Menimbang Manfaat dan Risiko Membuka Data Pemerintah
Secara mondial, inisiatif keterbukaan data pemerintahan (Open Government Data) telah berjalan selama satu dasawarsa terakhir. Munculnya portal-portal keterbukaan data (open data portal) pada domain pemerintahan telah membuka akses yang luas bagi masyarakat sehingga dapat menggunakan kembali data tersebut untuk kepentingan yang beragam.
Dr. Ahmad Luthfi, S.Kom., M.Kom, Dosen Program Studi Informatika Program Magister FTI UII menyatakan hal tersebut saat menjadi narasumber Kuliah Umum Program Studi Informatika Program Magister FTI UII (22 Sya’ban 1443 H/25 Maret 2022)
“Setidaknya, terdapat tiga motivasi utama mengapa pemerintah perlu melepas datanya ke publik, diantaranya adalah meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, mendorong keterlibatan publik dalam pengambilan keputusan, dan menciptakan nilai atau inovasi yang lebih baik,” kata Peneliti di bidang forensika digital, jaringan komputer, keamanan jaringan, open government data tersebut.
Luthfi menjelaskan, “Namun demikian, terlepas signifikansi manfaat yang diperoleh, di belakang layar, proses pengambilan keputusan untuk membuka atau menutup kumpulan data tersebut bukanlah hal yang sepele dan menghadapi banyak tantangan terutama bagi internal institusi pemerintahan.”
Pertama, proses pengambilan keputusan pembukaan data ke publik melibatkan pemangku kepentingan yang memiliki latar belakang heterogen, pengetahuan dan pengalaman empiris yang tak sebanding, tujuan yang beragam, dan juga kepentingan berjarak.
Kurangnya wawasan dan keahlian dalam memprediksi sebab dan akibat dari pembukaan data juga dapat menciptakan ketidakpastian, yang mungkin berdampak penghindaran pengungkapan kumpulan data.
Kedua, budaya menghindari risiko yang melekat pada pengambil keputusan berpotensi lebih kuat dibandingkan pemahaman kemuliaan dari melepas kumpulan data.
“Dengan demikian, sistem ini dapat memberikan preferensi yang lebih ilmiah, komprehensif dan moderat jika dibandingkan pengambilan keputusan berdasarkan sistem binari yaitu buka dan tutup data,” tandasnya.
Jerri Irgo