Tag Archive for: Fathul

Bantuan untuk Mahasiswa Universitas Islam Indonesia yang mata pencarian orangtua/penanggung biaya kuliah terdampak wabah Covid-19, Besaran bantuan didasarkan pada tingkat keterdampakan.

Beryukurlah kepada Allah, jika mata pencarian orangtua/penanggung biaya kuliah tidak terdampak. Bantulah yang terdampak dengan cara membayar biaya kuliah pada waktunya, sehingga proses bisnis dan layanan UII masih dapat berjalan dengan baik.

Terkhusus untuk adik-adik saya, mahasiswa Universitas Islam Indonesia, yang berbahagia, para pejuang penuntut ilmu. Kami mengeluarkan kebijakan baru untuk membantu mahasiswa yang terdampak wabah Covid-19. Saya yakin, kebijakan ini tidak akan bisa memuaskan semua pihak, tetapi ini ikhtiar terbaik yang mungkin kami lakukan. Semoga dapat sedikit meringankan beban. Bismillah. Semoga Allah meridai UII. Amin.

Rektor UII

Prof. Fathul Wahid., S.T., M.Sc., Ph.D

= = = =

 

 

“Alhamdulillah, I stand with Fathul Wahid. Semoga kesehatan, keselamatan dan rahmat Allah SWT senantiasa tercurah bagi beliau dan keluarga. Aamiin Ya Rabbal’alamin” rasa syukur Pangesti Rahman, SE. Kepala Divisi Administrasi Umum FTI UII, yang diungkapkannya melalui pesan singkatnya (8 Rajab 1439 H / 26 Maret 2018) sesaat Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D ditetapkan sebagai Rektor UII periode 2018-2022 oleh Yayasan badan Wakaf UII.

Pangesti Rahman pun langsung menuliskan profil seorang Fathul Wahid, Rektor termuda dalam sejarah UII sebagaimana pengalamannya selama menjadi Tendik FTI UII.

Baca : Fathul Wahid, Terpilih Rektor Uii 2018-2022

Pertama kali mengetahui pak Fathul tahun 2003, saat itu beliau sedang akan mengajar dan asyik berkutat  di depan mesin fotokopi di ruang perbekalan gedung KH. Wahid Hasyim, Kampus Terpadu UII, dengan sabar dan telaten beliau menyiapkan sendiri materi untuk bahan mengajarnya.

Anehnya, disaat sedang buru-buru tersebut, beliau malah  mengijinkan staf akar rumput seperti saya untuk sekedar menyela menggunakan mesin tersebut padahal jelas beliau sedang diburu waktu. Saat itu, saya mbatin,  tidak banyak dosen seperti beliau yang mau mengerjakan sendiri pekerjaan yang memang menjadi tugasnya.

Ternyata, 3 tahun setelah itu tepatnya  akhir 2006, alhamdulillah diberi kepercayaan untuk menjadi staf dekanat dimana saat itu beliau menjabat sebagai Dekan FTI, banyak pelajaran berharga yang didapat, keramahannya dengan segenap sivitas layak ditiru, bagaimana cara beliau menjamu tamu, menerima tamu hingga melayani tamu, benar-benar menjadi contoh bagi semua.

Baca Juga : Calon Pemimpin Kampus

Menurut Pangesti Rahman, walau sebagai Dekan, “Pak Fathul tidak mau dilayani seperti pimpinan pada umumnya, beliau terbiasa mengerjakan segala sesuatunya sendiri, well organized dan disiplin tinggi. saat jam kerja mulai jam 8.00 WIB, beliau sudah di kantor jam 7.30 dan pulang hingga lebih dari jam 16.00 WIB, kalaupun pulang awal hanya karena beliau harus menjemput ananda karena saat itu ditinggal bu Nurul sedang studi S3. Semangat dan humble-nya istimewaaaa.. dari tukang parkir, tukang sapu hingga pejabat disalami oleh beliau saat bertemu”.

“Kadang malu sendiri, cuman pegawai macam saya kok sombongnya melebihi Dekan.. Prinsip yang beliau tanamkan adalah Servant Leadership, bahwa pemimpin itu merupakan kepala pelayan, bukan malah minta dilayani” tuturnya

Pemimpin harus bisa memberi contoh pada bawahannya, mampu menyerap aspirasi semua pihak untuk pemecahan masalah dibandingkan menggunakan ego pribadi. Banyak peraturan-peraturan yang ditanamkan beliau saat menjabat Dekan demi untuk meingkatkan disiplin Tendik, tapi disisi lain beliau juga memberikan reward dan penghargaan bagi Tendik yang memiliki kedisiplinan tinggi.

Personaliti beliau sama seperti slogan beliau di web blognya Just Another Humble Person, pak Fathul memang istimewa, didukung oleh istri yang luar biasa, kecintaan terhadap UII melebihi siapapun, hafal betul sejarah UII dan mampu mengambil nilai-nilai yang ditanamkan oleh  para pendiri UII,  yang saya yakini nilai-nilai dari para pendiri UII tersebut menjadi tauladan bagi beliau untuk mendedikasikan dirinya bagi kemajuan dan kebaikan universitas kebanggaan. beliau memang layak memimpin UII.

InsyaAllah pak Fathul amanah dan dapat membawa kebaikan bagi universitas yang kita cintai untuk benar-benar menjadikan UII menjadi rahmat bagi sekalian alam” pungkas Pangesti Rahman

Jerri Irgo

Alhamdulillah, Senat Universitas telah tetapkan 3 Calon Rektor terpilih sesuai dengan ranking, Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D., meraih 77 atau 57% suara, selanjutnya Dr. Suparman Marzuki, SH., M.Si., meraih 37 atau 28% suara dan Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc., meraih 10 atau 7% suara. Sedangkan pada posisi ke 4,  Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag., dengan 5 atau 4% suara dan terakhir Dr. Dwipraptono Agus Harjito, M.Si meraih 3 atau 2% suara.

Proses pemilihan Calon Rektor UII oleh anggota senat Universitas berjalan dengan lancar, dapat disaksikan secara live streaming ini selanjutnya 3 Calon Rektor yang meraih suara terbanyak tersebut akan diusulkan ke Yayasan Badan Wakaf.

Izzati Muhimmah, ST., M.Sc, Ph.D, Anggota Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII, representatif dari FTI UII, ungkapkan hal tesebut melalui pesan singkatnya (21 Maret 2018).

Baca : Fathul, UII Siap Hadapi Digitalisasi Universitas

“Anggota Senat Universitas telah memberikan suara melalui one man one vote dan telah menentukan tiga calon rektor yang berhak bersaing dalam pemilihan rektor Universitas Islam Indonesia untuk periode 2018-2022” tuturnya

Rapat Senat Universitas dipimpin Nandang Sutrisno, SH., M.Hum., LLM., Ph.D, Ketua Senat didampingi Dr Raden Bagus Fajriya Hakim SSi, Msi, Sekretaris Senat, dihadiri 134 atau 86% dari jumlah keseluruhan 156 Anggota Senat .

Kegiatan dilaksanakan di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito Kampus Terpadu UII.

Baca Juga : Fathul, Kandidat Terbaik Untuk kemajuan UII

Tahapan selanjutnya adalah Penetapan & Pengumuman Rektor Terpilih oleh Badan Wakaf UII, Senin 26 Maret 2018.

Semoga Allah meridhoi UII Aamiiin

Jerri Irgo

Fathul Wahid, Ph.D ungkapkan “UII dibangun atas keragaman dan siap hadapi Digitalisasi Universitas dengan cara Menguatkan Akar, Menjulangkan Cabang dan Melebatkan buah” saat memaparkan rencana aksi (action plan) Calon Rektor UII periode 2018 – 2022, di Auditorium Prof. Dr. Abdukahar Mudzakkir, Kampus Terpadu UII, Yogyakarta (14 Maret 2018)

Baca  : Fathul Wahid, Ph.D – Ringkasan Eksekutif Rencana Aksi Calon Rektor UII

Calon Rektor UII terpilih sesuai dengan ranking, Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D., Dr.Suparman Marzuki, SH., M.Si., Dr.Drs.Rohidin, S.H., M.Ag., Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc., dan Dr.Dwipraptono Agus Harjito, M.Si semua menyampaikan rencana aksi di depan forum terbuka yang dihadiri oleh Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII, Rektor UII dan Wakil Rektor, Anggota Senat Universitas, Dewan Dosen, Tenaga Kependidikan, serta beberapa perwakilan dari Lembaga Kemahasiswaan dilingkungan UII

Baca Juga  : Fathul Wahid, Ph.D – Rencana Aksi Calon Rektor UII 2018-2022

Selengkapnya : Video – Penyampaian Action Plan Calon Rektor UII Periode 2018-2022

“Bingkai besar Rencana Aksi ini diinspirasi oleh Surat Ibrahim ayat 24-25. Inspirasi ini sangat relevan dengan tema besar 2018-2022, yaitu membangun reputasi internasional. Rencana ini ini didasarkan pada (a) Strategic Direction 2018-2022 PYBW, (b) perkembangan mutakhir UII, (c) tren pendorong perubahan, dan (d) semangat dasar UII” tutur Fathul.

Tren pendorong perubahan dari refleksi atas fakta dan beragam litratur adalah: (1) teknologi digital, (2) demokratisasi pengetahuan dan akses, (3) mobilitas global, (4) kolaborasi dengan industri dan masyarakat, (5) persaingan yang semakin ketat, dan (6) nilai-nilai dalam masyarakat semakin pudar. Tren ini telah menghadirkan era disrupsi.

“Di sini disrupsi dianggap sebagai peluang dan bukan ancaman. Semangat dasar UII yang tergali dari fakta sejarah ketika masa awal kehadirannya adalah: (1) semangat integrasi ilmu dan agama, (2) semangat keragaman Islam, (3) semangat kebangsaan, dan (4) semangat internasionalisasi” jelasnya.

Refleksi atas keempat dasar di atas membimbing pada perumusan beragam program besar yang terangkum sebagai berikut. Pertama, penguatan akar yang dilakukan dengan penguatan kembali nilai-nilai dasar dan peningkakan kapasitas internal. Hal ini dilakukan dengan (1) penguatan strategi besar islamisasi diri, internalisasi nilai-nilai organisasi, dan integrasi ilmu pengetahuan dan Islam; (2) pengembangan infrastruktur teknologi informasi berkelas dunia; (3) pengembangan sistem informasi yang komprehensif, terintergrasi, dan adaptif terhadap perubahan; (4) peningkatkan sistem penjaminan mutu yang berbasis sistem informasi; (5) penguatan integrasi hasil penelitian ke dalam konten pembelajaran; (6) peningkatan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan dalam menjalankan dan mendukung proses manajemen dan pembelajaran berbantuan teknologi informasi; (7) peningkatan kualitas layanan kepada mahasiswa, tenaga kependidikan, dan dosen; (8) peningkatan efisiensi manajemen dan proses dengan bantuan sistem dan teknologi informasi; (9) peningkatan relevansi konten pembelajaran dengan pemutakhiran kurikulum program studi.

Kedua, untuk menjulangkan cabang diperlukan dorongan dalam inovasi berkelanjutan. Hal ini diimplementasikan dengan berapan usulan program berikut: (1) eningkatan keaktifan dalam komunitas Islam nasional dan internasional; (2) penguatan konsep dan strategi internasionalisasi; (3) perluasan kerjasama dan peningkatan implementasinya dengan mitra universitas/lembaga nasional dan internasional; (4) pengembangan peran dosen dalam komunitas akademik nasional dan global; (5) pengembangan keunggulan kompetitif mahasiswa yang siap menjadi warga globa; dan (6) peningkatan eksposur dosen dan mahasiswa ke masalah industri dan masyarakat untuk meingkatkan relevansi pemikiran dan penelitian.

Ketiga, melebatkan buah hanya bisa dilakukan dengan memperluas dan meningkatkan dampak, yang diturunkan ke dalam program berikut: (1) pengembangan pendekatan dan konten pembelajaran untuk menyiapkan cendekiawan dan pemimpin masa depan; (2) pengembangan konten dakwah berbasis teknologi informasi untuk menjangkau auidens yang lebih luas; (3) peningkatan publikasi yang berdampak; (4) perintisan pembelajaran jarak jauh berbantuan teknologi informasi (5) peningkatan keteraksesan hasil penelitian dan pemikiran oleh pemangku kepentingan eksternal (industri, pemerintah, dan publik); dan (6) peningkatan hilirisasi hasil penelitian untuk menambah manfaat.

Proses selanjutnya Pemilihan Calon Rektor Terpilih dalam Rapat Senat Universitas tanggal 21 Maret 2018 dan Penetapan & Pengumuman Rektor Terpilih, tanggal 26 Maret 2018

Semoga Allah meridhoi UII Aamiiin

Jerri Irgo

Fathul Wahid, ST, M,Sc, Ph.D peroleh suara tertinggi yaitu capai 30% atau 259 suara dari total pemilih sejumlah 871 suara sah, pada tahapan Pemilihan Calon Rektor UII periode tahun 2018 sd 2022, Hasil tersebut berdasarkan rekap perhitungan suara “quick count” oleh Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII tingkat FTI UII yang disampaikan Izzati Muhimmah, ST., M.Sc, Ph.D, Anggota Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII, representatif dari FTI UII,  melalui pesan singkatnya (28 Februari 2018).

Baca : Raih Suara Terbanyak Pilcarek UII, Fathul Ucapkan ‘Innalillahi’

Izzati Muhimmah, juga mengingatkan bahwa hasil perolehan suara melalui hitung cepat atau quick count harus disikapi belum sebagai informasi resmi dari Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII.

Baca : Fathul, Kandidat Terbaik Untuk kemajuan UII 

Adapun Lima besar Calon Rektor UII, yaitu selain Fathul Wahid, ST, M,Sc, Ph.D pada urutan pertama, selanjutnya Suparman Marzuki, Dr, SH, M.Si pada posisi kedua meraih 17% atau 151 suara disusul Rohidin, Dr, Drs, M.Ag pada urutan ketiga meraih 11% atau 98 suara. Selanjutnya pada urutan keempat, Widodo, Dr-Ing, Ir, M.Sc, meraih 83 suara atau 10% dan terakhir pada urutan lima besar, Dwipraptono Agus Harjito, Dr, M,Si meraih 71 suara atau 8%.

Proses selanjutnya adalah Penetapan & Pengumuman Calon Rektor : 01 Maret 2018 dan pada tanggal 14 Maret 2018 Penyampaian Rencana Aksi (Action Plan) Calon Rektor

Semoga Allah meridhoi UII Aamiiin

Jerri Irgo

Alhamdulillah Proses Pemilihan Calon Rektor UII di Fakultas Teknologi Industri (FTI)  telah dilaksanakan dengan lancar. Aspirasi suara terbanyak sejumlah 104 suara atau 75% dari 139 suara, pemilih menentukan kandidat terbaiknya Fathul Wahid, ST, M,Sc, Ph.D untuk kemajuan UII.

Hal tersebut disampaikan Izzati Muhimmah, ST., M.Sc, Ph.D, Anggota Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII, representatif dari FTI UII,  saat ditemui seusai proses pemilihan yang dilaksanakan di Hall FTI UII, Gedung KH Mas Mansur, Kampus Terpadu UII Yogyakarta (28 Februari 2018)

Baca : UII Gelar Pemilihan Rektor 

Fathul Wahid meraih 75% atau 104 suara, disusul  Imam Djati Widodo pada urutan kedua meraih 8% atau 11 suara. Selanjutnya Widodo, Dr-Ing, Ir, M.Sc meraih 6% atau 8 suara dan Suparman Marzuki, Dr, SH, M.Si meraih 5% atau 7 suara serta Riyanto, Prof, S.Pd, M.Si, Ph.D  pada urutan kelima meraih 4% atau 6 suara.

Baca Juga : Fathul & Imam, Bakal Calon Rektor UII

Proses selanjutnya adalah Penetapan & Pengumuman Calon Rektor : 01 Maret 2018 dan pada tanggal 14 Maret 2018 Penyampaian Rencana Aksi (Action Plan) Calon Rektor

Jerri Irgo