang tanah berkualitas dan memprosesnya dengan teknologi canggih sehingga menghasilkan produk yang kacang garing dan berkualitas.

 

Awalnya, hanya menjual produk berupa kacang garing, tapi sesuai perkembangannya dalam mengikuti permintaan pasar akhirnya mengeluarkan berbagai produk, sepert kacang garing, kacang salut, dan juga makanan ringan, diantaranya pilus.

 

“Inovasi produk oleh PT Dua Kelinci ini menjadi salah satu alasan dan daya tarik tersendiri, karena mengembangan produk yang terbuat dari kacang-kacangan selain kacang tanah” pungkas Ir Ali Parkhan, MT

 

Jerri Irgo

Kita sudah sering mendengar para intelektual muda merancang bangun kendaraan bertenaga listrik. Namun, baru mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) yang berhasil menciptakan sebuah mobil listrik berbasis sistem operasi (OS) Android dari Google!.

 

Seperti apa spesifikasi dan kehebatannya dibanding mobil listrik umumnya? Hasil rancang bangun para mahasiswa yang tergabung dalam Tim Ulil Albab Unisi ini memang tergolong baru. Baru mereka yang pertama di Indonesia yang membuat mobil listrik berbasis Android. Ketua Tim Ulil Albab Unisi Nazri Afandi Pasaribu menginformasikan, mobil listrik tersebut mulai dirancang sejak September 2013.

 

Berbeda dari mobil listrik karya mahasiswa yang sudah ada selama ini, produk mereka dilengkapi tablet PC dengan OS Android. Kalau pada mobil listrik lain dipasang panel instrumen dan kendali yang kompleks, di mobil listrik ini semua itu digantikan hanya dengan satu tablet PC Android.

 

“Berbagai panel instrumen yang biasanya dipasang tentu lebih ribetdan menambah berat mobil. Belum lagi karena terlalu banyak, justru merepotkan pengemudi. Dengan menggunakan aplikasi-aplikasi yang kami buat sendiri, speedometer, accelerometer, battery indicator, RPM meter, stopwatch, odometer, tombol lampu sigi, dan tombol-tombol lainnya ada dalam satu alat,” ucap Nazri, kemarin.

 

Ditemui di sela-sela launchingmobil listrik berbasis Android di Kampus UII, Nazri menuturkan, tablet yang digunakan sebagai instrumen display dan monitoringharus menggunakan alat berkomputasi cepat terhadap software yang sedang dijalankan. Tak hanya sebagai pusat kendali, tabletAndroid yang digunakan juga menjadi pusat komunikasi dan entertainment.

 

“Tanpa perlu menambah alat dan biaya banyak, mobil listrik ini sudah bisa kita lengkapi dengan WiFi, Bluetooth, sistem global untuk komunikasi mobile, internet browser, TV analog, map, video/voice call,mp3 player, radio, bahkan games,î katanya. Mobil ini juga sudah dilengkapi dengan aki tambahan yang dapat menunjang aki utama. Karena semua berbasis komputerisasi, sistem pengereman pun dikontrol oleh komputer. Meski demikian, tingkat keamanan tetap terjamin.

 

Dikemukakan Nazir, saat mengerjakan mobil listrik tersebut, ia bersama 13 rekan timnya tidak mengalami banyak kendala berarti. Kendala baru mereka hadapi pada tahap elektrikal, yakni menggabungkan semua alat yang ada dengan mobil. Yang cukup membuat mereka bangga, beberapa komponen inti mobil merupakan hasil buatan mereka sendiri. Seperti controller, chargeraki, semua softwareyang digunakan, hingga master bodymobil.

 

“Untuk sistem tenaga utama, baterai yang kami gunakan ialah GS-NS60. Baterai free maintenance ini spesifikasi tegangannya 12 V dan arus 45 Ah. Baterai ini kami pilih karena ketahanannya sangat baik dan mampu bekerja pada temperatur tinggi. Selain itu, baterai ini lebih stabil, dapat menghasilkan power besar. Namun tanpa perlu mengisi air aki,” katanya.

 

Tim Ulil Albab Unisi terdiri dari mahasiswa FTI angkatan 2011–2012 dari semua program studi yang ada. Mereka adalah Nazri Afandi Pasaribu, Muhammad Fanriado, Fachmi Salasa Alfian, Mulfiandi, Revelino, Hafyyan Azmi, Alifa Nasyahta Dila, Utari Heppy, Yanuar Anaba Wahyuesa, Gaida Fathcha Mubiena, Nindi, Yuardhita Widiaswara, Gyan Cassandra, serta Kristamayu.

 

Ke depan, Tim Ulil Albab Unisi berkeinginan semakin mengembangkan mobil listrik berbasis Android tersebut. Menurut teknisi tim, Muhammad Fanriado, mereka bercita-cita membuat mesin mobil sendiri. Sistem otomasi mobil juga perlu dikembangkan lebih baik lagi. Untuk suspensi, mereka ingin menggunakan sistem pnematik agar mobil bisa lebih stabil di jalan rusak.

 

Sementara bagian bodi mobil, mereka berkeinginan mengganti bahan komposit serat fiber dengan komposit bulu ayam agar lebih ringan. “Sedangkan pengembangan pada aplikasi pusat pengendalian, kami berencana mengembangkan aplikasi autodriveagar mobil bisa melaju tanpa perlu driverdan dengan remotejarak jauh,” ungkapnya.

 

Sementara itu, Wakil Dekan FTI UII Wahyudi Budi Pramono ST MEng menuturkan, penggunaan tablet Android sebagai pusat pengendali dan pengukuran dilakukan untuk menyederhanakan semua sistem pada mobil listrik dalam satu alat saja. Dia pun bangga dengan kreasi dan inovasi para mahasiswanya itu.

 

“Untuk di kalangan perguruan tinggi, saya kira ini mobil listrik berbasis Android pertama. Bahkan mungkin, di kalangan profesional untuk Indonesia, saya kira belum ada yang seperti ini. Kelebihannya tentu semua sistem pengendali menjadi lebih mudah sehingga siapa pun bisa menjalankan mobil ini,” katanya.

 

Budi menambahkan, pembuatan mobil listrik tipe formula tersebut merupakan pengembangan generasi pertama. Selanjutnya, generasi kedua mobil listrik berbasis Android rencananya akan diaplikasikan pada tipe city car. “Dana yang kami gunakan untuk membuat mobil ini bersumber dari dua pihak yakni fakultas dan beberapa sponsor. Totalnya kurang lebih Rp60 juta,” ungkapnya.

 

RATIH KESWARA Yogyakarta_Selanjutnya, mobil listrik tersebut akan diikutsertakan pada kompetisi mobil listrik nasional pada Juni dan November 2014 mendatang.

 

Diberitakan di KoranSINDO

 

Jerri Irgo

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Proyek pengembangan mobil listrik, beberapa waktu belakangan ini kian banyak dilakukan, baik itu oleh kalangan sekolah maupun perguruan tinggi. Mereka pun menawarkan kelebihannya masing-masing, selain tentu saja keunggulan teknologi ramah lingkungannya.

 

Seolah tak mau ketinggalan, Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta saat ini juga tengah mengembangkan mobil listrik bernama Force Unisi. Uniknya, mobil listrik yang mulai dikerjakan sejak awal September 2013 ini dilengkapi dengan sensor gadget bersistem operasi android.

 

Sensor tersebut, digunakan untuk mencatat kecepatan, posisi kendaraan dengan memanfaatkan Global Positioning System (GPS). Sensor ini juga berfungsi untuk membaca kapasitas baterai, mencatat RPM, mengoperasikan lampu sein, lampu utama, tombol kendali fitur, G Sensor atau sensor gravitasi. Juga berfungsi untuk mencatat putaran masing-masing roda differensial, mencatat data afterdrive, bahkan hingga tombol entertaint semisal pemutar musik maupun video.

 

Adapun, layar gadget ini ditempatkan ditengah bilah kemudi. Sementara ini, mereka menggunakan Galaxy TAB lantaran diklaim lebih cepat dalam pemrosesan data. Sementara sistem operasinya, mereka menggunakan android versi Jelly Bean.

 

Di gadget ini, sudah tertanam aplikasi rancangan mereka yang berfungsi mencatat sensor-sensor di mobil. Sementara aplikasi lainnya, mereka lebih memanfaatkan yang sudah tersedia bebas di Play Store, semisal Google Map untuk pemetaan dan GPS.

 

“Ide utamanya selain aplikasi teknologi, juga berfungsi untuk menyederhanakan kendali yang sedemikian banyak, sehingga dikontrol hanya lewat satu layar saja,” jelas Wahyudi Budi Pramono, Wakil Dekan FTI UII, Rabu (23/4/2014).

 

Jika dilihat dari rancang bangunnya, mobil listrik ini dikemas menyerupai mobil balap mini berkapasitas satu kursi dengan panjang total 2500 mm. Kemudian rangka utama sepanjang 1900 mm berbahan dasar besi bulat ditutup dengan cover berbahan fiberglass berkelir biru.

 

Di bagian kanan dan kiri bodi, ditempatkan dua unit catu daya tipe GS-NS60 12 V/45 Ah. Sementara di bagian belakang ada sirkuit utama kelistrikan mobil.

 

Sementara untuk menghidupkannya, diperlukan dua gadget yang diposisikan saling berhadapan dengan layar utama di kemudi. Prinsipnya hampir sama dengan cara kerja barcode. Syaratnya, kedua gadget ini harus sudah dipasang aplikasi serupa dengan kode hak akses tertentu atau password.

 

Sayang, mobil yang masih dalam tahap pengembangan ini belum bisa dijalankan sehingga belum jelas berapa kecepatan maksimal maupun faktor keseimbangannya.

 

“Kami masih terus kembangkan, masih banyak yang akan ditambahkan termasuk penambahan fungsi kontrol lewat android,” jelas anggota tim proyek mobil listrik, Nasri Afandi Pasaribu.

 

Penambahan itu, antara lain kendali remote sensor jarak jauh untuk menghidupkan dan mematikan mesin via android dan penggantian bahan bodi mobil dengan serat yang lain yang diklaim lebih ringan namun kuat. Material ini juga dikembangkan oleh salah satu dosen di UII.

 

Wahyudi menjelaskan, proyek mobil listrik ini memang merupakan proyek lintas program studi. Ada dari teknik mesin, teknik elektro, teknik industri, teknik informatika dan teknik kimia. Semua prodi tersebut berkontribusi untuk mengembangkan bagian-bagian mobil yang sesuai dengan bidangnya masing-masing.

 

Fitur menarik lainnya yang dibenamkan pada mobil listrik ini yaitu dilengkapi dengan database nomor-nomor kantor polisi.

 

Memanfaatkan fitur GPS yang sudah ada di android device manager, si pemegang kendali bisa mengetahui keberadaan mobil tersebut. Bagaimana jika hilang? Ada sensor yang akan memberitahukan posisinya serta ada sensor otomatis yang mengirimkan informasi ke kantor polisi terdekat.

 

“Kedepannya kami akan kembangkan sistem navigasi, data aquisition dan telemetri mobil listrik menggunakan seluruh fasilitas yang ada di android,” tutup Nasri. (*)

 

Spesifikasi :

Panjang : 2500mm

Panjang rangka utama : 1900 mm

Lebar total : 1400 mm

Lebar rangka utama : 520mm

Tinggi total : 1200mm

Sistem kemudi : rack and pinion

Ukuran roda : roda yamaha mio matic

Suspensi : double wishbone, chamber angle -2 derajat dan caster angle +5 derajat

Penggerak : dua unit motor BLDC @1 kW

Penggerak roda belakang : RWD dengan differential elektronik

Fitur elektronik dasar : differensial, afterdrive, flux capacitor, smart brake, GPS

 

Diberitakan di Tribun Jogja

Laporan Reporter Tribun Jogja, Mona Kriesdinar

 

Jerri Irgo

YOGYAKARTA, KabarKampus – Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII meluncurkan mobil listrik “Force UNISI” di Kampus UII, Yogyakarta. Mobil listri ini memiliki fitur unggulan yang dirancang secara mandiri oleh mahasiswa UII dari berbagai jurusan di FTI UII.

 

Peluncuran ramah lingkungan ini berlangsung di Gedung K.H. Mas Mansur, kampus terpadu UII, Rabu (23/04/2014). Dan acara peluncuran juga disaksikan oleh Ricky Elson, salah seorang pelopor pengembangan mobil listrik Indonesia.

 

Wahyudi Budi Pramono, ST, M.Eng sebagai salah satu dosen pembimbing tim, mengatakan, ide pembuatan mobil listrik ini telah mulai digodok sejak awal September 2013, sedang pengerjaannya dimulai pada awal Februari 2014.

 

“Proses pembuatan mobil mulai dari tahap desain, program software, perakitan, hingga penambahan komponen instrumen digital dikerjakan oleh tim yang terdiri dari 13 mahasiswa FTI UII bersama dosen pembimbing”, katanya.

 

Menurutnya, mobil listrik yang pertama kali dihasilkan oleh FTI UII ini diharapkan dapat berpartisipasi mewakili UII dalam berbagai ajang kejuaraan mobil listrik di Indonesia.

 

Adapun menurutnya, fitur-fitur unggulan yang dimiliki mobil ini adalah tidak hanya hemat, ramah lingkungan, dan cepat, tetapi juga memiliki keseimbangan (Balance) yang baik pada saat mobil dijalankan.

 

“Dengan bantuan komputer, mobil ini memiliki sistem smart brake sehingga memberikan keamanan bagi pengendara ketika melaju pada kecepatan tinggi,”, tuturnya.

 

Tak hanya itu, ia mengatakan, mobil juga dilengkapi panel instrumen berbasis sistem operasi android yang dapat memberi tahu pengendara tentang kondisi mobil dan sistem navigasi pintar yang akan mengarahkan di mana mobil dapat mengisi daya baterainya. Sedangkan tipe baterai yang digunakan adalah tipe GS-NS60 yang bertegangan 12V dengan kemampuan arus 45Ah.

 

Sementara itu Ricky Elson menilai mobil listrik karya mahasiswa UII sebagai hal yang patut mendapat apresiasi tinggi. Ini sebagai langkah kecil menuju langkah besar dari kampus UII.

 

“Saya secara pribadi merasa terpanggil atas upaya anak-anak ini dalam berkarya”, tuturnya.

 

Ia juga mengatakan, meski masih terdapat kekurangan, namun pengembangan mobil listrik perlu terus didorong oleh semua pihak agar bangsa Indonesia dapat sejajar dengan bangsa pemilik teknologi seperti Jepang.[]

 

Diberitakan di KabarKampus

 

Jerri Irgo

Merdeka.com – Satu lagi karya anak bangsa yang patut mendapatkan apresiasi dari semua orang khususnya pemerintah. Mahasiswa di Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Yogyakarta meluncurkan mobil listrik “Force Unisi” yang dilengkapi komponen instrumen digital untuk pengoperasiannya.

 

Mobil listrik tersebut diklaim memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk lain yaitu hemat bahan bakar, ramah lingkungan, balancing yang bagus dan juga cepat.

 

“Mobil listrik yang memiliki banyak fitur unggulan itu dirancang secara mandiri oleh para mahasiswa UII dari berbagai jurusan yang ada di Fakultas Teknologi Industri (FTI) bersama para dosen pembimbing,” kata dosen pembimbing Wahyudi Budi Pramono di Yogyakarta, seperti dikutip dari Antara, Rabu (23/04).

 

Wahyudi juga menjelaskan bahwa mobile tersebut dilengkapi dengan sistem smart brake yang dapat memberikan rasa aman bagi pengendaranya ketika melaju dalam kecepatan tinggi.

 

Menurut dia, mobil itu juga dilengkapi panel instrumen berbasis sistem operasi Android yang dapat memberitahu pengendara tentang kondisi mobil dan sistem navigasi pintar yang akan mengarahkan di mana mobil dapat mengisi daya baterainya.

 

“Tipe baterai yang digunakan adalah tipe GS-NS60 yang bertegangan 12V, dengan kemampuan arus 45Ah,” katanya.

 

Ketua Tim Pembuatan Mobil Listrik “Force Unisi” Nasri Affandi Pasaribu mengatakan ide pembuatan mobil listrik itu telah mulai digodok sejak awal September 2013, sedangkan pengerjaannya dimulai pada awal Februari 2014.

 

Menurut dia, proses pembuatan mobil mulai dari tahap desain, program “software”, perakitan hingga penambahan komponen instrumen digital dikerjakan oleh tim yang terdiri atas 13 mahasiswa FTI UII bersama dosen pembimbing.

 

“Mobil listrik yang pertama kali dihasilkan oleh FTI UII tersebut diharapkan dapat berpartisipasi mewakili UII dalam berbagai ajang kejuaraan mobil listrik di Indonesia,” katanya.

 

Dekan FTI UII Gumbolo Hadi Susanto mengatakan mobil listrik “Force Unisi” itu bisa jadi merupakan awal sejarah baru bagi FTI dan UII, di mana para mahasiswanya dapat membuktikan bahwa mereka dapat sejajar dalam penguasaan teknologi.

 

“Kami berharap hal itu dapat menjadi awal yang baik untuk semakin menggairahkan semangat para mahasiswa dalam berkarya,” katanya.

 

Pakar mobil listrik Ricky Elson mengatakan mobil listrik karya mahasiswa UII merupakan hal yang patut mendapat apresiasi tinggi. Hal itu merupakan langkah kecil menuju langkah besar dari kampus UII.

 

“Saya secara pribadi merasa terpanggil atas upaya anak-anak itu dalam berkarya. Meskipun masih terdapat kekurangan, pengembangan mobil listrik perlu terus didorong oleh semua pihak agar Bangsa Indonesia dapat sejajar dengan bangsa pemilik teknologi seperti Jepang,” katanya.

 

Diberitakan di Merdeka

 

Jerri Irgo

SLEMAN-Memanfaatkan sebuah tablet android merek terkemuka, mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (UII) mengembangkan sebuah mobil listrik. Mereka tergabung dalam Tim Ulil Albab UII, yang terdiri atas mahasiswa dari semua jurusan di FTI.

 

Ketua Tim Ulil Albab Nazri Afandi Pasaribu mengklaim, model formula yang dirancang sejak 2013 tersebut adalah mobil listrik berbasis android pertama di IndonesiaMobil warna biru itu bersistem suspense double wishbone, camber angle-2 derajat, caster angle+5 derajat. Sistem tersebut diyakini menghasilkan mobil ramah lingkungan.

 

Tablet android memiliki multifungsi pengendali sistem. Tablet diletakkan di tengah setir, sehingga mudah dijangkau pengendara.  “Itu keunggulan mobil ini,” ujarnya di laboratorium teknik UII kemarin (23/4).

 

Sistem android dimanfaatkan untuk mengukur kecepatan, GPS, kekuatan baterai, dan entertain kendaraan. Semua panel instrumen dinamika pada mobil cukup dikendalikan melalui tablet. Termasuk stopwatch dan tombol lampu sign. “Semua aplikasinya kami buat sendiri,” lanjutnya.

 

Mengingat sarana utama sstem adalah android, tentu saja alat itu tetap bisa difungsikan seperti kebanyakan gajet sejenis. Misalnya, wifi, Bluetooth, berkomunikasi, internet browser, video call, dan mp3 player. Bahkan bisa dipasang tv analog. Semua berjalan dengan sistem komputerisasi. Termasuk rem.

 

Wakil Dekan FTI Wahyudi Pramono ST M Eng mengatakan, tujuan awal pembuatan mobil listrik tersebut untuk kompetisi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan Malaysia. “Semua aplikasi android, mesin, assembly, dan bodi digarap anak-anak sendiri. Dibantu pihak sponsor,” ujarnya.

 

Mobil listrik yang dinamai “Force Unisi” itu digerakkan dengan sistem tenaga utama baterai tipe GS-NS60. Baterai free maintenance itu bertegangan 12 volt dengan arus 45Ah. Baterai tersebut dipilih karena memiliki ketahanan baik dan mampu bekerja pada temperature tinggi, serta lebih stabil dan bertenaga besar.

 

Spesifikasi Force Unisi terdiri atas panjang total 2,5 meter, panjang rangka utama 1,9 meter, lebar 1,4 meter, lebar rangka utama 0,52 meter, tinggi 1,2 meter, sistem kemudi rack and pinion, dan ukuran roda Yamaha Mio. Sistem penggeraknya berupa dua buah motor BLDC @ 1kW. Sistem penggerak roda belakang /RWD dengan differential elektronika. (yog/din)

 

Diberitakan di Radar Yogya

 

Jerri Irgo

YOGYAKARTA, suaramerdeka.com – BEGITU banyak mobil listrik dikembangkan di Indonesia. Kerap menjadi bahan riset sejumlah mahasiswa perguruan tinggi, kali ini Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta melakukan terobosan terbaru dengan mengembangkan mobil listrik berandroid.

 

“Semua sistem operasi mobil listrik ini nanti akan dikendalikan melalui ponsel smartphone android ini,” jelas salah seorang mahasiswa teknik mesin Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII Nasri Afandi Pasaribu, Rabu (23/4).

 

Maka tak mengherankan, sesuai nama mobilnya yakni mobil listrik berandroid maka sebuah telpon pintar dengan layar sentuh 8 inch yang dilengkapi sistem operasional android Jelly Bean disematkan pada bagian kemudi mobil. Nasri mengungkapkan, cukup dengan menyentuh beberapa aplikasi yang ada di android tersebut, maka mobil listrik yang masih dalam bentuk prototipe ini dapat berjalan dengan kecepatan maksimal 50 km/jam.

 

“Pada sistem android sudah tersedia aplikasi untuk mengukur kecepatan, kondisi kapasitas baterai, GPS (Global Positioning System) dan sejumlah fitur hiburan lain seperti wi-fi, Bluetooth, internet browser, bahkan pengemudi juga bisa mengirimkan pesan singkat dan video call,” papar Nasri mewakili rekan-rekannya.

 

Berbentuk layaknya mobil balap Formula One, mobil ini memiliki panjang total 2,5 meter dengan lebar 1,4 meter dan tinggi 1,2 meter. Sistem kemudi dengan menggunakan rack and pinion, butuh dua motor penggerak BLDC yang masing-masing berkekuatan 1 kW dimana pada penggerak roda belakang menggunakan differential elektronik

 

“Mobil ini dibuat untuk mensimpelkan semua panel instrument dan kendali yang ada pada mobil umumnya. Padahal semua sistem yang kompleks itu bisa merepotkan pengemudi disamping menambah beban mobil listrik. Maka semua hal yang rumit itu digantikan menggunakan komputer android berspesifikasi tinggi,” tutur dia.

 

Dalam peluncuran prototipe yang dilakukan di kampus setempat, kemarin, Nasri paham bahwa mobil yang dibuat sejak September 2013 itu masih jauh dari sempurna. Dia dan kawan-kawannya pun masih menyimpan obsesi agar mobil listrik yang dibuat bisa lebih canggih lagi. Nasri menyebutkan salah satu hal yang ingin segera diperbaiki terkait dengan sistem penstabilan kedua roda depannya. Dia menginginkan agar kedua roda depan dapat bergerak stabil di jalan rusak.

 

“Untuk androidnya, ke depan akan disempurnakan agar mobil ini bisa berjalan sendiri menuju lokasi yang sudah ditentukan. Apalagi sudah ada GPS-nya. Kami juga ingin nomor-nomor kantor polisi se Indonesia tersimpan di android ini. Jadi ketika mobil hilang, maka mobil bisa secara otomotis menghubungi nomor polisi terdekat,” papar dia.

 

Wahyudi Budi Pramono, ST M.Eng selaku Wakil Dekan FIT menambahkan proyek pembuatan mobil dikerjakan oleh 13 mahasiswa dari berbagai jurusan di FIT. Mereka rata-rata masih semester dua sampai enam. “Tujuan semula kami membuat mobil ini untuk mengikuti kompetisi antarperguruan tinggi di ITS Surabaya Juni nanti dan pada November mendatang ada pula kejuaraan tingkat ASEAN di Malaysia,” tandas Wahyudi yang juga turut membimbing proses pembuatan mobil tersebut.

 

Diberitkan Suara Merdeka

 

Jerri Irgo

Sindonews.com – Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia berhasil menciptakan sebuah mobil listrik berbasis android.

 

Mereka yang tergabung dalam Tim Ulil Albab UII ini bahkan mengklaim mobil listrik tersebut menjadi yang pertama di Indonesia yang berbasis android.

 

Ketua Tim Ulil Albab UII Nazri Afandi Pasaribu mengatakan, mobil listrik tersebut mulai dirancang sejak September 2013 lalu.

 

Berbeda dari mobil listrik karya mahasiswa yang sudah ada selama ini, mobil listrik karya mereka dilengkapi dengan tablet android.

 

Jika pada mobil listrik lain dipasang panel instrumen dan kendali yang kompleks, mobil listrik satu ini digantikan hanya dengan satu tablet android.

 

“Berbagai panel instrumen yang biasanya dipasang tentu lebih ribet dan menambah berat mobil. Belum lagi karena terlalu banyak justru merepotkan driver. Dengan menggunakan aplikasi-aplikasi yang kami buat sendiri, speedometer, accelerometer, battery indicator, RPM meter, stopwatch, odometer, tombol lampu sign dan tombol-tombol lainnya ada dalam 1 alat,” jelasnya, Rabu (23/4/2014).

 

Ditemui di sela-sela launching mobil listrik berbasis android di kampus setempat, Nazri menuturkan, tablet yang digunakan sebagai instrument display dan monitoring tersebut harus menggunakan alat dengan komputasi cepat terhadap software yang sedang dijalankan.

 

Tak hanya sebagai pusat kendali, tablet android yang digunakan juga menjadi pusat komunikasi dan entertainment.

 

“Tanpa perlu menambah alat dan biaya banyak, mobil listrik ini sudah bisa kita lengkapi dengan wifi, bluetooth, sistem global untuk komunikasi mobile, internet browser, tv analog, map, video/voice call, mp3 player, radio bahkan games. Mobil ini juga sudah dilengkapi dengan aki tambahan yang dapat menunjang aki utama. Dan karena semua berbasis komputerisasi, sistem pengereman pun dikontrol oleh komputer. Meski demikian, tingkat keamanan terjamin,” tuturnya.

 

Diberitakan : Sindonews

 

Jerri Irgo

YOGYAKARTA, (PRLM).- Mobil listrik dengan operasi berbasis teknologi komunikasi android dirintis oleh Tim Ulil Albab Fakultas Teknlgi Industri Universitas Islam Indonesia (UII). Pada tahap awal perancangan, kendaraan bermuatan tunggal tersebut sebagian operasi secara otomatis di bawah kendali gadget, dan targetnya dalam tahap penyempurnaan seluruh operasional kendaraan secara otomatis dikendalikan oleh gadget, termasuk stang kemudi atau sistem auto driver.

 

Ketua Tim Ulil Albab Nazri Afandi Pasaribu menyatakan mobil ini dirancang sejak pertengahan 2013, dengan kelengkapan sistem suspense double wishbone, camber angle-2 derajat, caster angle+5 derajat.

 

Adapun posisi perangkat android ditempelkan pada setir mobil, berfungsi mengukur kecepatan, rem, GPS, kekuatan baterai, dan entertain kendaraan, tombol lampu sign dan stopwatch. Khusus entertain kendaraan, gejet dalam setir trsebut juga bisa dijadikan kelengkapan asesori mobil berupa televisi analog, musik, video call. “Semua panel instrumen tersebyt dinamikanya pada mobil cukup dikendalikan melalui tablet,” kata dia, Kamis (24/4/2014).

 

Menurut dia aplikasi android untuk basis operasi mobil balap tersebut dirancang sepenuhnya oleh delapan mahasiswa FTI, sementara kelengkapan mobil melibatkan mahasiswa luar jurusan serta perancang mobil di luar kampus.

 

“Force Unisi” sebagai merk mobil tersebut memiliki komponen penggerak tenaga terdiri dari baterai tipe GS-NS60, 12 volt dengan arus 45Ah. Adapun spesifikasi bodi mobil : panjang 2,5 total meter, panjang rangka utama 1,9 meter, lebar 1,4 meter, lebar rangka utama 0,52 meter, tinggi 1,2 meter, sistem kemudi rack and pinion, dan ukuran roda sepeda motor metik, sistem penggerak dua buah motor BLDC @ 1kW, penggerak roda belakang RWD dengan differential elektronika. Bobot total mobil 140 kg. “Dari seluruh komponen di dalamnya, mobil ini bisa dikategorikan ramah lingkungan,” kata Nazri Afandi Pasaribu.

 

Wakil Dekan FTI Wahyudi Pramono ST M Eng mengatakan, tujuan awal pembuatan mobil listrik tersebut untuk kompetisi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan Malaysia. Jika mobil balap tersebut berhasil disempurnakan, semua sistem akan dikembangkan untuk mobil kota (city car). Biaya perancangan dan perakitan mobil balap warna biru tersebut sebesar Rp 60 juta. (A-84/A-147)***

 

Diberitrakan di Pikiran Rakyat

 

Jerri Irgo

Pesatnya kemajuan pengembangan teknologi alat transportasi alternatif memungkinkan tumbuhnya gagasan untuk membangun wahana transportasi yang ramah lingkungan, efisien, nyaman, dan aman ketika digunakan. Hal ini penting untuk menjawab tantangan mengenai dampak kerusakan lingkungan di masa depan akibat tingginya penggunaan alat transportasi yang masih mengandalkan bahan bakar fosil. Inilah yang kemudian direspon oleh Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII dengan meluncurkan mobil listrik “Force UNISI”. Mobil listrik sendiri merupakan wahana transportasi alternatif yang sumber dayanya berasal dari energi listrik yang tersimpan dalam baterai sehingga sangat ramah lingkungan. Mobil listrik yang diklaim memiliki banyak fitur unggulan ini dirancang secara mandiri oleh para mahasiswa UII dari berbagai jurusan yang ada di FTI UII bersama para dosen pembimbing. Peluncuran wahana ini berlangsung di Gedung K.H. Mas Mansur, kampus terpadu UII, Rabu (23/4). Acara peluncuran juga disaksikan oleh Ricky Elson, salah seorang pelopor pengembangan mobil listrik Indonesia.

 

Diungkapkan oleh Wahyudi Budi Pramono, ST, M.Eng sebagai salah satu dosen pembimbing tim, bahwa ide pembuatan mobil listrik ini telah mulai digodok sejak awal September 2013, sedang pengerjaannya dimulai pada awal Februari 2014. “Proses pembuatan mobil mulai dari tahap desain, program software, perakitan, hingga penambahan komponen instrumen digital dikerjakan oleh tim yang terdiri dari 13 mahasiswa FTI UII bersama dosen pembimbing”, ungkapnya. Mobil listrik yang pertama kali dihasilkan oleh FTI UII ini diharapkan dapat berpartisipasi mewakili UII dalam berbagai ajang kejuaraan mobil listrik di Indonesia.

 

Ketika disinggung mengenai fitur-fitur unggulan yang dimiliki mobil berwarna biru tersebut, ia membeberkan bahwa mobil ini tidak hanya hemat, ramah lingkungan, dan cepat, tetapi juga memiliki keseimbangan (Balance) yang baik pada saat mobil dijalankan. “Dengan bantuan komputer, mobil ini memiliki sistem smart brake sehingga memberikan keamanan bagi pengendara ketika melaju pada kecepatan tinggi”, ucapnya. Tak hanya itu, mobil juga dilengkapi panel instrumen berbasis sistem operasi android yang dapat memberi tahu pengendara tentang kondisi mobil dan sistem navigasi pintar yang akan mengarahkan di mana mobil dapat mengisi daya baterainya. Sedangkan tipe baterai yang digunakan adalah tipe GS-NS60 yang bertegangan 12V dengan kemampuan arus 45Ah.

 

Pakar mobil listrik, Ricky Elson menilai mobil listrik karya mahasiswa UII sebagai hal yang patut mendapat apresiasi tinggi. “Ini sebagai langkah kecil menuju langkah besar dari kampus UII. Saya secara pribadi merasa terpanggil atas upaya anak-anak ini dalam berkarya”, tuturnya. Ia berpendapat meski masih terdapat kekurangan, namun pengembangan mobil listrik perlu terus didorong oleh semua pihak agar bangsa Indonesia dapat sejajar dengan bangsa pemilik teknologi seperti Jepang.

 

Sementara Dekan FTI UII, Ir. Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc mengungkapkan kegembiraannya ketika secara resmi meluncurkan mobil listrik Force UNISI. “Bisa jadi ini merupakan awal sejarah baru bagi FTI dan UII di mana para mahasiswa kita dapat membuktikan bahwa mereka dapat sejajar dalam penguasaan teknologi”, ungkapnya. Ia berharap hal ini dapat menjadi awal yang baik untuk semakin menggairahkan semangat para mahasiswa dalam berkarya.

 

Luncurkan Wahana Pesawat Tanpa Awak

 

Pada kesempatan yang sama, turut diluncurkan produk teknologi lainnya dari FTI UII yaitu wahana pesawat tanpa awak (UAV). Pesawat yang dikendalikan dengan remote kontrol ini memiliki keunggulan dapat lepas landas hanya dalam jarak 4-5 meter. Meski baru berupa prototipe, pesawat rencananya akan dikembangkan sebagai wahana yang dilengkapi dengan kamera beresolusi tinggi sehingga dapat memotret dan merekam video dari ketinggian.

 

Diberitakan oleh Humas UII

 

Jerri Irgo