Penanganan dan Pengurangan, Pengolahan Sampah Lebaran
Momen Lebaran mendorong meningkatnya produksi sampah menjadi 15-20% dari volume sampah harian. Data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi DIY menunjukkan bahwa pada tahun 2021 rata-rata volume sampah yang dihasilkan se-DIY sebanyak 1.133 ton setiap harinya. Kenaikan volume sampah terjadi pada lokasi-lokasi wisata yang banyak dikunjungi oleh pemudik maupun wisatawan. Namun demikian, hotel, tempat penginapan, dan restoran juga memberikan kontribusi terhadap bertambahnya volume sampah.
Dr. Arif Hidayat. S.T., M.T. Sekretaris Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) mengungkapkan hal tersebut kepada rekan media melalui pesan singkatnya (28 April 2022).
“Bentuk peran serta masyarakat dalam permasalah sampah di antaranya adalah dengan melakukan pembuangan sampah pada tempat-tempat yang telah disediakan oleh pengelola tempat wisata maupun di tempat-tempat keramaian,” kata Dr. Arif Hidayat
Perilaku masyarakat yang peduli sampah, terutama dengan memilah sampah akan memudahkan dalam proses pengelolaannya. “Sampah yang telah terpilah akan lebih mudah ditangani sehingga volume sampah yang terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir akan bisa ditekan seminimal mungkin,” tutur Dr Arif Hidayat.
Pemilahan sampah dapat dimulai dari lingkungan keluarga dengan membedakan antara sampah organik dan non organik. Meskipun sampah non organik tidak bisa terurai, tapi pemanfaatannya bisa dikomersilkan dan dijual untuk diolah kembali menjadi barang yang layak pakai.
Dr Arif Hidayat berharap “Apabila penanganan dan pengurangan sampah dapat mulai dilakukan dari rumah tangga, maka diharapkan dapat mengurangi 30% dari volume sampah yang diangkut ke TPA. Di samping itu pengelolaan dan penangan sampah yang baik akan menimbulkan paradigma bahwa sampah menyimpan potensi ekonomi kepada para pelaku sampah,” pungkasnya
Jerri Irgo