TOEFL, Penghambat Utama Kelulusan Mayoritas Mahasiswa
“Saya sudah test TOEFL sampai 10 kali & Short Course 2 kali, Tapi nilai saya tetap belum memenuhi skor minimal (422), saya harus bagaimana lagi Bu? Saya rasanya sudah lelah”. Begitulah keluh mahasiswa Teknik Informatika 2010, saat ditanya oleh Sekretaris Jurusan Teknik Informatika, Nur Wijayaning Rahayu, S.Kom., M.Sc, terkait kendala apa yang dihadapi menjelang kelulusan mahasiswa di angkatan 2009 dan 2010, dalam acara Pemantapan Akademik di Auditorium FTI UII (16/01/2015).
Alih-alih tak ingin motivasi meraih kelulusan mahasiswanya pudar, beberapa Dosen Pembimbing Akademik (DPA) Teknik Informatika FTI UII, mengundang mahasiswa jurusannya angkatan 2009 dan 2010, untuk sekedar mendengarkan kendala yang dihadapi menjelang kelulusannya. Hal ini dilakukan karena Jurusan Teknik Informatika memiliki keyakinan bahwa masa studi untuk memperolreh gelar Sarjana, sudah di set atau diatur agar selesai dalam kurun waktu maksimal 4 tahun, namun melihat realita yang berbeda, ada sekitar 200 mahasiswa angkatan 2010 yang belum lulus dan sekitar 100 angkatan 2009, para DPA pun mengambil langkah dengan mengundang mereka untuk sharing dan problem solving perihal akademik yang menghambat kelulusan mereka.
Mengejutkan, 5 dari 7 mahasiswa yang hadir mengaku bahwa masalah yang menghambat kelulusan mereka bukanlah Tugas Akhir (TA) bukan pula Praktikum apa lagi masalah nilai mata kuliah, melainkan adalah Skor TOEFL. Meskipun pengakuan mahasiswa yang hadir dalam acara tersebut tidak sebanyak yang seharusnya, namun merka juga mengakui bahwa banyak teman-teman se angkatannya yang memiliki problem yang sama, yaitu Skor TOEFL yang rendah. Namun apa daya DPA, minimal skor TOEFL adalah kebijakan Universitas untuk kelulusan mahasiswa, yang nilainya tidak bisa ditawar-tawar lagi.
(Irwan Khoiruddin)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!