Penyerapan TI di Indonesia Masih Rendah
SLEMAN (KRjogja.com) – Penyerapan Teknologi Informasi (TI) di Indonesia masih sangat rendah. Salah satu indikator yang bisa dilihat dari penyerapan ini adalah jumlah pemakai internet. Data dari internetworldstats menunjukkan bahwa saat ini penyerapan internet di masyarakat baru mencapai 22,1%.
Dosen Jurusan Teknik Informatika dan Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana FTI UII Arwan Ahmad Khoiruddin SKom MCs mengatakan, dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia masih kalah. Seperti Thailand (30%) dan Malaysia (60%). Salah satu penyebab rendahnya tingkat penyerapan adalah resistensi masyarakat terhadap teknologi informasi.
“Tenaga medis adalah salah satu bagian masyarakat yang mempunyai resistensinya yang cukup tinggi terhadap teknologi informasi,” ujarnya.
Menurutnya, berdasarkan riset yang dilakukan Sambasivan pada 2002, menunjukkan bahwa tenaga medis di negara berkembang mempunyai resistensi yang lebih tinggi dari pada negara maju dalam hal penggunaan sistem informasi dan sistem pendukung keputusan klinis. Meskipun para dokter membutuhkan komputer untuk memberikan dukungan dalam kegiatan diagnosis, namun sistem berbasis komputer ini belum digunakan secara luas. Layanan sistem informasi rumah sakit (SIMRS) berbasis teknologi informasi dapat memudahkan integrasi antar bagian pelayanan seperti rekam medik, rawat inap, poliklinik, farmasi, radiologi, dan lain-lain. Selain sistem informasi, teknologi informasi juga menawarkan sistem pendukung keputusan klinis (SPKK) yang dirancang untuk membantu para profesional di bidang kesehatan dalam membuat keputusan-keputusan klinis.
“SPKK akan membantu para dokter dalam mengaplikasikan informasi baru untuk merawat pasien melalui analisis terhadap variabel-variabel klinis tertentu,” terangnya. Untuk mengenalkan SIMRS ke masyarakat, Fakultas Teknologi Industri dan Fakultas Kedokteran UII akan mengadaan seminar nasional informatika medis (SNIMed) 2013 dalam beberapa bulan mendatang. Seminar itu akan dipaparkan berbagai solusi terkait permasalahan layanan kesehatan berbasis teknologi informasi. “Solusi tersebut diharapkan dapat menciptakan sinergi yang baik antara tenaga medis dan pegiat teknologi. Sinergi ini dapat menambah penyerapan teknologi informasi sehingga meningkatkan keselamatan pasien khususnya dan kesehatan masyarakat pada umumnya,” paparnya. (Sni)
Jerri Irgo
diberitakan di Kedaulatan Rakyat
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!