Perguruan Tinggi Mengantisipasi Komunitas ASEAN 2015
YOGYAKARTA, (PRLM).- Perguruan Tinggi Negeri/Swasta di seluruh tanah air hendaknya mengantisipasi berlakunya era Komunitas ASEAN (Asean Community) 2015. Era tersebut diperkirakan persaingan perguruan tinggi (PT) dan sumber daya manusia (SDM) di Asean sangat kompetitif.
“PT di Indonesia jangan terpinggirkan di negeri sendiri dan menjadi penonton saat Asean menjadi pasar terbuka,” kata Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) Ir. Gumbolo Hadi Susanto, MSc.
Menjawab pertanyaan tentang persaingan PT di ASEAN dan era Komunitas ASEAN, Kamis (1/11/12), dia menyatakan Thailand sangat siap dengan ahli-ahli di berbagai bidang menghadapi persaingan antarnegara Asean.
Menurut dia antisipasi yang bisa dirintis oleh manajemen PTN/PTS dengan membangun jaringan antar PT di Asean. Kepentingannya, alumni asal Indonesia di berbagai PT Asean menjadi pembuka pintu untuk bersaing dengan SDM. Brevet atau gelar dari berbagai PT di negara Asean akan membantu memasuki bursa kerja pasar bebas Asean. Sementara internal PTN/PTS harus meningkatkan kualitas kegiatan akademik dalam menciptakan SDM yang berkualitas.
Menurut dia para pengelola PT di negara-negara Asean memiliki kecenderungan yang sama untuk membangun jaringan akademik di negara tetangga termasuk di Indonesia.
Dia mencontohkan Thailand, manajer berbagai PT di sana sangat terbuka dan antusias kerjasama dengan PT di Indonesia. Raja Manggala Univerisy Technology Thailand misalnya, mereka sepakat menyelenggarakan double degre dengan FTI UII untuk departemen/program studi elektonika, teknik elektronika dan telekomunikasi, teknik mesin dan departemen teknik komputer. Kemudian departmen teknik kimia dan departemen tekstil.
“Pemerintah dan penyelenggara PT Thailand sangat kompak untuk mengembangkan jaringan PT di Asean,” kata dia.
Pembentukan jaringan PT juga bisa dijalin dengan PT di Eropa. Saxion University, Belanda, sebagai contoh, sangat terbuka untuk bekerjasama. Bahkan, manajemen PT tersebut sepakat juga menyelenggarakan doube degre dengan FTI UII di departemen teknik tekstil (UII) dan teknologi kreatif (Saxion University).
Program double degree, lanjut Gumbolo, selain diperlukan untuk persaingan SDM Asean, ini juga memenuhi syarat beasiswa unggulan sarjana strata satu (S1) yang dipersyaratkan Badan Kerjasama Luar Negeri Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dia menyebut sebanyak 77 mahasiswa penerima beasiswa unggulan, semua lulusan pesantren dan dari keluarga tidak mampu secara ekonomi, dua orang akan berangkat ke Saxsion universiy, dua orang ke Raja Manggala University. mereka telah belajar tiga tahun di UII, satu tahun lagi belajar di luar negeri untuk mendapatkan gelar kesarjanaan doubel (double degree). (A-84/A-88)***
Diberitakan di Pikiran Rakyat OnLine
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!