Amien Rais : Kontrak Karya Pertambangan Jangan Hanya Untungkan Asing
Pencetus gerakan reformasi, Prof. Dr. Amien Rais, MA menilai adanya kesalahan dalam pengelolaan sumber daya alam di Indonesia khususnya di bidang pertambangan sehingga cenderung sangat menguntungkan kepentingan asing dibanding kepentingan rakyat banyak.
“Sesuai amanah konstitusi, sumber daya alam adalah milik rakyat dan harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat namun yang terjadi justru sebaliknya”, jelasnya di sela acara Presidential Series Lecturebertema “Kontrak Karya Pro Asing : Indonesia Miskin di Ladang Emas”. Acara ini digelar di Auditorium Kahar Muzakkir, kampus terpadu UII, Rabu (17/4).
Amien menyayangkan carut-marut kebijakan pertambangan di Indonesia di mana pihak asing cenderung mendikte isi kontrak perjanjian kerjasama yang dijalin dengan pemerintah. “Mereka (korporasi asing) dengan serakah berlomba-lomba mengeruk kekayaan alam dari Indonesia,sementara sangat sedikit manfaat yang dirasakan oleh rakyat”, ungkap tokoh yang pernah menerima penghargaan UII award ini.
Kondisi tersebut menyebabkan rakyat Indonesia seperti ayam yang mati di lumbung padi. Kekayaan alam yang begitu melimpah belummampu meningkatkan kesejahteraan rakyat secara signifikan. Bahkan bukan hal baru jika ada masyarakat di sekitar pertambangan yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Oleh karena itu, Amien berharap agar para pengambil kebijakan di sektor pertambangan segera mengambil langkah demi menyelamatkan sumber daya alam Indonesia. “Masih ada jalan, kita berhak melakukan negosiasi ulang kontrak kerjasama yang memang diatur dalam hukum internasional”, imbuhnya.
Di hadapan lebih dari 1000 peserta yang didominasi oleh mahasiswa, Amien juga mengajak agar kaum muda terutama mahasiswa dapat menjadi calon pemimpin dan agen perubahan positif bagi bangsa dan negara. “Untuk menjadi pemimpin, harus berani dalam menyuarakan kebenaran dan menentang ketidakadilan Saya menyimpan harapan bahwa UII kelak akan mencetak generasi pemimpin baru yang berkarakter bagi bangsa ini”, harapnya.
Sementara itu, Rektor UII Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec dalam sambutannya menyampaikan, sebagai salah satu bidang investasi yang sangat berperan penting dalam kelangsungan pertumbuhan perekonomian nasional, kontrak karya hendaknya harus mengedepankan prinsip keadilan dan juga menjadikan negara-negara maju sebagai benchmark. Sebagai kaum intelektualitas kampus sudah saatnya bersama-sama mendorong pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap keberadaan kontrak karya yang ada di Indonesia.
Acara Presidential Series Lecture kali ini merupakan penutup dari rangkaian acara serupa yang menghadirkan tokoh-tokoh nasional di Indonesia. Acara ini juga salah satu agenda dalam rangka memeriahkan Milad UII ke-70, yang di gelar oleh Fakultas Teknologi Industri UII.
Diberitakan di Web UII.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!