Inovasi Mahasiswa, Walker Chair untuk Anak Autis

Nazula Rukhiana M, Febidhea Ayu Muflihah, Aprilia Putri Lestari dan Indah Purnama Sari, keempat Mahasiswa Program Studi Teknik Industri angkatan tahun 2015, melakukan penelitian Walker Chair for Childhood with Disintegrative Disorder Autism.

“Penelitian ini kami lakukan karena pada umumnya di Indonesia itu sendiri untuk disabilitas seperti tuna rungu, runa netra dan lainnya sudah ada fasilitasnya, namun untuk anak autis belum ada, biasanya mereka hanya di tempatkan di kursi roda biasa yang membuat mreka merasa tidak nyaman” ungkap Aprilia Putri Lestari, mengapa melakukan penelitian tersebut melalui pesan singkatnya (14 Juni 2017) seusai mengikuti Expo Big Project Rekayasa Sistem Kerja dan Ergonomi (RSKE), yang diselenggarakan pada Selasa, 13 Juni 2017 di Hall Fakultas Teknologi Industri UII, Gedung KH Mas Mansur, Kampus Terpadu UII Yogyakarta.

Baca Juga : Athena, Monitoring Aktivitas Anak, berbasis Smartphone.

Selain itu, anak-anak yang mengalami gejala autis itu baru muncul saat berada pada rentang umur 3-5 tahunan, sebelum itu belum dapat dilihat jika anak-anak tersebut mendapati gejala autisnya, autis juga punya banyak tipenya. “disinilah kami mengambil jenis autis dengan tipe Childhood Disintegrative Disorder (CDD)” ujarnya

Pada umumnya anak-anak autis yang mengalami gejala CDD ini ada yang sangat hiperaktif tp ad juga yg mengalami gangguan mental sehingga saraf motorik mereka terganggu dan membuat mereka kesulitan untuk bergerak sesana kemari tentunya hal ini juga membuat orang tua atau orang terdekatnya kesulitan juga. Maka dari itu kelompok kami merekomendasikan walker chair for childhood with diaintegrative disorder autism ini untuk mempermudah anak-anak tersebut bermain dan juga dapat melatih sensor motorik mereka supaya mereka.

Aprilia Putri berharap “hasil penelitian ini dapat mempermudah orang tua dalam memperhatikan anak-anak mereka jika sedang berpergian, dengan desain yang portable, mudah di lipat dan dibawa kemana-mana juga dapat mempermudah penggunaannya”

Jerri Irgo

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply