Umroh FTI UII, Mabrur, Mabruk dan Istiqomah.
Jakarta (FTI UII). “Subhanallah, perjalanan dimudahkan Allah SWT, setelah kita thawaf dalam pakaian ihram, kita berkumpul di maqam Ibrahim, semua khusyu bermunajat memohon ampunan Allah SWT, mendoakan UII, semoga menjadi Universitas yang diberkahi Allah SWT dan pemimpinnya diberikan sifat yang amanah, setelah sai, jamaah laki-laki gundul plontos sebagai ungkapan ketaatan sunah nabi”.
Ungkapan yang disampaikan Agus Mansur, ST, MEng.Sc, Dosen Program Studi Teknik Industri FTI UI, sesaat bersama rombongan jamaah umroh FTI UII mendarat di bandara Soekarno Hatta, sebelum melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta, Senin 13 Jumadil Awwal 1437 H / 22 Februari 2016.
Umroh adalah mengunjungi Ka’bah (biatullah) untuk melaksanakan serangkaian kegiatan ibadah ( thawaf, sa’i, tahallul ) dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an maupun sunnah Rasulillah SAW.
“Hampir semua Jamaah telah merasakan nikmatnya shalat di Hijir Ismail, meskipun perjuangan masuknya sungguh luar biasa, terutama dihari jumat. Jamaah dari Kafilah UII selalu berlomna untuk mendapatkan Shaf sholat didalam masjid sehingga 2 jam sblm masuk shalat harus siap2 berangkat ke masjid” ungkapnya.
Agus Mansur, ST, MEng.Sc, yang juga menjabat Sekretaris Program Pascasarjana FTI UII ini menambahkan “Selain ibadah di masjid, kita juga melakukan Rihlah jejak nabi, mengunjungi Jabal Tsur, Jabal Hira, Jabal Rahmah, Mina, dan ke Masjid Jiranah sambil mengambil miqat bagi jamaah yg akan mengumrahkan saudaranya”.
“Setiap Jam 3 malam, jamaah berkumpul di masjidil haram untuk qiyamul lail berjamaah dan thawaf sunnah hingga menjelang shalat shubuh, kita berjamaah didepan kabah. Selain Ibadah, ternyata jamaah kita tidak lupa dengan sanak saudara di tanah air, sehingga tidak heran kalau diwaktu luang pada memanfaatkan waktu untuk belanja oleh-oleh. Semboyannya beratnya tas Koper tidak seberapa dibanding pahala yang didapat jika dapatmemberikan shadaqah/hadiah untuk saudara di Yogyakarta” imbuh Agus Mansur
“Setelahnya Thawaf Wada’, tidak terasa tumpah ruah air mata, karena kita akan berpisah dengan Ka’bah yang selalu kita pandang dengan penuh mahabbah, memohon kepada Allah semoga Kita diberikan kesempatan untuk mengunjunginya lagi dan memohon Ibadah kita diterima sebagai umrah yang mabrur, mabruk dan dapat Istiqomah dalam ibadah di tanah air. Dirasakan oleh para jamaah, sungguh mereka yang telah mengunjungi Ka’bah akan terasa kangen untuk dapat kembali” tutupnya.
Jerri Irgo
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!