Diberitahukan kepada mahasiswa & seluruh civitas akademika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia, bahwa pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) Genap Tahun Akademik 2016/2017 dilaksanakan pada tanggal 17 – 28 Juli 2017.

Berikut ini disampaikan jadwal ujian sebagaimana tersebut di Read more

Nazula Rukhiana M, Febidhea Ayu Muflihah, Aprilia Putri Lestari dan Indah Purnama Sari, keempat Mahasiswa Program Studi Teknik Industri angkatan tahun 2015, melakukan penelitian Walker Chair for Childhood with Disintegrative Disorder Autism.

“Penelitian ini kami lakukan karena pada Read more

Dr. Imam Djati Widodo, Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII)  menyatakan rasa syukur dan bangga saat memberangkatkan secara simbolis empat mahasiswa angkatan pertama untuk program dual degree ke Saxion University of Applied Sciences, di Gedung KH Mas Mansur (16 Juni 2017). Read more

Data Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), yang direlease (24 Maret 2017), menyatakan dalam tiga tahun belakangan ini mulai 2014 hingga 2017, kasus dugaan penculikan anak terus meningkat. Tahun 2014, data kasus penculikan anak yang masuk ke Komnas 51 kasus. Dari 51 kasus itu, 6 kasus di Read more

Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik sebagai solusi dari setiap permasalahan yang kita hadapi. Kita dapat melakukan pengambilan keputusan dengan pendekatan apapun. Tidak salah jika kita menggunakan human judgement dalam proses Read more

Expo Big Project Rekayasa Sistem Kerja dan Ergonomi 2017 dengan tema Ergonomic for Special People in Tourism. Special People dalam konteks ini adalah para penyandang difabilitas, ibu hamil, anak-anak, dan lanjut usia. Even ini merupakan salah satu rangkaian yang wajib diikuti oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah Rekayasa Sistem Kerja & Ergonomi (RSKE).

Hal tersebut diungkapkan Chancard Basumerda, S.T, M.Sc, Dosen Program Studi Teknik Industri FTI UII sebagai salah satu Dosen Pengampu RSKE, saat ditemui di Gedung KH Mas Mansur, Kampus Terpadu UII Yogyakarta (13 Juni 2017).

“Alhamdulillah, sebanyak 64 stand hadir pada Expo Big Project Rekayasa Sistem Kerja dan Ergonomi (RSKE), yang diselenggarakan pada Selasa, 13 Juni 2017 di Hall Fakultas Teknologi Industri UIIm, Gedung KH Mas Mansur” ujar Chancard.

Event ini merupakan even tahunan yang telah diselenggarakan dari tahun ke tahun dengan tema yang berbeda di setiap tahunnya. Sejak awal semester, mahasiswa telah diwajibkan membentuk kelompok yang terdiri dari 3 hingga 5 orang mahasiswa.  Tugas setiap kelompok merumuskan masalah yang akan diangkat berdasarkan tema Big Project. Secara terjadual, mahasiswa diharuskan untuk melakukan konsultasi progress kepada asisten pembimbing masing-masing sebagai bentuk pendampingan di luar kelas. Di samping expo, pada tanggal 12 – 15 Juni 2017 seluruh mahasiswa akan melakukan presentasi Big Project di hadapan dosen pengampu dan juri.

Event ini memiliki banyak ide yang bermanfaat untuk masyarakat luas, khususnya bagi special people yang merupakan tema tahun ini. “Saya berharap kedepannya expo dapat dilakukan di ranah yang lebih umum sehingga masyarakat juga mengetahui ide-ide mahasiswa dan dapat berlanjut untuk dikembangkan idenya” tuturnya

Kedepannya, dari 7 kelas RSKE akan diambil masing-masing 1 kelompok dari setiap kelas untuk masuk ke Final Big Project pada Jumat, 16 Juni 2017. Selain akan diambil 3 juara terbaik, akan ada kategori juara best stand dan best prototype. “Output dari mata kuliah RSKE sendiri adalah proposal Program Kreativitas Mahasiswa V Bidang yang akan disubmit untuk tahun pendanaan 2018 dan paper terbaik akan dikirimkan ke International Conference” ujar Chancard Basumerda.

Yulfi Kusuma, Salah seorang mahasiswa peserta Expo, mengaku “senang dengan adanya Big Project RSKE karena mahasiswa mampu mengasah kreatifitasnya dan juga memberikan karya yang bermanfaat untuk masyarakat”.

Mahasiswa Prodi Teknik Kimia FTI UII melakukan kunjungan industri ke PT Nuansa Porcelain Indonesia di Ampel Boyolali, Jawa Tengah. Perusahaan yang memproduksi dan memasarkan barang-barang keramik dan porcelain yang berkualitas tinggi. Barang yang diproduksi berupa Figurin, Tile, Tableware, dan Trophy untuk keperluan local dan Read more

Desa Umbulmartani, Desa Widodomartani, Desa Bimomartani dan Desa Sindumartani, semuanya di Kecamatan Ngemplak, mendapatkan Bantuan Kegiatan Safari Dakwah Ramadhan Universitas Islam Indonesia Tahun 1438H/2017, salah satu rangkaian kegiatan Fakultas Milad UII ke-74. Read more

FTI Voluncamp 2017 merupakan rangkaian kegiatan sosial yang diadakan oleh Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII), tahun ini mengusung tema “Menumbuhkan kepekaan dan kepedulian sosial mahasiswa terhadap masyarakat dengan berilmu amaliah yang Read more

Hendrik, S.T., M.Eng., Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII), melakukan kunjungan kerja sekaligus berdiskusi membahas Kolaborasi Penelitian Internasional dengan University of New South Wales (UNSW) di Canberra, Australia (25-27 Sya’ban 1438 H/22-24 Mei 2017).

 

“Kunjungan ini merupakan salah satu bentuk aktivitas dari program UNSW-Indonesia Seed Research Grant, suatu program inisiasi kerjasama dari UNSW dengan institusi di Indonesia melalui penelitian” ujar Hendrik melalui pesan singkatnya

 

UNSW kampus utamanya di Sydney, yang di Canberra ini merupakan kerjasama dengan Australian Defense Force Academi (ADFA, Akmil-nya Australia). “Kita membahas mengenai penelitian yang akan dilakukan bersama dalam program ini. InsyaAllah tema yang akan diambil tentang e-Voting dengan judul projeknya insyaAllah Re-Assessing Indonesia e-Voting Policies: Earning The Trust, Building The Confidence, dengan lokasi penelitiannya di Boyolali, Jawa Tengah” imbuhnya.

 

Selain membahas penelitian yang akan dikerjakan, kita juga dipertemukan dengan pihak kampus dan periset dari UNSW. “Jadi di sana kita presentasi profil UII secara umum dan Program Studi Teknik Informatika. Harapannya dari situ kedua belah pihak saling kenal profil masing-masing dan dapat dilanjutkan kolaborasi penelitian sesuai bidang yang diminati. Meskipun kita juga menawarkan bentuk-bentuk kerjasama lainnya, semisal pertukaran pelajar, staf, dan mahasiswa” ujar Hendrik.

 

Tampak hadir dalam diskusi tersebut Dr. R. Teduh Dirgahayu, Ketua Program Pascasarjana FTI UII serta Dr. Ahmed Imran dan Manik Hapsara,  S.T., M.Sc., Ph.D., E-Voting Researcher di UNSW Canberra at ADFA

 

Secara terpisah dalam releasenya, Manik Hapsara, Ph.D yang menginisiasi kerjasama Kolaborasi Penelitian Internasioal UII dan UNSW, mengatakan, diperlukan beragam persiapan dari hulu hingga hilir untuk menerapkan e-voting di Indonesia. Jika tidak, penggunaan e-voting akan terbentur infrastruktur. Indonesia dinilai belum siap untuk melakukan pemungutan suara secara elektronik (e-voting). Apalagi, pemilu presiden dan pemilu legislatif tahun 2019 akan digelar secara serentak.

 

“Kesiapan infrastruktur perlu mendapat perhatian. Bukan hanya teknologi jaringan internet tapi juga soal regulasi dan industri dalam negeri. Jangan sampai ketergantungan dengan pihak swasta yang mengadakan alat e-voting,” kata Manik

 

Menurut Manik, keberhasilan Estonia dalam menyelenggarakan e-Voting tidak dapat dijadikan rujukan Indonesia untuk melaksanakan hal yang serupa. Dia mengungkapkan ada perbedaan karakteristik di antara dua negara itu. Estonia merupakan negara kecil dengan jumlah penduduk sekitar 1,32 juta. Sedangkan Indonesia memiliki jumlah pemilih yang jauh lebih banyak. “Indonesia kan jelas posisinya pemilih ada 170 juta pemilih, 540.000 TPS (Tempat Pemilihan Suara), kekayaan alam besar banget,” ucap Manik.

 

Manik menilai, e-Voting berbeda dengan penerapan teknologi lain seperti dalam dunia perbankan atau e-banking. Tingginya keamanan dan sedikitnya orang yang mengetahui sistem e-Voting misalnya, dapat menghilangkan transparansi terhadap pemilih.
Menurut Manik, Indonesia tidak dapat menerapkan e-Voting dalam waktu dekat. Ia menduga penerapan teknologi itu baru dapat dinikmati sekitar 15 hingga 25 tahun ke depan. “Ada jaringan yang jauh lebih aman, transparansi, publik ikut serta dalam melakukan evaluasi, ikut membantu memperbaiki sistem,” ujar Manik.

 

Jerri Irgo