Kaliurang (PPs FTI UII). “Network and Security Research Colloquium menjadi tema kegiatan Pusat Studi Forensika Digital (PUSFID), adapun kegiatannya berupa presentasi dan diskusi hasil penelitian yang telah dilakukan.” Ujar Fietyata Yudha, S.Kom, M.Kom, Anggota Tim Pusat Studi Forensika Digital (PUSFID) dalam releasenya.

 

Bertempat di selasar PUSFID, Gedung KH Mas Mansur, Kampus Terpadu UII, Minggu (7 Ramadhan 1437 H /12 Juni 2016) melibatkan 4 presenter yang mempresentasikan hasil penelitiannya.

 

Hendro Wijayanto memaparkan tema EXIF Chryptography selanjutnya Nur Widiyasono dengan tema Framework Cloud Forensik dan Ruuhwan dengan tema Integrated Digital Forensic Framework V2 serta Arif Wahyudi dengan tema Google Rapin Resnponse Remote Acquisition.

 

“Presenter menyajikan presentasi yang cukup menarik, beberapa presenter juga melakukan demo terkait riset yang sedang dikerjakan membuat diskusi makin menarik. Acara tersebut ditutup dengan Buka Puasa bersama sekaligus ramah tamah antar peserta yang hadir” ujarnya.

 

Jerri Irgo

Condong Catur (PPs FTI UII). Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (PPs FTI UII), melalui Pusat Studi Forensika Digital (PUSFID) kembali dilibatkan dan bergabung bersama Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai tenaga pemeriksa sarana pendukung dalam seleksi penerimaan anggota POLRI TA. 2016.

 

Tim Pusat Studi Forensika Digital (PUSFID) diwakili oleh Fietyata Yudha, S.Kom, M.Kom  dan Doni Pradana, S.Kom. “Tugas Tim adalah melakukan pengecekan sarana pendukung yaitu diantaranya komputer laptop dan juga mesin penggandaan yang digunakan pada proses seleksi termasuk mencetak master soal test” ujar Fietyata Yudha, sesaat ditemui disela-sela kegiatan, Jumat (5 Ramadhan 1437 H / 10 Juni 2016) di Markas Polda DIY.

 

Pemeriksaan psikologi bagi Calon Siswa berlangsung selama 4 Hari dimulai tanggal 24 Mei hingga 27 Mei 2016. Seleksi dilakukkan untuk penerimaan taruna akpol, bintara dan tamtama. Sedang Pemeriksaan akademik berlangsung selama 4 hari dimulai tangga 8 Juni sampai dengan 11 Juni 2016.

 

“Pada tahapan tersebut, tim bekerja didampingi oleh pengawas internal Polda DIY yaitu Inspektorat Pengawasan Daerah (Irwasda) Polda  DIY,  Pengamanan Internal (Paminal) Polda  DIY dan juga perwakilan Calon Siswa. Setelah dilakukan pengecekan ketua Tim Psikologi Polda DIY, langsung membuka Compact Disc (CD) materi soal, yang dikirim langung dari Markas Besar Polri dalam keadaan tersegel” tuturnya.

 

Panitia seleksi menerapkan sistem BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis). Setiap hasil tes tidak menginap, akan langsung dimasukkan scanner dan ditayangkan hasilnya sehingga semua bisa melihat,” ungkap Fietyata Yudha.

 

Jerri Irgo

Kaliurang (FTI UII). “The 2nd International Conference on Wireless and Telematics (ICWT 2016) merupakan konferensi internasional tahunan yang diadakan oleh Program Studi Teknik Telekomunikasi-Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika-Institut Teknologi Bandung (ITB) dan IEEE”

 

Hal tersebut disampaikan Almira Budiyanto, S.Si, M.Eng, Dosen Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) melalui pesan singkatnya (1 Ramadhan 1437 H / 6 Juni 2016).

 

“Pada tahun 2016, ICWT diadakan di Yogyakarta dengan Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai partner penyelenggara pada konferensi tersebut” pungkasnya

 

Detail : The 2nd International Conference on Wireless and Telematics (ICWT 2016)

IKI_FTI_UII_2016

FTI berkesempatan untuk menjadi tuan rumah dalam pertemuan Ikatan Ibu-ibu IKI-UII, Pada hari Jum’at (27 Sya’ban 1437 H / 3 Juni 2016 ) bertempat di Gedung Profesor Sardjito, Universitas Islam Indonesia, Jalan Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta.

Kegiatan yang dibuka oleh Sri Kushartati, S.Pai., MA. Ketua Penyelenggara IKI UII dari FTI UII, dihadiri 200 peserta dari ikatan ibu-ibu (IKI).

 

Dalam acara tersebut, sda salah satu pembahasan yang diulas didalamnya, tema yang diangkat yaitu “Kenali dan Cegah Penyakit Usia Produktif”, pembicara oleh Dr. Indarwati Setyaningsih, Sp.S(K).

 

Untuk memeriahkan acara, ibu-ibu FTI sendiri yang beranggotakan dari staff admis menampilkan hadroh dengan membawakan 4 buah yang dipandu vocal Anis. Dan diakhir acara mendemokan masak, makanan sehat cepat saji untuk pembuka puasa.

Diharapkan dengan adanya kegiatan yang diadakan 3 bulan sekali ini, dari seluruh keluarga Universitas Islam Indonesia khususnya ibu-ibu untuk mempererat silaturrahmi ikatan ibu-ibu keluarga besar UII. Selain itu bisa berbagi ilmu dan informasi dalam kegiatan rutin ini.

HADROH_FTI_UII

Pemain Hadroh dari FTI UII, depan 3 vokal diikuti dibelakang pemain lainnya

MEA UMKM

Kaliurang (FTI UII). “Disperindagkop Sleman gandeng Program Studi (Prodi) Teknik Industri FTI UII, tingkatkan Pemasaran Produk UMKM“  mengadakan kegiatan Forum Komunikasi Peningkatan Produktifitas UMKM dalam Era MEA melalui sleman-mal.comdengan melibatkan 30 UMKM.

 

“Dengan diadakannya Forum ini dapat meningkatkan kesiapan para UMKM di Sleman menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), dengan salah satu cara memasarkan produk UMKM melalui sleman-mall.com” ujar Dian Janari, ST. MT, Dosen Prodi Teknik Industri.

 

Dian Janari, yang juga sebagai Ketua Pelaksana Program Kerjasama, menambahkan “ Forum ini bertujuan untuk melatih strategi dalam melaksanakan 4 pilar MEA yang sedang berlangsung saat ini”.

 

Kegiatan ini  berlangsung hari Kamis (26 Sya’ban 1437 / 2 Juni 2016), pukul 08.00-13.00 bertempat di ruang R Paramdhana Lantai 3 Desperindag, Pemerintah Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

 

Empat pemateri dari Prodi Teknik Industri, yang terdiri dari Dian Janari, ST. MT., menyampaikan materi Konsep MEA, selanjutnya Harwati ST.MT., dengan materi Strategi UMKM untuk MEA. Materi E-commerce UMKM Menghadapi MEA disampaikan oleh Kholid Haryono ST. Mkom., dan Ivan Lanovara Japilius ST. MIT. Phd., memaparkan materi Strategi daya saing produk UMKM di Asia Tenggara.

 

Risky Falahiyah

 

“Team Promo Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (FTI UII), memandang perlu melakukan Talkshow dan Workshop Jurnalistik Online, untuk meningkatkan kompetensi dan membuka wawasan Civitas Akademika FTI UII, agar lebih menguasai ilmu dan keterampilan jurnalistik, khususnya jurnalistik online” demikian disampaikan Dian Janari, ,S.T., M.T. Ketua Team Promo FTI UII saat memberikan laporan Talkshow dan Workshop Jurnalistik Online.

 

Talkshow dan Workshop Jurnalistik Online dilaksanakan Kamis, 19 Sya’ban 1437 / 26 Mei 2016 bertempat di Auditorium Gedung KH Mas Mansur, menghadirkan tiga narasumber profesional yaitu, Eko Frima Andani, Reporter Metro TV Jakarta, Mona Kriesdinar, Reporter dan Editor di Tribun Jogja dan  Unina Izna , Radio Boardesater Unisi FM Yogyakarta.

 

Kegiatan yang dibuka oleh Dr. Imam Djati Widodo, Dekan FTI UII ini, dihadiri selain peserta juga tampak hadir Dr. Sri Kusumadewi, Wakil Dekan FTI UII.

 

“Harapannya kegiatan ini adalah agar penguasaan ilmu dan keterampilan jurnalistik online selain menjadi modal dasar bagi Dosen, Staf Admisi juga termasuk Team Promosi, juga agar mampu mengupdate kegiatan publish aktivitas akademik baik di website secara berkala, ataupun media oline lainnya seiring dengan dinamika akademis di kampus. Setiap kegiatan dapat diposting dan tersebar luas sehingga mampu meningkatkan citra FTI UII” pungkas Dian Janari

 

Jerri Irgo

VIVA.co.id – Maraknya transaksi online melalui situs e-commerce sejak beberapa tahun terakhir ini telah meningkatkan aktivitas kejahatan siber. Terhitung pada kuartal pertama 2016 ini telah terjadi peningkatan kejahatan siber sebesar 35 persen dibandingkan akhir 2015.

 

Jika dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu kuartal pertama 2015, maka aktivitas kejahatan siber kuartal pertama 2016 ini lebih tinggi 52 persen. Tren tersebut sama dengan temuan dari Symantec.

 

Perusahaan keamanan itu mencatat sepanjang 2015, ternyata 43 persen dari serangan siber mengarah ke kelompok bisnis kecil dan menengah atau UKM.

 

“Umumnya perusahaan besar, multinasional, perbankan, pemerintah, instansi penegakan hukum, perguruan tinggi dan pertahanan yang menjadi sasaran cybercrime. Namun, dengan maraknya bisnis di kalangan UKM, kini para pelaku kejahatan siber mulai menyasar UKM,” kata Kepala Pusat Studi Forensika Digital Fakultas Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia, Yudi Prayudi, Jumat, 20 Mei 2016.

 

Menurutnya, kalangan UKM kini mulai banyak yang sudah memanfaatkan komputer dan internet untuk keperluan bisnis dan pengembangan usaha mereka. “Baik untuk transaksi keuangan atau pun lainnya,” katanya.

 

Di sisi lain, penggunaan sarana prasarana teknologi informasi di kalangan UKM ini belum mempergunakan sistem keamanan yang kuat. Bahkan, kata dia, cenderung lemah, terbuka dan sederhana, sehingga nyaris tidak ada sedikit pun kesulitan bagi pelaku kejahatan siber untuk menembus dinding.

 

Sasaran empuk

 

Kata Yudi, di mata pelaku kejahatan siber, sistem komputer pada UKM memiliki daya tarik untuk dijadikan target karena kurangnya sistem keamanan jaringan dan data pada UKM. Kelemahan sistem itu dapat dijadikan backdoor untuk menembus sistem komputer pada perusahaan yang lebih besar, bahkan termasuk perbankan.

 

Faktor lainnya, kata dia, adalah lemahnya sumber daya manusia pengguna sistem sehingga dapat menjadi sasaran empuk untuk aktivitas e-mail phising (penipuan).

 

“Dalam banyak hal e-mail phising menduduki tempat pertama sebagai modus utama penjahat siber untuk menembus sistem komputer,” ungkapnya.

 

Ia mengemukakan, pada umumnya pemilik bisnis UKM, pegawai serta pelanggannya belum memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya keamanan komputer serta seluk beluk dunia kejahatan siber. Yudi mengutip, dari survei yang dilakukan perusahaan asuransi NationWide terhadap 500 perusahaan selevel UKM, menunjukkan delapan dari sepuluh perusahaan UKM tidak memiliki perencanaan sistem keamanan komputer.

 

“Masih banyak yang berpikiran bahwa sebagai usaha kecil tidak mungkin menjadi sasaran cybercrime,” kata Yudi.

 

Di Indonesia tercatat, belum sampai 10 persen dari sekitar 50 juta UKM yang memanfaatkan teknologi informasi sebagai bagian dari strategi bisnisnya. Namun dipastikan akan semakin banyak UKM yang masuk ke dunia teknologi informasi. Untuk itu, ia mengajak seluruh UKM mulai mempersiapkan penggunaan komputer secara aman dengan meningkatkan kesadaran keamanan.

 

“Agar jangan menjadi sasaran empuk cybercrime,” katanya.

 

Diberitakan Viva

 

Jerri Irgo

YOGYAKARTA – Kejahatan cyber semakin lama semakin menyebar luas dan tidak pandang bulu. Jika selama ini sektor bisnis yang sering menjadi sasaran ialah perusahaan besar, kini usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga banyak yang menjadi korban.

 

“Pemerintah sekarang ini tidak cukup jika hanya memberikan pelatihan internet dan teknologi informasi sebagai solusi meningkatkan daya saing dan kapasitas bisnis UKM. Program pendampingan terkait peningkatan kewaspadaan keamanan di kalangan pelaku bisnis UMKM juga sama pentingnya agar mereka tidak menjadi korban kejahatan cyber,” kata Ke pala Pusat Studi Forensika Digital (Pusfid) Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) Yogyakarta Yudi Prayudi MKom di Kampus UII Yogyakarta, kemarin.

 

Menurut Yudi, pada umumnya pemilik bisnis UMKM, pegawai dan pelanggannya belum memiliki kesadaran yang baik mengenai pentingnya sistem keamanan komputer serta seluk-beluk dunia cyber crime. Lemahnya SDM itulah yang juga menjadi salah satu faktor yang dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab untuk masuk dan membobol sistem yang ada dengan sejumlah malware dan ransomware.

 

“Di sini saya melihat ada kekeliruan pola pikir pada pelaku UMKM sendiri. Para pelaku bisnis ini justru seringnya beranggapan skala usaha mereka masih kecil sehingga tidak mungkin dijadikan sasaran aktivitas cybercrime. Padahal sekarang bukan besar kecil usaha bukan pertimbangan melakukan kejahatan,” kata Yudi. Yudi mengatakan, untuk menghindari atau setidaknya meminimalisasi UMKM sebagai target aktivitas kejahatan cyber , sistem keamanan dan policy perusahaan serta karyawan perlu diperketat.

 

“Para pelaku bisnis UMKM sudah selayaknya juga memberlakukan kebijakan sistem password yang ketat terhadap setiap sistem yang dimiliki. Kebijakan ini antara lain mengenai karakter minimal serta kebijakan update password secara reguler,” kata Yudi. Koordinator Kopertis Wilayah V DIY Dr Ir Bambang Supriyadi CES DEA mengatakan, perkembangan teknologi informasi kini telah menjadi strategi di kalangan masyarakat dalam menghadapi daya saing MEA.

 

Contoh nyatanya ialah munculnya aplikasi online seperti taksi online maupun ojek online. Hal tersebut juga membuktikan perkembangan TI menjadi berkah tersendiri untuk ekonomi baru yang lebih efisien, inovatif, dan bisa dijangkau untuk semua lapisan masyarakat.

 

diberitakan OkeZone

Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) mengadakan Kegiatan Family Gatering dalam Rangka Milad UII ke-73, Minggu (10 Sya’ban 1437/22 Mei 2016). Kegiatan dihadiri keluarga besar Civitas FTI UII. Acara dibuka oleh Dr. Imam Djati Widodo, M.Eng Sc, Dekan Fakultas Teknologi Industri UII, secara simbolis mengibaskan bendera tanda acara dibuka serta jalan sehat dimulai.

 

Jalan sehat menjadi salah satu rangkaian acara Family Gatering, dengan rute start awalnya dimulai dari Gedung FTI K.H. Mas Mansyur menuju Gedung Dr Mohammad Hatta dan berakhir di tempat awal

 

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, selain dimulai dengan jalan sehat, diadakan juga lomba untuk tingkat anak yaitu lomba menggambar, mewarni dan membaca Al-Qur’an, dan juga dongeng anak dengan pendongeng adalah Kak Bimo. Sedangkan bagi Dosen dan Staff serta keluarga mengikuti lomba bakiak dan balap karung.

 

“Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat silaturrahim keluarga besar Fakultas Teknologi Industri (FTI), dan juga membangun potensi anak dalam lomba-lomba yang ada untuk tingkat anak” ujar Dr. Imam Djati Widodo sesaat sebelum menutup kegiatan.

 

lomba_karung_fix

Kemeriahan Lomba Balap Karung

lomba_bakiak_fix

Kemeriahan Lomba Bakiak

family_gatering_lomba_anak_2016

lomba untuk kategori anak

K3_Kimia2

Bapak Adit dari Solusimaxi sedang memberikan materi dalam kegiatan K3

 

Pada tanggal 15 Mei 2016 Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia-Tekstil Universitas Islam Indonesia mengadakan kegiatan K3 yang di laksanakan di Gedung Kuliah Umum Prof. Sardjito Universitas Islam Indonesia.Kegiatan ini diikuti oleh 45 peserta dengan pembicara Bapak Adit dari Solusimaxi, tidak hanya mahasiswa Teknik Kimia UII tetapi juga diikuti oleh peserta dari luar UII serta dari jurusan non Kimia. Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama antara Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia-Tekstil FTI UII dengan BKKMTKI(Badan Koordinasi Kegiatan Mahasiswa Teknik Kimia Indonesia) dan Solusimaxi yang membentuk suatu projek yang diberinama “Ganesa Projek”.

 

Menurut ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia-Tekstil, Nugraeni Fahrunisa, kegiatan ini bertujuan untuk memberi pelatihan, pembelajaran, dan sertifikasi dalam bidang industri. Dalam kegiatan ini juga terdapat test untuk menentukan kelayakan peserta untuk mendapat sertifikat atau tidak. Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia-Tekstil juga berharap dengan diadakan kegiatan ini bisa menjadi suatu pengalaman untuk mencari kerja dan saat bekerja nanti, serta berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan di setiap tahun, karena kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat bagi mahasiswa.

 

K3_Kimia

45 peserta yang mengikuti kegiatan K3 sedang mendengarkan penjelasan dari pembicara