UII Kembangkan Desain Manufaktur Jewellery
FAKULTAS Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (UII) tengah mengembangkan teknologi desain manufaktur jewellery dan perhiasan. Hal itu dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan industri kreatif yang selama ini sering menghadapi kendala kesulitan memenuhi produksi cepat.
Kepala Pusat Studi Desain Jewellery Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII, Dr. Paryana Puspaputra menjelaskan, langkah ini tidak akan mematikan pengrajin tetapi justru akan meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi mereka.
“Dengan pengembangan tersebut diharapkan transfer teknologi tidak sekadar pada tataran teori namun juga praktik dengan kasus yang nyata,” kata Paryana. Dia menjelaskan, pengembangan kompetensi memerlukan kajian mendalam untuk membuat sebuah sistem pendidikan berwawasan terpadu. Tidak sekadar alih teknologi dari dosen kepada mahasiswa, namun juga perlu memperhatikan sumber daya, kebutuhan dan potensi daerah di mana pendidikan dilaksanakan.
“Bagaimanapun pengembangan keilmuan yang dilakukan di negara maju merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan dari negara tersebut sehingga alih teknologi yang dilakukan terhadap peserta didik sudah semestinya berbasis pada sumber daya, kebutuhan, dan kemanfaatan wilayah sekitar,” katanya.
Ia mengatakan pengembangan penelitian berbasis kejeniusan lokal bukan pengembangan penelitan yang berteknologi sederhana. Tuntutan komersial seperti perhiasan dan benda seni menuntut penguasaan teknologi yang cukup rumit yang tidak bisa diserahkan kepada perajin atau pembelian teknologi semata-mata, melainkan memerlukan dukungan sumber daya yang memadai.
Menurut dia, prospek industri perhiasan dengan kontribusi US$5,5 miliar memiliki prospek pengembangan luas dan berpotensi menyelesaikan masalah pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata di daerah. “Dengan konsep seni, emosi, dan teknologi diharapkan produk yang dihasilkan dapat bertahan terhadap masuknya produk asing melalui impor karena setiap daerah akan memiliki produk dengan kekuatan kedaerahan,” katanya.
Dosen Program Studi Teknik Mesin FTI UII Arif Budi Wicaksono mengatakan pemerintah sangat serius dalam mendorong tumbuhnya industri ekonomi kreatif sebagai salah satu pilar pendapatan nasional. “Saat ini, kontribusi industri ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto mencapai 7,5% dan mampu menyerap hingga 8% tenaga kerja Indonesia atau sekitar 8,6 juta pekerja,” katanya.
Diberitakan : Media Indonesia
Artikel Terkait : FTI UII kembangkan Teknologi Desain-Manufaktur Perhiasan
Jerri Irgo
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!