Membingkai Mahadata dengan Etika
“Orang sering menghubungkan mahadata, big data, sains data dengan era industri 4.0, namun ada hal yang sering terlupakan, atau minimal tidak terpikirkan, yaitu terkait dengan etika. Sains data yang merupakan memanen atau penambangan yang diambil dari banyak data dari banyak sumber dari konsumen, jika tidak dibingkai pengelolaan dengan etika, dapat berlari ke arah yang salah”.
Ungkap Fathul Wahid., S.T., M.Sc., Ph.D., Rektor Universitas Islam Indonesia, saat membuka secara resmi SNATI 2019 Industri 4.0 dengan tema Peran Sains Data dari Perspektif Akademisi dan Praktisi. SNATI 2019 diselenggarakan di Yogyakarta oleh Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (03 Agustus 2019).
Fathul Wahid, menambahkan tema SNATI 2019 Industri 4.0 relevan dengan apa yang dikembangkan saat ini oleh Universitas Islam Indonesia, diantaranya pembukaan konsentrasi Sains Data oleh Program Studi Teknik Informatika Program Magister FTI UII.
“Perusahan-peusahaan yang sekarang kita kenalpun, pada suatu masa, kalau kita lacak ke belakang, juga melakukan seperti itu, yaitu menambang data dari konsumen, tanpa sepengetahuan tapi digunakan diluar yang seharusnya. Hal tersebut menyedihkan, menakutkan, mengkhawatirkan karena dapat mengancam seseorang dan demokrasi. Hal ini menarik jika sain data tidak dibingkai dengan etika dapat berlari ke arah yang sesat” tuturnya.
Fathul Wahid menegaskan “Yang perlu dicermati juga dengan adanya surplus pengintaian, mengapa? Karena pengambilan data berlebih dan disimpan untuk diolah ulang untuk banyak hal, beberapa diantaranya untuk memprediksi produk, juga memprediksi perilaku dan kadang kita tidak sadar ujungnya adalah rekayasa perilaku, dan kadang kita tidak sadar perilaku kita direkayasa, berdasarkan keseharian dan kita dapat diarahkan oleh rekayasa tersebut”.
“Dengan banyaknya ahli dan peneliti yang hadir, berharap di SNATI 2019 dapat mendiskusikan karena pengelolaan maha data tidak hanya faktor teknis namun juga ada faktor non teknis, sehingga bagaimana menguatkan sisi positif dan menekan potensi buruk dari penggunaan mahadata dapat diminimalkan: tutur Fathul Wahid
Secara terpisah Moh. Idris,. S.Kom,. M.Kom, Ketua Pelaksana SNATI 2019 Industri 4.0 menambahkan “Hadir sebagai keynote speech Ridho Rachmadi, S.T., M.Sc., Ph.D, Kepala Pusat Studi Data Science UII Jurusan Teknik Informatika FTI UII dan Fadhilur Rizki, Data Scientist Bukalapak”.
Prof. Dr. Ir,, Hari Purnomo., M.T., Dekan FTI UII, Hendrik, Ketua Jurusan Teknik Informatika FTI UII dan Dr. R. Teduh Dirgahayu, S.T., M.Sc., Ketua Program Studi Teknik Informatika Program Sarjana FTI UII serta Tamu Undangan tampak hadir di sesi pembukaan.
“Alhamdulillah di tahun ke 15 ini, SNATI 2019 Industri 4.0 menerima 108 makalah namun hanya 29 makalah yang diterima dan paparkan di depan reviewer” pungkas Moh. Idris
Jerri Irgo