Belajar Dari Mahasiswa Lintas Universitas Di Thailand
Bangkok, FTI UII – Perhimpunan Mahasiswa Indonesia Thailand (PERMITHA) sukses menyelenggarakan International Symposium of Overseas Indonesia Student Association Alliance 2013 (IS-OISAA 2013), bertempat di Thammasat University, Bangkok. Delapan orang mahasiswa-mahasiswi FTI UII yang sedang berada di Thailand mendapat kesempatan untuk bergabung dalam kepanitiaan. Acara yang digelar pada 28-30 November 2013 ini diikuti oleh seluruh mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) yang tengah melaksanakan join degree program di RMUTT Thailand.
Mereka adalah Yoski (Teknik Kimia) di Divisi Hubungan Masyarakat. Ia dan timnya bertugas dalam menjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait. Kemudian, Arwani Luthfia Qurataayuni (Teknik Industri), Disa Ayu Maharani (Teknik Industri), Rizka Pricillia Fitriana Restu Putri (Teknik Industri), Achmad Maulidin (Teknik Industri), Arman Hifni Ramadhan (Teknik Industri), Irfan Hanafi (Teknik Industri), serta Ahmad Satria Budiman (Teknik Kimia) di Divisi Akomodasi dan City Tour. Mereka bertugas dalam mengurus penjemputan dan penginapan peserta, juga dalam hal memandu kunjungan ke beberapa objek wisata. Mereka mengaku bersyukur dengan kesempatan tersebut. Selain memperoleh wawasan keilmuan terkait program studi yang ditempuh, mereka juga terlibat kegiatan yang membawa dampak positif.
Hal yang dirasa berkesan adalah kepanitiaan acara dilakukan bersama dengan mahasiswa-mahasiswi Thailand yang belajar di Thammasat University. Tiap mahasiswa memiliki kesan masing-masing selama berinteraksi dan berkomunikasi dengan mahasiswa lintas universitas di Thailand tersebut. Seperti cerita Achmad Maulidin yang menuturkan bahwa teman-teman dari Thammasat University bersemangat untuk ikut terlibat dalam kegiatan yang dilaksanakan PERMITHA ini, terlebih karena mereka tahu bahwa peserta acara merupakan pelajar-pelajar Indonesia dari berbagai negara di dunia, seperti dari Australia, Taiwan, Jerman, dan Tunisia. “Mereka sampai mengantar kami untuk shalat Jum’at di masjid terdekat dari Thammasat ketika acara berlangsung di hari Jum’at,” tutur Maulidin.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah terkait ASEAN Economic Community (AEC) 2015, sebagai salah satu topik yang dibahas dalam IS-OISAA 2013. Sebagian dari teman-teman Thammasat University dapat berbahasa Indonesia karena mereka diajarkan Bahasa Indonesia di sana. Maka, komunikasi yang berlangsung di antara mereka tidak saja dilakukan dalam Bahasa Inggris, namun sesekali juga dalam Bahasa Indonesia. Tiga tahun belajar Bahasa Indonesia membuat kemampuan berbahasa teman-teman Thammasat University tersebut cukup bagus. “Secara tidak langsung, ini tanda bahwa Thailand siap dengan AEC 2015. Nah, bagaimana dengan Indonesia, khususnya mahasiswa UII,” komentar Disa Ayu Maharani.
Ahmad Satria Budiman
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!