Rakorja FTI 2015, Pesan Rektor Kita Tidak Boleh Lengah
Sabtu, 3 Oktober 2015 Fakultas Teknologi Industri menyelenggarakan Rapat Koordinasi Kerja Tingkat Fakultas (Rakorja). Bertempat di auditorium KH. Mas Mansur lantai 3 kampus FTI. Agenda acara meliputi pembahasan RKAT 2016 tingkat fakultas dan paparan rencana pengembangan lima program studi, yakni Teknik Industri, Teknik Kimia, Teknik Informatika, Teknik Elektro, Teknik Mesin, dan program pascasarjana. Peserta Rakorja adalah seluruh dosen tetap aktif FTI yang berjumlah 116 orang dan lima kepala divisi (kadiv), yakni Divisi Akademik, SIM, Keuangan, Perbekalan & Rumah Tangga, serta Divisi Umum dan Humas.
Rektor Universitas Islam Indonesia, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc dalam sambutan sekaligus membuka acara tersebut banyak mengingatkan bagaimana kita tidak boleh lengah dengan nama besar kampus UII. Belum lama ini Ban PT Dikti menonaktifkan 243 perguruan tinggi dengan berbagai indikasi pelanggaran yang ditemukan, ini bukti bahwa Dikti mulai bersungguh-sungguh membenahi sistem pendidikan tinggi, oleh karenanya kalau kita lengah, bukan tidak mungkin hal ini juga menimpa kampus kita. Rektor juga memberikan apresiasi dengan perolehan akreditasi kita yang meningkat, universitas sudah memperoleh akreditasi A begitu juga banyak prodi yang Alhamdulillah sudah banyak memperoleh A. Jangan berhenti disini, kita masih punya harapan menjadikan kampus kita World Class University, maka kita harus bisa meningkatkan akreditasi pendidikan kita pada tingkat internasional.
Rakorja dilanjutkan dengan pembahasan RKAT fakultas untuk tahun anggaran 2016 yang dibawakan oleh Dekan FTI, Dr. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc dan Wakil Dekan, Dr. Sri Kusuma Dewi dengan moderator Wahyudi Budi Pramono, S.T., M.Eng. Isu yang menarik dan menjadi perhatian adalah terkait sistem pengakuan keuangan dimana saldo akhir tahun pada periode lalu diakui sebagai saldo awal tahun berikutnya, sekarang berubah yakni akan diakui sebagai pendapatan pada periode selanjutnya padahal anggaran FTI berasal dari prosentase pembagian pendapatan sehingga saldo itu akan dibagi-bagi oleh pusat, maka penting bagi FTI dan semua prodi dibawahnya untuk meningkatkan efektifitas penggunaan anggaran secara maksimal.
Pada sesi paparan program pengembangan prodi-prodi dan pascasarjana, isu yang baru dan cukup kuat menjadi konsen dari prodi-prodi adalah pemilihan local genius atau ciri khas prodi. Semua program studi dalam paparannya memasukkan ciri ke-Islaman menjadi local genius-nya. Kekhasan ini diimplementasikan pada setiap aktifitas akademik seperti belajar mengajar, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan Rakorja selesai tepat pada pukul 15.00 WIB, 30 menit lebih awal dari jadwal yang direncanakan. Hasil pembahasan RKAT fakultas 2016 selanjutnya dikirim ke universitas untuk dibahas pada tingkat yang lebih tinggi.
By. Kholid Haryono.
Foto 1
Suasana Rakorja saat Pembukaan Rakorja
Sabtu, 3 Oktober 2015
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!