Tag Archive for: Pengajian FTI UII

Haji merupakan rukun Islam ke lima yang wajib dilaksanakan umat muslim jika mampu.  Sebab haji tak hanya ibadah yang mengandalkan keimanan batiniah, namun juga fisik yang kuat. Pada pelaksanaannya, haji sendiri dibagi menjadi tiga macam. yaitu haji Ifrad, Qiran dan Tamattu.

Dr. Arif Hidayat., S.T., M.T., Wakil Dekan bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) ungkapkan hal tersebut saat menjadi pembicara di Pengajian Tenaga Kependidikan FTI UII di Mushola Bahrul Ulum, Gedung KH Mas Mansur, Kampus Terpadu UII Yogyakarta (13 Juli 2022)

Haji Ifrad, berarti menyendirikan, artinya seseorang melaksanakan ibadah haji saja tanpa melaksanakan umrah. Orang yang melaksanakan haji ini tidak dikenakan dam dan dapat dilaksakan dengan dua cara; pertama, melaksanakan haji saja (tanpa umrah) dan kedua, melaksanakan haji dulu, lalu umrah setelah selesai berhaji.

Haji Qiran, berarti berteman atau bersamaan. Artinya orang melaksanakan ibadah haji dan umrah secara bersamaan dengan sekali niat untuk dua pekerjaan. Tapi harus membayar denda atau dam.

Haji Tamattu. Kata tamattu berarti bersenang-senang. Maksudnya, orang melaksanakan umrah dahulu pada bulan haji, lalu bertahallul, kemudian berihram haji dari Makkah atau sekitarnya pada 8 Dzulhijjag (haru Tarwiyah atau 9 Dzulhijjah tanpa harus kembali lahi ke miqat semula.

Pada jeda waktu tahllul itu, jemaah bisa bersenang-senang karena tidak dalam keadaan berihra, dan tidak terkenal larangan ihram tapi dikenakan dam.

Saat sesi berbagi pengalaman, Kasiyono, S,Kom, Kepala Urusan Akademik, menyampaikan “melontar jumrah merupakan bagian dari rangkaian ibadah haji. Jemaah melaksanakan kegiatan tersebut pada tanggal 10 hingga 13 Dzulhujjah. Lempar jumrah atau ramy al jumrah adalah melemparkan batu kerikil pada waktu, tempat, dan jumlah yang sudah ditentukan,” katanya.

Sebagaimana diketahui ada tiga tempat jumrah, tutur Kasiyono, yaitu pertama Jumrah Ula, terletak dekat dengan Masjid Khoif. Jarak antara jumrah wustho dan jumrah ula adalah kurang lebih 156,5 meter.

Selanjutnya yang kedua Jumrah Wustho, terletak di tengah antara jumrah ula dan jumrah aqabah. Jaraknya antara jumrah ula dan jumrah aqabah kurang lebih 117 meter.

Serta ketiga Jumrah Aqabah, terletak paling dekat ke Makkah. Pada 10 Dzulhijjah, jumrah yang dilontar hanyalah jumrah aqabah. Rasullah SAW melontar pada 10 dzulhijjah selepas dari Muzdalifah setelah matahari terbit.

Sementara, Pardiya, S.T., Staf Laboran Jurusan Teknik Industri FTI UII, saat sesu berbagi pengalaman, menjelaskan tentang “rukun haji adalah syarat wajib yang harus dilakukan saat menunaikan ibadah haji, ada 6 yaitu niat ihram, wukuf, thawaf, sa’i, tahalul, tertib. Rukun haji harus dilaksanakan, apabila ada salah satu yang tidak dilaksanakan maka ibadah hajinya tidak sah,” tandasnya

Jerri Irgo

Jadilah simpul-simpul umat, yang mampu mengisirasi bahwa Islam adalah solusi. Terbentuknya masyarakat Islam, dengan menggunakan pemikiran Islam, memiliki perasaan Islam dan hidup dalam aturan Islam, maka keberkahan akan hadir di negeri ini

Ustadz Ari Sujarwo., S.Kom., MIT, Dosen Jurusan Informatika Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII), ungkapkan hal tersebut di Pengajian Rutin FTI UII (8 Ramadhan 1442 H/20 April 2021).

Ustadz Ari Sujarwo mengutip Al Quran Surat Al-A’raf ayat 96 “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”

Ustadz Ari Sujarwo menegaskan “Syariah bukan kekangan, namun dia ada agar kita tidak berantakan, maka tidak ada tempat untuk Islamofonia.” Ketaatan akan membawa nikmat dan keberkahan, sebaliknya, kekufuran mendatangkan laknat dan kesengsaraan.

Sehingga sudah semestinya, kita perlu untuk mampu melihat Islam secara holistic, tutur Ustadz Ari Sujarwo, yaitu “bahwa Islam memerintah manusia untuk berpikir dan semua aspek pengaturan masyarakat diatur dengan hukum yang jelas, karena Allah SWT telah mewajibkan siapapun untuk terikat kepada aturan-aturan Allah SWT. Aturan-aturan Allah SWT menjadi sumber hukum dan kemudian berkembang banyak kitab fikih.”

Selain itu Islam mengatur tiga domain hubungan, manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia dengan manusia lain dan ini harus dipahami

Serta “Islam juga memiliki tiga sistem besar, system politik, sistem ekonomi dan sistem sosial. inilah sumbu utama baiknya peradaban serta persamaan semua orang dihadapan hukum awal dikenal dalam Islam,” katanya

Ustadz Ari Sujarwo, kembali menjelaskan bahwa “Islam menginspirasi warga negaranya untuk cinta ilmu, sabar menekuninya dan mendukungnya dalam mewujudkan gagasan yang bermanfaat.”

Membentuk generasi pemikir adalah pekerjaan rumah kita, sebagaimana Islam membentuk para pemikir di masa lalu. Harapannya “ saat inilah untuk berdiri berpegangan tangan, pahami khilafiyah, hindari ashobiyah dan wujudkan persatuan ummah untuk kehidupan yang lebih baik,” tutur Ustadz Ari Sujarwo.

Jerri

Kita telah mengetahui bahwa Bulan Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Alquran. Allah Ta’ala berfirman di dalam Surat Al Baqarah yang artinya, ”Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)” (Al Baqarah: 185).

Oleh karena itu di Bulan Ramadhan ini, sudah selayaknya kita sebagai umat muslim untuk lebih fokus di dalam memanfaatkan waktu kita dengan Alquran.

Allah SWT yang menurunkan Alquran untuk dijadikan pelajaran bagi orang yang mau menjadikan pelajaran. Hal ini sejalan dengan firman Allah yang artinya, “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (Al-Qamar: 17).

credit photo: Rahmat Miftahul Habib, S.Kom

Di dalam ayat tersebut makna mudah dapat dikategorikan ke dalam 4 hal, yaitu mudah untuk dibaca, mudah untuk dihafalkan, mudah untuk difahami, dan mudah untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, Ustadz Ahmad Fathan Hidayatullah, ST., M.Cs. di Pengajian Ramadhan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) secara online dengan tema Ramadhan bersama Alquran (6 Mei 2020) juga menukil sebuah hadis shahih riwayat Imam Bukhari yang artinya, “Sebaik-baik orang adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya kepada orang lain”.

Terakhir, Ustadz Ahmad Fathan Hidayatullah menegaskan “mengenai perlunya kita sebagai umat muslim untuk senantiasa membaca, mentadaburi, dan merenungi makna-makna ayat yang terkandung dalam Alquran. Dengan tadabur dan merenungi makna Alquran, maka Alquran akan lebih membekas di dalam hati seseorang sehingga akan mudah pula untuk mengamalkan kandungan-kandungannya,” jelas Dosen Jurusan Informatika FTI UII tersebut.

Jerri Irgo

 

 

Sambut bulan Ramadhan dengan bahagia, adalah ciri-ciri orang yang diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT. “Ramadhan adalah cara Allah SWT untuk kembali mengangkat derajat kita sehingga kita semua yang mungkin telah berlumur dengan dosa, di bulan ramadhan ini waktunya untuk bangkit kembali, menjadi hamba-Nya” tutur Ustadz Agus Mansur, Dosen Jurusan Teknik Industri FTI UII di acara Pengajian Rutin FTI UII yang dilakukan secara virtual (22 April 2020).

Salah satu tanda keimanan seorang muslim adalah bergembira dengan akan datangnya bulan Ramadhan. Ibarat akan menyambut tamu agung yang dinanti-nantikan, maka perlu dipersiapkan segalanya dan tentu hati menjadi sangat senang tamu Ramadhan akan datang. Tentu lebih senang lagi jika kita semua menjumpai Ramadhan.

“Hendaknya seorang muslim khawatir akan dirinya jika tidak ada perasaan gembira akan datangnya Ramadhan. Ia merasa biasa-biasa saja dan tidak ada yang istimewa. Bisa jadi ia terluput dari kebaikan yang banyak. Karena ini adalah karunia dari Allah dan seorang muslim harus bergembira” tuturnya.

Sebagaimana Allah berfirman,  “Katakanlah: ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”  (QS. Yunus [10]: 58).

Lebih lanjut, Ustadz Agus Mansur  mengatakan hari ini ada sebagian atau seluruh dari kita, bahkan lebih dari 200  negara di dunia ada perasaan khawatir, keluar rumah harus pakai masker, karena khawatir dengan wabah Virus Covid-19.

Mengutip Surat Al-Baqarah Ayat 155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Maka berikan kabar gembira pada mereka yang sabar. Ketika Rasulullah Muhammad SAW menghadapi cobaan atau musibah, beliau segera berwudhu dan shalat.

Ayat berikut ini mengajarkan kepada kita: “Wahai orang-orang beriman, mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. Dan berikan kabar gembira untuk orang-orang yang bersabar. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi roji’un,” ujar Ustadz Agus Mansur.

Maka kewajiban kita bahwa musibah apapun yang menimpa, serahkan semuanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini bukan berarti kita tidak berusaha. Kita tetap berusaha tapi sambil kita menyerahkan semuanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Marhaban ya Ramadhan. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan kita semua untuk beribadah dalam bulan suci nanti” pungkasnya.

Jerri Irgo