Rektor UII, Launching Drone Emprit Academic

Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D, Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) mengatakan Indonesia perlu memperkuat politik gagasan berbasis big data memasuki tahun politik Pemilu Presiden 2019, dimana hanya menghadirkan dua kontestan. Hal tersebut dinilai rawan dengan politik aliran atau identitas, oleh karena itu, kita memerlukan politik gagasan berbasis big data atau data raya. Dengan meluncurkan Drone Emprit Academic (DEA).

Fathul Wahid menegaskan saat ini sudah terlihat adanya polarisasi yang semakin menguat, baik di kalangan masyarakat maupun warganet di media sosial. “Hanya saja, polarisasi itu dibangun di atas semangat politik kelompok atau identitas. Politik yang digunakan untuk kepentingan kelompok atau perjuangan identitas tidak akan menjanjikan perbaikan bagi masa depan Indonesia” tegasnya di Auditorium FTI UII Gedung KH Mas Mansur, Kampus Terpadu UII, Jl Kaliurang Km 14,4 Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta

“Kelompok yang menang pilpres akan terus dimusuhi oleh kelompok yang kalah. Padahal, kemenangan pilpres seharusnya menjadi kemenangan bagi Indonesia. Politik gagasan menjadi penting dikedepankan sejak dini” tuturnya

Sementara penggagas DEA Ismail Fahmi, Ph.D menjelaskan, warganet masuk dalam perangkap politik identitas karena tidak menggunakan data dengan baik dan maksimal. Pada media sosial, setiap warganet dapat saja terkait dan tersangkut oleh arus besar opini yang digulirkan.

“Opini tersebut sebenarnya belum tentu dimunculkan berdasarkan data. Dalam konteks ini, penggunaan data untuk membangun gagasan politik yang sehat menjadi jalan keluar,” ujar Dosen Program Studi Teknik Informatika, Program Magister Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII tersebut

Menurut Ismail Fahmi, Ph.D, big data dapat menjadi sumber rujukan, pembanding atau pedoman bagi warganet untuk mengusung politik gagasan.“Suatu gagasan itu harus berbasis data. Menggunakan data dalam beropini atau beradu argumentasi akan mendorong muncul politik gagasan. DEA akan menyediakan data yang dibutuhkan oleh penggunanya untuk mengusung penguatan politik gagasan”

DEA siap memberikan data yang dibutuhkan terutama oleh kalangan akademisi, seperti Dosen, Peneliti, dan Mahasiswa turut mengambil peran dan berkontribusi dalam mengusung politik gagasan,” tutur Ismail Fahmi

Sebagai rangkaian Launching Drone Emprit Academic dilaksanakan Seminar Big Data dan Politik Gagasan yang menghadirkan sebagai narasumber Ismail Fahmi, Ph.D, Dr. Raden Bagus Fajriya Hakim, S.Si., M.Si., Dosen Prodi Statistik MIPA UII, Dr. Iswandi Syahputra dan Dr. Subhan Afifi.

Dalam paparannya Dosen Ilmu Komunikasi UIN Kalijaga Yogyakarta, Dr. Iswandi Syahputra memaparkan bahwa, dibentuknya DEA sekaligus dimaksudkan sebagai literasi politik secara gratis bagi khalayak. “Netizen sejak 2014 telah mengalami kekerasan politik dan terbelah menjadi dua kelompok akibat percakapan di media sosial. Dengan melimpahnya informasi yang tak terkendali ternyata mengancam keutuhan bangsa. Untuk itu kehadiran DEA diharapkan mampu menjadi alternatif jalan keluar. “Kepada netizen pun diharapkan untuk tidak mudah masuk ke dalam arus hoax,” katanya.

Sedangkan Ketua prodi Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta, Subhan Afifi mengatakan, beberapa dosen merasa galau melihat keriuhan di media sosial yang tak tentu arah. Begitu keras polarisasi masyarakat akibat percakapan di media sosial. “Karenanya, kami merasa harus melakukan sesuatu” pungkasnya

Jerri Irgo