Laju Kendaraan Dikendalikan dengan Tablet PC

Kita sudah sering mendengar para intelektual muda merancang bangun kendaraan bertenaga listrik. Namun, baru mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) yang berhasil menciptakan sebuah mobil listrik berbasis sistem operasi (OS) Android dari Google!.

 

Seperti apa spesifikasi dan kehebatannya dibanding mobil listrik umumnya? Hasil rancang bangun para mahasiswa yang tergabung dalam Tim Ulil Albab Unisi ini memang tergolong baru. Baru mereka yang pertama di Indonesia yang membuat mobil listrik berbasis Android. Ketua Tim Ulil Albab Unisi Nazri Afandi Pasaribu menginformasikan, mobil listrik tersebut mulai dirancang sejak September 2013.

 

Berbeda dari mobil listrik karya mahasiswa yang sudah ada selama ini, produk mereka dilengkapi tablet PC dengan OS Android. Kalau pada mobil listrik lain dipasang panel instrumen dan kendali yang kompleks, di mobil listrik ini semua itu digantikan hanya dengan satu tablet PC Android.

 

“Berbagai panel instrumen yang biasanya dipasang tentu lebih ribetdan menambah berat mobil. Belum lagi karena terlalu banyak, justru merepotkan pengemudi. Dengan menggunakan aplikasi-aplikasi yang kami buat sendiri, speedometer, accelerometer, battery indicator, RPM meter, stopwatch, odometer, tombol lampu sigi, dan tombol-tombol lainnya ada dalam satu alat,” ucap Nazri, kemarin.

 

Ditemui di sela-sela launchingmobil listrik berbasis Android di Kampus UII, Nazri menuturkan, tablet yang digunakan sebagai instrumen display dan monitoringharus menggunakan alat berkomputasi cepat terhadap software yang sedang dijalankan. Tak hanya sebagai pusat kendali, tabletAndroid yang digunakan juga menjadi pusat komunikasi dan entertainment.

 

“Tanpa perlu menambah alat dan biaya banyak, mobil listrik ini sudah bisa kita lengkapi dengan WiFi, Bluetooth, sistem global untuk komunikasi mobile, internet browser, TV analog, map, video/voice call,mp3 player, radio, bahkan games,î katanya. Mobil ini juga sudah dilengkapi dengan aki tambahan yang dapat menunjang aki utama. Karena semua berbasis komputerisasi, sistem pengereman pun dikontrol oleh komputer. Meski demikian, tingkat keamanan tetap terjamin.

 

Dikemukakan Nazir, saat mengerjakan mobil listrik tersebut, ia bersama 13 rekan timnya tidak mengalami banyak kendala berarti. Kendala baru mereka hadapi pada tahap elektrikal, yakni menggabungkan semua alat yang ada dengan mobil. Yang cukup membuat mereka bangga, beberapa komponen inti mobil merupakan hasil buatan mereka sendiri. Seperti controller, chargeraki, semua softwareyang digunakan, hingga master bodymobil.

 

“Untuk sistem tenaga utama, baterai yang kami gunakan ialah GS-NS60. Baterai free maintenance ini spesifikasi tegangannya 12 V dan arus 45 Ah. Baterai ini kami pilih karena ketahanannya sangat baik dan mampu bekerja pada temperatur tinggi. Selain itu, baterai ini lebih stabil, dapat menghasilkan power besar. Namun tanpa perlu mengisi air aki,” katanya.

 

Tim Ulil Albab Unisi terdiri dari mahasiswa FTI angkatan 2011–2012 dari semua program studi yang ada. Mereka adalah Nazri Afandi Pasaribu, Muhammad Fanriado, Fachmi Salasa Alfian, Mulfiandi, Revelino, Hafyyan Azmi, Alifa Nasyahta Dila, Utari Heppy, Yanuar Anaba Wahyuesa, Gaida Fathcha Mubiena, Nindi, Yuardhita Widiaswara, Gyan Cassandra, serta Kristamayu.

 

Ke depan, Tim Ulil Albab Unisi berkeinginan semakin mengembangkan mobil listrik berbasis Android tersebut. Menurut teknisi tim, Muhammad Fanriado, mereka bercita-cita membuat mesin mobil sendiri. Sistem otomasi mobil juga perlu dikembangkan lebih baik lagi. Untuk suspensi, mereka ingin menggunakan sistem pnematik agar mobil bisa lebih stabil di jalan rusak.

 

Sementara bagian bodi mobil, mereka berkeinginan mengganti bahan komposit serat fiber dengan komposit bulu ayam agar lebih ringan. “Sedangkan pengembangan pada aplikasi pusat pengendalian, kami berencana mengembangkan aplikasi autodriveagar mobil bisa melaju tanpa perlu driverdan dengan remotejarak jauh,” ungkapnya.

 

Sementara itu, Wakil Dekan FTI UII Wahyudi Budi Pramono ST MEng menuturkan, penggunaan tablet Android sebagai pusat pengendali dan pengukuran dilakukan untuk menyederhanakan semua sistem pada mobil listrik dalam satu alat saja. Dia pun bangga dengan kreasi dan inovasi para mahasiswanya itu.

 

“Untuk di kalangan perguruan tinggi, saya kira ini mobil listrik berbasis Android pertama. Bahkan mungkin, di kalangan profesional untuk Indonesia, saya kira belum ada yang seperti ini. Kelebihannya tentu semua sistem pengendali menjadi lebih mudah sehingga siapa pun bisa menjalankan mobil ini,” katanya.

 

Budi menambahkan, pembuatan mobil listrik tipe formula tersebut merupakan pengembangan generasi pertama. Selanjutnya, generasi kedua mobil listrik berbasis Android rencananya akan diaplikasikan pada tipe city car. “Dana yang kami gunakan untuk membuat mobil ini bersumber dari dua pihak yakni fakultas dan beberapa sponsor. Totalnya kurang lebih Rp60 juta,” ungkapnya.

 

RATIH KESWARA Yogyakarta_Selanjutnya, mobil listrik tersebut akan diikutsertakan pada kompetisi mobil listrik nasional pada Juni dan November 2014 mendatang.

 

Diberitakan di KoranSINDO

 

Jerri Irgo

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply