Mengotimalkan Amalan Hati di Bulan Ramadhan
Mengapa Hati, yaitu di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih (Q.S, Asy Syu’aro: 88-89). Hati yang bersih (selamat) dari berbagai bentuk syahwat dan syubhat yang menyalahi perintah Allah dan menerjang larangan Allah Ta’ala. Hati yang selamat dari berbuat syirik kepada selain Allah dalam bentuk apapun. Irodah (keinginan), cinta, tawakal, inabah (kembali) tunduk, takut dan rasa harap hanya ditujukan pada Allah semata.
Ungkap Ustadz Dr Subhan Afifi., S.Sos., M.Si, Dosen FPSB UII saat menjadi penceramah di Pengajian Ramadhan FTI UII yang dilakukan secara blended, daring dan luring bertempat di Ruang Auditorium FTI UII, Lantai 3 Gedung KH Mas Mansur Kampus Terpadu UII (19 April 2022).
Dr Subhan Afifi mengatakan “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari dan Muslim).
Contoh amalan hati adalah khauf (takut), raja’ (berharap), tawakal, Raghbah (berharap amalnya diterima), Rahbah (cemas amalannya di tolak) dan khusyu. Menurut Dr Subhan Afifi, adapun “cara mengotimalkan amalan hati diantaranya melatih untuk ikhlas dan berkaca dari orang-orang sholeh,” tuturnya
Pengajian Ramadhan rutin dilaksanakan setiap hari Selasa tersebut, diikuti seluruh Dosen dan Tenaga Kependidikan di lingkungan FTI UII, dibuka oleh R.M. Sisdarmanto Adinandra, S.T., M.Sc, Ph.D, Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni FTI UII.
Secara terpisah Kasiyono, S.Kom., Ketua Tim Pelaksana Ramadhan FTI UII, menaruh harapan dari rangkaian kegiatan ramadhan ini adalah untuk meningkatkan Iman, Taat, Taqwa seluruh civitas akademika FTI UII kepada Allah SWT
Jerri Irgo