“Alhamdulillah, I stand with Fathul Wahid. Semoga kesehatan, keselamatan dan rahmat Allah SWT senantiasa tercurah bagi beliau dan keluarga. Aamiin Ya Rabbal’alamin” rasa syukur Pangesti Rahman, SE. Kepala Divisi Administrasi Umum FTI UII, yang diungkapkannya melalui pesan singkatnya (8 Rajab 1439 H / 26 Maret 2018) sesaat Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D ditetapkan sebagai Rektor UII periode 2018-2022 oleh Yayasan badan Wakaf UII.

Pangesti Rahman pun langsung menuliskan profil seorang Fathul Wahid, Rektor termuda dalam sejarah UII sebagaimana pengalamannya selama menjadi Tendik FTI UII.

Baca : Fathul Wahid, Terpilih Rektor Uii 2018-2022

Pertama kali mengetahui pak Fathul tahun 2003, saat itu beliau sedang akan mengajar dan asyik berkutat  di depan mesin fotokopi di ruang perbekalan gedung KH. Wahid Hasyim, Kampus Terpadu UII, dengan sabar dan telaten beliau menyiapkan sendiri materi untuk bahan mengajarnya.

Anehnya, disaat sedang buru-buru tersebut, beliau malah  mengijinkan staf akar rumput seperti saya untuk sekedar menyela menggunakan mesin tersebut padahal jelas beliau sedang diburu waktu. Saat itu, saya mbatin,  tidak banyak dosen seperti beliau yang mau mengerjakan sendiri pekerjaan yang memang menjadi tugasnya.

Ternyata, 3 tahun setelah itu tepatnya  akhir 2006, alhamdulillah diberi kepercayaan untuk menjadi staf dekanat dimana saat itu beliau menjabat sebagai Dekan FTI, banyak pelajaran berharga yang didapat, keramahannya dengan segenap sivitas layak ditiru, bagaimana cara beliau menjamu tamu, menerima tamu hingga melayani tamu, benar-benar menjadi contoh bagi semua.

Baca Juga : Calon Pemimpin Kampus

Menurut Pangesti Rahman, walau sebagai Dekan, “Pak Fathul tidak mau dilayani seperti pimpinan pada umumnya, beliau terbiasa mengerjakan segala sesuatunya sendiri, well organized dan disiplin tinggi. saat jam kerja mulai jam 8.00 WIB, beliau sudah di kantor jam 7.30 dan pulang hingga lebih dari jam 16.00 WIB, kalaupun pulang awal hanya karena beliau harus menjemput ananda karena saat itu ditinggal bu Nurul sedang studi S3. Semangat dan humble-nya istimewaaaa.. dari tukang parkir, tukang sapu hingga pejabat disalami oleh beliau saat bertemu”.

“Kadang malu sendiri, cuman pegawai macam saya kok sombongnya melebihi Dekan.. Prinsip yang beliau tanamkan adalah Servant Leadership, bahwa pemimpin itu merupakan kepala pelayan, bukan malah minta dilayani” tuturnya

Pemimpin harus bisa memberi contoh pada bawahannya, mampu menyerap aspirasi semua pihak untuk pemecahan masalah dibandingkan menggunakan ego pribadi. Banyak peraturan-peraturan yang ditanamkan beliau saat menjabat Dekan demi untuk meingkatkan disiplin Tendik, tapi disisi lain beliau juga memberikan reward dan penghargaan bagi Tendik yang memiliki kedisiplinan tinggi.

Personaliti beliau sama seperti slogan beliau di web blognya Just Another Humble Person, pak Fathul memang istimewa, didukung oleh istri yang luar biasa, kecintaan terhadap UII melebihi siapapun, hafal betul sejarah UII dan mampu mengambil nilai-nilai yang ditanamkan oleh  para pendiri UII,  yang saya yakini nilai-nilai dari para pendiri UII tersebut menjadi tauladan bagi beliau untuk mendedikasikan dirinya bagi kemajuan dan kebaikan universitas kebanggaan. beliau memang layak memimpin UII.

InsyaAllah pak Fathul amanah dan dapat membawa kebaikan bagi universitas yang kita cintai untuk benar-benar menjadikan UII menjadi rahmat bagi sekalian alam” pungkas Pangesti Rahman

Jerri Irgo

Alhamdulillah,  Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (UII) akhirnya memilih dan menetapkan Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D sebagai Rektor UII periode 2018-2022 berdasarkan Ketetapan Panitia Pemilihan Rektor No 08/SK-PP/III/2018 tentang Penetapan Rektor Terpilih UII periode  2018-2022.

Izzati Muhimmah, ST., M.Sc, Ph.D, Anggota Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII, representatif dari FTI UII, ungkapkan hal tesebut melalui pesan singkatnya (8 Rajab 1439 H / 26 Maret 2018)

Baca : Fathul, UII Siap Hadapi Digitalisasi Universitas 

Dosen Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (PPs FTI UII) yang lahir di Jepara, 26 Januari 1974, tercatat menjadi Rektor termuda dalam sejarah UII,

Pernah menulis di blognya Fathul Wahid – Just another humble person (19 December 2009) tentang Calon Pemimpin Kampus. “Suatu ketika saya sedang ngobrol dengan beberapa kawan dan saya ditanya seorang kawan, “Siapa yang pantas jadi rektor?”. Waduh. Jawaban saya kadang asal, kadang agak serius” tulis Pakar Teknologi Informasi tersebut

Baca Juga : Calon Pemimpin Kampus

Pemimpin kampus harus tahu mau kemana akan membawa kampus ke depan, ngerti arep ngopo, visioner. Dia harus orang yang intellectually capable. Kata seorang kawan, harus pinter. Tanpa ini kok rasanya sulit untuk memenangkan persaingan ke depan.

Selain itu, pemimpin kampus harus orang yang suka bekerja keras, gelem kerjo. Seorang kawan menyebutnya harus kober. Diperlukan pimpinan yang dapat memberi contoh tentang arti kerja keras. Pimpinan tidak selayaknya hanya tunjuk sana sini, tanpa bisa memberikan contoh. Kalau perlu datang sebelum yang lain datang, dan pulang paling akhir. Rekam jejak selama ini bisa dijadikan acuan.

Baca Juga : Fathul, Raih Suara Calon Rektor Tertinggi

Pemimpin kampus juga harus socially acceptable, diterimo konco-konco. Kawan saya menyebutnya pener. Dalam konteks yang loosely coupled seperti universitas, pemimpin harus menjadi perekat dan bisa masuk ke semua kalangan. Kehadiran dia menyejukkan. Kehadirannya menjadikan suasana menjadi lebih semarak dan berwarna. Karenanya, pemimpin seperti ini biasanya lebih terbuka terhadap kritik dan saran.

Yang terakhir, pemimpin kampus harus punyak jaringan yang baik, duwe bolo. Betul, jaringan bisa dibuat sewaktu menjadi pemimpin, tetapi untuk percepatan yang baik, harus tidak dimulai dari nol. Tune-in diperlukan beberapa saat, tetapi setelah itu, harus menjadi pemain yang diperhitungkan.

Mau ditambah? Ini jawaban “asal” saya ketika ditanya senior saya yang ahli agama. Kalau rektor sholat subuhnya ke masjid pasti tambah sip! Orang yang selalu sholat subuh ke masjid pastilah orang yang rajin, suka bekerja keras, menghindari kesenangan pribadi, dan jiwa sosialnya tinggi.

Selamat ya pak Fathul Wahid.
Semoga Allah meridhoi UII, Aamiinn

Jerri Irgo

Ir. Yassierli, MT., PhD., CPE, Ketua Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) dalam Kuliah Umum yang diselenggarakan Progam Studi Teknik Industri FTI UII menjelaskan “Ergonomi dalam Industri 4.0” yang disampaikannya di Auditorium FTI UII Lantai 3, Gedung KH Mas Mansur, Kampus Terpadu UII Yogyakarta (26 Maret 2018)

Mengapa Perlu Ergonomi? Dalam Konsep Dasar Ergonomi, Yassierli menyampaikan terdapat “perancangan berbasis manusia sebagai pengguna (Human centered Design) selanjutnya rancangan alat/produk/prosedur kerja yang disesuikan dengan kondisi manusia, sehingga bukan, manusia yang dipaksa menyesuaikan dengan kondisi saat ini alat/produk/prosedur kerja” jelasnya

“Ergonomi adalah Ilmu yang membahas tentang kemampuan dan keterbatasan manusia, yang digunakan untuk evaluasi dan perancangan alat kerja/prosedur/lingkungan/organisasi yang EASNE (Efektif, Aman, Sehat, Nyaman dan Efisien)” tegas Dosen Teknik Industri ITB dan juga sebagai Former President of Southeast Asian Network of Ergonomics Society (SEANES) tersebut.

Terdapat 7 alasan, mengapa perlu Ergonomi? yaitu tingginya keluhan dan gangguan otot rangka sebagai penyakit akibat kerja: sakit bahu, pinggang, pergelangan tangan selain itu kecelakaan kerja masih tinggi akibat kelelahan dan rancangan display & tombol mesin serta prosedur kerja yang tidak ergonomis. Selain itu sering terjadi human error, izin sakit pekerja masih tinggi, cacat produksi masih tinggi dan tingkat kenyamanan kerja masih rendah serta tingkat produktivitas masih rendah.

Dengan Konsep Dasar Ergonomi, maka Keselamatan Kerja dapat terwujud dengan mencegah kelelahan yang berlebihan, mencegah human error (kesalahan kerja) dan kecelakaan kerja selain itu indikator Kesehatan Kerja juga dapat tercapai yaitu mencegah sakit akibat kerja (gangguan otot-rangka) dan Produktivitas dapat optimal dengan membuat kerja lebih mudah & efisien dan meningkatkan moral kerja.

Jerri Irgo

“Penggunaan Big Data dari Media Sosial untuk memanipulasi Psikologi dan Opini Publik di Indonesia hanya soal waktu, bahkan mungkin sedang terjadi tanpa kita sadari”  jelas Ismail Fahmi, Ph.D, Founder Media Kernels Indonesia di Serial Diskusi Publik ISPPI – Independensi Kepolisian Dalam Riak Pesta Demokrasi, Jakarta (21 Maret 2018)

Ismail Fahmi, yang juga Dosen Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (PPs FTI UII) memaparkan “Analisis Jaringan Pasukan Siber di Indonesia – Kolam Hoax dan Hate Speech, dengan studi kasus: Pilpres 2014, Pilkada, Penangkapan MCA, dan Analisis Facebook Page MCA vs Seword”

“Perspektif Perang Informasi Global: Cambridge Analytica bagaimana Big Data, Psikologi, dan informasi digunakan untuk memanipulasi Publik, Budaya, dan Demokrasi” dijelaskan juga oleh Ismail Fahmi, dalam paparannya tersebut.

Selain itu, Ismail Fahmi, menyajikan data dari drone empritnya tentang “Evolusi Pasukan Siber dari tahun 2014-2018. Untuk Kepentingan Politik? Analisis berbasis Data dari media sosial Twitter mulai tahun 2014 – 2018.  Keyword: terkait Jokowi sebagai capres dan presiden terpilih”

Selengkapnya : Ismail Fahmi, Ph.D – Analisis Jaringan Pasukan Siber di Indonesia

Jerri Irgo

Alhamdulillah, Senat Universitas telah tetapkan 3 Calon Rektor terpilih sesuai dengan ranking, Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D., meraih 77 atau 57% suara, selanjutnya Dr. Suparman Marzuki, SH., M.Si., meraih 37 atau 28% suara dan Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc., meraih 10 atau 7% suara. Sedangkan pada posisi ke 4,  Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag., dengan 5 atau 4% suara dan terakhir Dr. Dwipraptono Agus Harjito, M.Si meraih 3 atau 2% suara.

Proses pemilihan Calon Rektor UII oleh anggota senat Universitas berjalan dengan lancar, dapat disaksikan secara live streaming ini selanjutnya 3 Calon Rektor yang meraih suara terbanyak tersebut akan diusulkan ke Yayasan Badan Wakaf.

Izzati Muhimmah, ST., M.Sc, Ph.D, Anggota Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII, representatif dari FTI UII, ungkapkan hal tesebut melalui pesan singkatnya (21 Maret 2018).

Baca : Fathul, UII Siap Hadapi Digitalisasi Universitas

“Anggota Senat Universitas telah memberikan suara melalui one man one vote dan telah menentukan tiga calon rektor yang berhak bersaing dalam pemilihan rektor Universitas Islam Indonesia untuk periode 2018-2022” tuturnya

Rapat Senat Universitas dipimpin Nandang Sutrisno, SH., M.Hum., LLM., Ph.D, Ketua Senat didampingi Dr Raden Bagus Fajriya Hakim SSi, Msi, Sekretaris Senat, dihadiri 134 atau 86% dari jumlah keseluruhan 156 Anggota Senat .

Kegiatan dilaksanakan di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito Kampus Terpadu UII.

Baca Juga : Fathul, Kandidat Terbaik Untuk kemajuan UII

Tahapan selanjutnya adalah Penetapan & Pengumuman Rektor Terpilih oleh Badan Wakaf UII, Senin 26 Maret 2018.

Semoga Allah meridhoi UII Aamiiin

Jerri Irgo

“Alhamdulillah, mendapatkan kesempatan terpilih menjadi peserta DEA League Doctoral School yang merupakan aliansi strategis lima Universitas Teknologi di Eropa, yaitu TU Delft, ETH Zurich, RWTH Aachen, Politecnico di Milano, dan Universiteit van Göteborg”.

Ungkap Ahmad Luthfi , S.Kom., M,Kom, Dosen Program Studi (Prodi) Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) melalui pesan singkatnya (20 Maret 2018)

Tahun ini, mengusung tema Engineering Complex Systems with Big Data and Information Technology, terdapat 30 Mahasiswa Program Doktoral dari 5 universitas tersebut, melalui tahapan seleksi bergabung untuk kuliah di 4 univesitas secara estafet

“Aktivitas yang dilakukan adalah kuliah singkat yang berlangsung secara estafet di masing-masing kampus sampai dengan bulan Agustus 2018 nanti akan terasa padat dan penat” tutur Peneliti dari Pusat Studi Forensika Digital (Pusfid) UII tersebut.

Luthfi menambahkan “salah satu tujuannya adalah untuk menjalin kerjasama riset dari lintas bidang riset dan menjalin networks juga tentunya. Riset saya di bidang Open Data, dapat melakukan joint research dengan Mahasiswa dari Universitas lain terkait bidang Data Analysis tersebut”

“Harapannya FTI UII dapat mengadopsi program ini suatu hari kelak, dapat dimulai dengan program master atau S2 nya terlebih dahulu” pungkas Ahmad Luthfi yang tercatat sebagai Mahasiswa Program Doktoral di Technische Universiteit Delft Belanda.

Jerri Irgo

Workshop Pembekalan Calon Wisudawan dilaksanakan oleh FTI UII setiap akan dilaksanakannya wisuda. Workshop ini bertujuan untuk membekali calon wisudawan dengan ilmu praktis dan teknis bagaimana menghadapi dunia kerja pasca wisuda dengan baik. Workshop kali ini bertemakan Knowing Yourself, Preparing and Setting Career Priority dengan materi yang dibawakan oleh Annisaa Miranty N., S.Psi., M.Psi, Dosen Psikologi FPSB UII.

Ajeng Yulianti Dwi Lestari, ST. M.Eng, Ketua Pelaksana Workshop, menyampaikan hal tersebut saat membuka Workshop Pembekalan Calon Wisudawan yang dihadiri 79 wisudawan di Auditorium FTI UII Lantai 3 Gedung KH Mas Mansur Kampus Terpadu UII (2 Rajab 1439 H / 19 Maret 2018)

“Kami dari tim berharap agar wisudawan periode ini dapat sukses ke depannya.. dan seperti kata bu Cici saat beliau membuka acara, semoga wisudawan dapat menjaga integritasnya” tegas Ajeng yang juga sebagai Dosen Prodi Teknik Kimia FTI UII tersebut.

Annisaa Miranty dalam presentasinya menyampaikan “Dunia kerja adalah dunia yang sesungguhnya, Sangat berbeda dengan dunia sekolah/kuliah maka Anda adalah manusia dewasa – anda dituntut profesional” jelasnya

Pilihlah pekerjaan yang RELEVAN dengan bidang studi anda. Memilih pekerjaan yang tidak linear dengan bidang studi bisa saja apabila pertama adalah lowongan terbuka untuk jurusan apapun, selanjutnya kedua (terpaksa) berhadapan dengan realita. Jangan terpaku pada proses sekali apply – apply sebanyak mungkin.

Diskusikan pilihan karir anda dengan orang yang anda anggap ahli dan keluarga. Hal penting adalah kenali diri supaya tak salah pilih, selanjutnya mengetahui apa potensi diri anda? Pastikan profesi atau pekerjaan yang dipilih memfasilitasi potensi terbaik Anda. “Kenali kelebihan dan kekurangan diri, apa aspek yang paling anda anda anggap penting dalam pekerjaan? Gaji? Lokasi kerja yang dekat dengan domisili? dan Jenjang karir?” tutur Annisaa Miranty

Tidak kalah penting adalah “tampilkan keunggulan anda yang lain, personal? Misalnya Prestasi akademik/ Prestasi di bidang lain ataupun keterampilan, keahlian, karakter terutama yang mendukung kerja. Last but not least, apapun pilihan karir anda, semoga membawa kebermanfaatan di dunia dan di akhirat” pungkasnya

Jerri Irgo

Yudi Prayudi, M.Kom, Kepala Pusat Studi Forensika Digital FTI UII ungkapkan ATM Skimming adalah sebuah bentuk kejahatan modern yang terorganisasi, yaitu sebuah upaya untuk melakukan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi pada strip magnetik kartu yang digunakan pada mesin ATM. Proses untuk menyalin informasi biasanya dilakukan dengan menngunakan bantuan sejumlah alat baik yang menempel langsung pada ATM ataupun yang dipasang berdekatan dengan ATMnya.

Hal tersebut disampaikan Yudi Prayudi, M.Kom,  yang juga sebagai Dosen Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana FTI UII dalam releasenya kepada media (17 Maret 2018).

Data yang direlease oleh The British Press, di wilayah Inggris saja setiap tahun tercatat hampir 100.000 nasabah yang melaporkan menjadi korban dari aktivitas Skimming. “Berdasarkan data yang direlease tersebut setiap tahun jumlah uang nasabah yang dicuri melalui kejahatan Skimming meningkat hampir 20% tiap tahunnya” tutur Yudi.

Selain ATM Skimming yang saat ini populer, sebenarnya terdapat jenis skimming lainnya yang juga harus diwaspadai karena berpotensi memakan korban nasabah perbankan. Pertama adalah apa yang disebut dengan Hand-Held POS Skimming, yaitu sebuah alat yang bisa mencopy langsung / duplikasi kartu debit/credit. Kedua adalah apa POS Swaps, yaitu proses copy data kartu debit/credit dari mesin pembayaran yang sering terpasang di toko – toko. Dan ketiga adalah Dummy ATM, umumnya mesin ATM yang digunakan hanya untuk transaksi online, alih-alih mau melakukan transaksi online lewat mesin ATM, malah data-data kartu debit/kredit yang akan diambil oleh mesin dummy ATM ini.

Baca selengkapnya : Kejahatan ATM Skimming 

Jerri Irgo

Untuk meningkatkan literasi dalam beraktivitas di media sosial (medsos) pada era siber, sejumlah dosen di Yogyakarta mendirikan Jogja Mendaras Data (JMD).

“Jogja Mendaras Data ini merupakan inisiatif dari sejumlah dosen di Yogyakarta agar masyarakat siber tidak gampang terjerumus dan bermain informasi hoaks di media sosial,” kata Dosen Program Magister Informatika, Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid, Ph.D., salah satu inisiator JMD dalam konferensi pers peluncuran JMD di ruang PPs 1 Program Pascasarjana FTI UII, Gedung KH Mas Mansur, Kkampus Terpadu UII Yogyakarta (15 Maret 2018).

Fathul Wahid, yang juga Kepala Badan Sistem Informasi (BSI) UII itu menjelaskan, sesuai dengan namanya mendaras, artinya mengkaji atau belajar dengan sungguh agar masyarakat menjadi cerdas dalam menggunakan media sosial.

Sebagai dukungan aktivitas JMD, ujarnya, saat ini telah memiliki perangkat teknologi yang memungkinkan digunakan untuk menyimpan dan menganalisis data percakapan warganet melalui media sosial seperti Twitter, Facebook dan lain sebagainya. Data ini, jelasnya, menjadi sangat penting untuk mendeteksi apakah sebuah topik yang lagi hangat menjadi perbincangan warganet sengaja digerakkan oleh kelompok kepentingan, atau benar-benar murni kepentingan publik. Kelak JMD akan menyediakan data bagi publik tentang apa saja terkait berbagai isu aktual yang menjadi perbincangan publik.

Turut hadir dalam peluncuruan JMD, Ismail Fahmi, Ph.D yang juga pengajar Program Magister Informatika, Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII, Yogyakarta.

Kepada media, Fahmi menjelaskan, dalam pengoperasiannya JMD akan dibantu oleh Drone Emprit yang dikembangkan oleh Media Kernels Indonesia, yang sudah berpengalaman terlebih dahulu dalam pendataan dan pemetaan pembicaraan warganet di media sosial.

“Data yang tersimpan nanti dapat diakses oleh siapa saja. Kami akan buat mekanisme teknisnya agar banyak orang dapat mengakses data percakapan warganet di media sosial secara gratis,” jelasnya.

Namun, katanya, akan dibuat mekanisme yang mengendalikan keteraksesannya. Fokus JMD, tambah Kepala Pusat Studi Sistem Informasi Enterprise UII Dr Teguh Dirgahayu, sejalan dengan ide Program Pascasarjana FTI UII yang sedang menggodog pembukaan konsentrasi baru dalam bidang sains data atau analitika data.

Sementara Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta, Dr. Subhan Afifi mengatakan JMD ingin mendedikasikan diri untuk mengembangkan kajian dan penelitan bidang media sosial terkait isu-isu kontemporer. “Harapannya, masyarakat semakin cerdas dalam bermedia sosial, bicara berbasis data, dan terhindar dari berita palsu (hoaks),” tambah Subhan Afifi.

JMD terbuka untuk berkolaborasi dan bekerja bersama berbagai pihak yang memiliki visi dan dedikasi sama, yaitu publik yang cerdas dalam bermedia, iklim media sosial yang sehat, dan informasi yang bersih.

Sementara itu pengamat sosial media UIN Sunan Kalijaga, Dr Iswandi Syahputra yang juga tergabung dalam JMD menjelaskan, JMD dapat membantu membersihkan informasi pada era media baru. “Saat ini siapa saja bisa membuat dan menyebar informasi tentang apa saja di media sosial. Informasi menjadi berlimpah ruah. Apalagi memasuki tahun politik. Informasi dapat menjadi komoditas politik. Informasi bersih dan kotor atau tersamar menjadi bercampur di media sosial. JMD dapat menjadi alat pembersih informasi berbasis data. Demokrasi virtual tidak dapat dibangun dari informasi yang kotor,” katanya.

Jerri Irgo

Fathul Wahid, Ph.D ungkapkan “UII dibangun atas keragaman dan siap hadapi Digitalisasi Universitas dengan cara Menguatkan Akar, Menjulangkan Cabang dan Melebatkan buah” saat memaparkan rencana aksi (action plan) Calon Rektor UII periode 2018 – 2022, di Auditorium Prof. Dr. Abdukahar Mudzakkir, Kampus Terpadu UII, Yogyakarta (14 Maret 2018)

Baca  : Fathul Wahid, Ph.D – Ringkasan Eksekutif Rencana Aksi Calon Rektor UII

Calon Rektor UII terpilih sesuai dengan ranking, Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D., Dr.Suparman Marzuki, SH., M.Si., Dr.Drs.Rohidin, S.H., M.Ag., Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc., dan Dr.Dwipraptono Agus Harjito, M.Si semua menyampaikan rencana aksi di depan forum terbuka yang dihadiri oleh Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII, Rektor UII dan Wakil Rektor, Anggota Senat Universitas, Dewan Dosen, Tenaga Kependidikan, serta beberapa perwakilan dari Lembaga Kemahasiswaan dilingkungan UII

Baca Juga  : Fathul Wahid, Ph.D – Rencana Aksi Calon Rektor UII 2018-2022

Selengkapnya : Video – Penyampaian Action Plan Calon Rektor UII Periode 2018-2022

“Bingkai besar Rencana Aksi ini diinspirasi oleh Surat Ibrahim ayat 24-25. Inspirasi ini sangat relevan dengan tema besar 2018-2022, yaitu membangun reputasi internasional. Rencana ini ini didasarkan pada (a) Strategic Direction 2018-2022 PYBW, (b) perkembangan mutakhir UII, (c) tren pendorong perubahan, dan (d) semangat dasar UII” tutur Fathul.

Tren pendorong perubahan dari refleksi atas fakta dan beragam litratur adalah: (1) teknologi digital, (2) demokratisasi pengetahuan dan akses, (3) mobilitas global, (4) kolaborasi dengan industri dan masyarakat, (5) persaingan yang semakin ketat, dan (6) nilai-nilai dalam masyarakat semakin pudar. Tren ini telah menghadirkan era disrupsi.

“Di sini disrupsi dianggap sebagai peluang dan bukan ancaman. Semangat dasar UII yang tergali dari fakta sejarah ketika masa awal kehadirannya adalah: (1) semangat integrasi ilmu dan agama, (2) semangat keragaman Islam, (3) semangat kebangsaan, dan (4) semangat internasionalisasi” jelasnya.

Refleksi atas keempat dasar di atas membimbing pada perumusan beragam program besar yang terangkum sebagai berikut. Pertama, penguatan akar yang dilakukan dengan penguatan kembali nilai-nilai dasar dan peningkakan kapasitas internal. Hal ini dilakukan dengan (1) penguatan strategi besar islamisasi diri, internalisasi nilai-nilai organisasi, dan integrasi ilmu pengetahuan dan Islam; (2) pengembangan infrastruktur teknologi informasi berkelas dunia; (3) pengembangan sistem informasi yang komprehensif, terintergrasi, dan adaptif terhadap perubahan; (4) peningkatkan sistem penjaminan mutu yang berbasis sistem informasi; (5) penguatan integrasi hasil penelitian ke dalam konten pembelajaran; (6) peningkatan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan dalam menjalankan dan mendukung proses manajemen dan pembelajaran berbantuan teknologi informasi; (7) peningkatan kualitas layanan kepada mahasiswa, tenaga kependidikan, dan dosen; (8) peningkatan efisiensi manajemen dan proses dengan bantuan sistem dan teknologi informasi; (9) peningkatan relevansi konten pembelajaran dengan pemutakhiran kurikulum program studi.

Kedua, untuk menjulangkan cabang diperlukan dorongan dalam inovasi berkelanjutan. Hal ini diimplementasikan dengan berapan usulan program berikut: (1) eningkatan keaktifan dalam komunitas Islam nasional dan internasional; (2) penguatan konsep dan strategi internasionalisasi; (3) perluasan kerjasama dan peningkatan implementasinya dengan mitra universitas/lembaga nasional dan internasional; (4) pengembangan peran dosen dalam komunitas akademik nasional dan global; (5) pengembangan keunggulan kompetitif mahasiswa yang siap menjadi warga globa; dan (6) peningkatan eksposur dosen dan mahasiswa ke masalah industri dan masyarakat untuk meingkatkan relevansi pemikiran dan penelitian.

Ketiga, melebatkan buah hanya bisa dilakukan dengan memperluas dan meningkatkan dampak, yang diturunkan ke dalam program berikut: (1) pengembangan pendekatan dan konten pembelajaran untuk menyiapkan cendekiawan dan pemimpin masa depan; (2) pengembangan konten dakwah berbasis teknologi informasi untuk menjangkau auidens yang lebih luas; (3) peningkatan publikasi yang berdampak; (4) perintisan pembelajaran jarak jauh berbantuan teknologi informasi (5) peningkatan keteraksesan hasil penelitian dan pemikiran oleh pemangku kepentingan eksternal (industri, pemerintah, dan publik); dan (6) peningkatan hilirisasi hasil penelitian untuk menambah manfaat.

Proses selanjutnya Pemilihan Calon Rektor Terpilih dalam Rapat Senat Universitas tanggal 21 Maret 2018 dan Penetapan & Pengumuman Rektor Terpilih, tanggal 26 Maret 2018

Semoga Allah meridhoi UII Aamiiin

Jerri Irgo