Tag Archive for: Fathul Wahid

Fathul Wahid, Ph.D, Rektor Universitas Islam Indonesia didampingi Prof Dr Ir Hari Purnomo, Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII), menerima visitasi Tim Asesmen Lapangan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), dalam rangka akreditasi Program Studi (Prodi) Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) Yogyakarta.

Tim Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Prof. Dr. Ir. Soeprijanto, M.Sc dan Prof. Dr. Widayat, S,T., M.T., melakukan visitasi ke Program Studi (Prodi) Teknik Kimia FTI UII diterima di Ruang Dekanat FTI UII, Gedung KH Mas Mansur, Kampus Terpadu UII, Jl Kaliurang Km 14,4 Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (5 Juli 2018).

Sholeh Ma’mun, S.T., M.T., Ph.D. Ketua Tim Visitasi Prodi Teknik Kimia menyampaikan Proses asesmen lapang yang dilakukan oleh Asesor BAN PT untuk memastikan apa yang sudah ditulis dalam dokumen borang, benar adanya. Selain itu, selama 2 hari, (05 dan 06 Juli 2018 -red), Tim Asesor BAN PT juga mempertanyakan bukti berupa dokumen atau sistem yang mendukung.

“Alhamdulillah pendukung dapat kita perlihatkan dengan baik. Hasil penilaian mudah-mudahan berada pada hasil yang terbaik dan membawa berkah” ujarnya

Lebih lanjut Sholeh Ma’mun mengatakan, “selain itu Tim Asesor melakukan kunjungan ke Divisi di lingkungan FTI UII dan Laboratorium Prodi Teknik Kimia serta Laboratorium Terpadu untuk memastikan semua sejalan dengan standard atau kriteria BAN PT, termasuk dokumen, sistem, proses, dan lain sebagainya”.

Jerri Irgo

Alhamdulillah,  Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (UII) akhirnya memilih dan menetapkan Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D sebagai Rektor UII periode 2018-2022 berdasarkan Ketetapan Panitia Pemilihan Rektor No 08/SK-PP/III/2018 tentang Penetapan Rektor Terpilih UII periode  2018-2022.

Izzati Muhimmah, ST., M.Sc, Ph.D, Anggota Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII, representatif dari FTI UII, ungkapkan hal tesebut melalui pesan singkatnya (8 Rajab 1439 H / 26 Maret 2018)

Baca : Fathul, UII Siap Hadapi Digitalisasi Universitas 

Dosen Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (PPs FTI UII) yang lahir di Jepara, 26 Januari 1974, tercatat menjadi Rektor termuda dalam sejarah UII,

Pernah menulis di blognya Fathul Wahid – Just another humble person (19 December 2009) tentang Calon Pemimpin Kampus. “Suatu ketika saya sedang ngobrol dengan beberapa kawan dan saya ditanya seorang kawan, “Siapa yang pantas jadi rektor?”. Waduh. Jawaban saya kadang asal, kadang agak serius” tulis Pakar Teknologi Informasi tersebut

Baca Juga : Calon Pemimpin Kampus

Pemimpin kampus harus tahu mau kemana akan membawa kampus ke depan, ngerti arep ngopo, visioner. Dia harus orang yang intellectually capable. Kata seorang kawan, harus pinter. Tanpa ini kok rasanya sulit untuk memenangkan persaingan ke depan.

Selain itu, pemimpin kampus harus orang yang suka bekerja keras, gelem kerjo. Seorang kawan menyebutnya harus kober. Diperlukan pimpinan yang dapat memberi contoh tentang arti kerja keras. Pimpinan tidak selayaknya hanya tunjuk sana sini, tanpa bisa memberikan contoh. Kalau perlu datang sebelum yang lain datang, dan pulang paling akhir. Rekam jejak selama ini bisa dijadikan acuan.

Baca Juga : Fathul, Raih Suara Calon Rektor Tertinggi

Pemimpin kampus juga harus socially acceptable, diterimo konco-konco. Kawan saya menyebutnya pener. Dalam konteks yang loosely coupled seperti universitas, pemimpin harus menjadi perekat dan bisa masuk ke semua kalangan. Kehadiran dia menyejukkan. Kehadirannya menjadikan suasana menjadi lebih semarak dan berwarna. Karenanya, pemimpin seperti ini biasanya lebih terbuka terhadap kritik dan saran.

Yang terakhir, pemimpin kampus harus punyak jaringan yang baik, duwe bolo. Betul, jaringan bisa dibuat sewaktu menjadi pemimpin, tetapi untuk percepatan yang baik, harus tidak dimulai dari nol. Tune-in diperlukan beberapa saat, tetapi setelah itu, harus menjadi pemain yang diperhitungkan.

Mau ditambah? Ini jawaban “asal” saya ketika ditanya senior saya yang ahli agama. Kalau rektor sholat subuhnya ke masjid pasti tambah sip! Orang yang selalu sholat subuh ke masjid pastilah orang yang rajin, suka bekerja keras, menghindari kesenangan pribadi, dan jiwa sosialnya tinggi.

Selamat ya pak Fathul Wahid.
Semoga Allah meridhoi UII, Aamiinn

Jerri Irgo

Alhamdulillah, Senat Universitas telah tetapkan 3 Calon Rektor terpilih sesuai dengan ranking, Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D., meraih 77 atau 57% suara, selanjutnya Dr. Suparman Marzuki, SH., M.Si., meraih 37 atau 28% suara dan Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc., meraih 10 atau 7% suara. Sedangkan pada posisi ke 4,  Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag., dengan 5 atau 4% suara dan terakhir Dr. Dwipraptono Agus Harjito, M.Si meraih 3 atau 2% suara.

Proses pemilihan Calon Rektor UII oleh anggota senat Universitas berjalan dengan lancar, dapat disaksikan secara live streaming ini selanjutnya 3 Calon Rektor yang meraih suara terbanyak tersebut akan diusulkan ke Yayasan Badan Wakaf.

Izzati Muhimmah, ST., M.Sc, Ph.D, Anggota Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII, representatif dari FTI UII, ungkapkan hal tesebut melalui pesan singkatnya (21 Maret 2018).

Baca : Fathul, UII Siap Hadapi Digitalisasi Universitas

“Anggota Senat Universitas telah memberikan suara melalui one man one vote dan telah menentukan tiga calon rektor yang berhak bersaing dalam pemilihan rektor Universitas Islam Indonesia untuk periode 2018-2022” tuturnya

Rapat Senat Universitas dipimpin Nandang Sutrisno, SH., M.Hum., LLM., Ph.D, Ketua Senat didampingi Dr Raden Bagus Fajriya Hakim SSi, Msi, Sekretaris Senat, dihadiri 134 atau 86% dari jumlah keseluruhan 156 Anggota Senat .

Kegiatan dilaksanakan di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito Kampus Terpadu UII.

Baca Juga : Fathul, Kandidat Terbaik Untuk kemajuan UII

Tahapan selanjutnya adalah Penetapan & Pengumuman Rektor Terpilih oleh Badan Wakaf UII, Senin 26 Maret 2018.

Semoga Allah meridhoi UII Aamiiin

Jerri Irgo

Untuk meningkatkan literasi dalam beraktivitas di media sosial (medsos) pada era siber, sejumlah dosen di Yogyakarta mendirikan Jogja Mendaras Data (JMD).

“Jogja Mendaras Data ini merupakan inisiatif dari sejumlah dosen di Yogyakarta agar masyarakat siber tidak gampang terjerumus dan bermain informasi hoaks di media sosial,” kata Dosen Program Magister Informatika, Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid, Ph.D., salah satu inisiator JMD dalam konferensi pers peluncuran JMD di ruang PPs 1 Program Pascasarjana FTI UII, Gedung KH Mas Mansur, Kkampus Terpadu UII Yogyakarta (15 Maret 2018).

Fathul Wahid, yang juga Kepala Badan Sistem Informasi (BSI) UII itu menjelaskan, sesuai dengan namanya mendaras, artinya mengkaji atau belajar dengan sungguh agar masyarakat menjadi cerdas dalam menggunakan media sosial.

Sebagai dukungan aktivitas JMD, ujarnya, saat ini telah memiliki perangkat teknologi yang memungkinkan digunakan untuk menyimpan dan menganalisis data percakapan warganet melalui media sosial seperti Twitter, Facebook dan lain sebagainya. Data ini, jelasnya, menjadi sangat penting untuk mendeteksi apakah sebuah topik yang lagi hangat menjadi perbincangan warganet sengaja digerakkan oleh kelompok kepentingan, atau benar-benar murni kepentingan publik. Kelak JMD akan menyediakan data bagi publik tentang apa saja terkait berbagai isu aktual yang menjadi perbincangan publik.

Turut hadir dalam peluncuruan JMD, Ismail Fahmi, Ph.D yang juga pengajar Program Magister Informatika, Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII, Yogyakarta.

Kepada media, Fahmi menjelaskan, dalam pengoperasiannya JMD akan dibantu oleh Drone Emprit yang dikembangkan oleh Media Kernels Indonesia, yang sudah berpengalaman terlebih dahulu dalam pendataan dan pemetaan pembicaraan warganet di media sosial.

“Data yang tersimpan nanti dapat diakses oleh siapa saja. Kami akan buat mekanisme teknisnya agar banyak orang dapat mengakses data percakapan warganet di media sosial secara gratis,” jelasnya.

Namun, katanya, akan dibuat mekanisme yang mengendalikan keteraksesannya. Fokus JMD, tambah Kepala Pusat Studi Sistem Informasi Enterprise UII Dr Teguh Dirgahayu, sejalan dengan ide Program Pascasarjana FTI UII yang sedang menggodog pembukaan konsentrasi baru dalam bidang sains data atau analitika data.

Sementara Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta, Dr. Subhan Afifi mengatakan JMD ingin mendedikasikan diri untuk mengembangkan kajian dan penelitan bidang media sosial terkait isu-isu kontemporer. “Harapannya, masyarakat semakin cerdas dalam bermedia sosial, bicara berbasis data, dan terhindar dari berita palsu (hoaks),” tambah Subhan Afifi.

JMD terbuka untuk berkolaborasi dan bekerja bersama berbagai pihak yang memiliki visi dan dedikasi sama, yaitu publik yang cerdas dalam bermedia, iklim media sosial yang sehat, dan informasi yang bersih.

Sementara itu pengamat sosial media UIN Sunan Kalijaga, Dr Iswandi Syahputra yang juga tergabung dalam JMD menjelaskan, JMD dapat membantu membersihkan informasi pada era media baru. “Saat ini siapa saja bisa membuat dan menyebar informasi tentang apa saja di media sosial. Informasi menjadi berlimpah ruah. Apalagi memasuki tahun politik. Informasi dapat menjadi komoditas politik. Informasi bersih dan kotor atau tersamar menjadi bercampur di media sosial. JMD dapat menjadi alat pembersih informasi berbasis data. Demokrasi virtual tidak dapat dibangun dari informasi yang kotor,” katanya.

Jerri Irgo

Fathul Wahid, Ph.D ungkapkan “UII dibangun atas keragaman dan siap hadapi Digitalisasi Universitas dengan cara Menguatkan Akar, Menjulangkan Cabang dan Melebatkan buah” saat memaparkan rencana aksi (action plan) Calon Rektor UII periode 2018 – 2022, di Auditorium Prof. Dr. Abdukahar Mudzakkir, Kampus Terpadu UII, Yogyakarta (14 Maret 2018)

Baca  : Fathul Wahid, Ph.D – Ringkasan Eksekutif Rencana Aksi Calon Rektor UII

Calon Rektor UII terpilih sesuai dengan ranking, Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D., Dr.Suparman Marzuki, SH., M.Si., Dr.Drs.Rohidin, S.H., M.Ag., Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc., dan Dr.Dwipraptono Agus Harjito, M.Si semua menyampaikan rencana aksi di depan forum terbuka yang dihadiri oleh Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII, Rektor UII dan Wakil Rektor, Anggota Senat Universitas, Dewan Dosen, Tenaga Kependidikan, serta beberapa perwakilan dari Lembaga Kemahasiswaan dilingkungan UII

Baca Juga  : Fathul Wahid, Ph.D – Rencana Aksi Calon Rektor UII 2018-2022

Selengkapnya : Video – Penyampaian Action Plan Calon Rektor UII Periode 2018-2022

“Bingkai besar Rencana Aksi ini diinspirasi oleh Surat Ibrahim ayat 24-25. Inspirasi ini sangat relevan dengan tema besar 2018-2022, yaitu membangun reputasi internasional. Rencana ini ini didasarkan pada (a) Strategic Direction 2018-2022 PYBW, (b) perkembangan mutakhir UII, (c) tren pendorong perubahan, dan (d) semangat dasar UII” tutur Fathul.

Tren pendorong perubahan dari refleksi atas fakta dan beragam litratur adalah: (1) teknologi digital, (2) demokratisasi pengetahuan dan akses, (3) mobilitas global, (4) kolaborasi dengan industri dan masyarakat, (5) persaingan yang semakin ketat, dan (6) nilai-nilai dalam masyarakat semakin pudar. Tren ini telah menghadirkan era disrupsi.

“Di sini disrupsi dianggap sebagai peluang dan bukan ancaman. Semangat dasar UII yang tergali dari fakta sejarah ketika masa awal kehadirannya adalah: (1) semangat integrasi ilmu dan agama, (2) semangat keragaman Islam, (3) semangat kebangsaan, dan (4) semangat internasionalisasi” jelasnya.

Refleksi atas keempat dasar di atas membimbing pada perumusan beragam program besar yang terangkum sebagai berikut. Pertama, penguatan akar yang dilakukan dengan penguatan kembali nilai-nilai dasar dan peningkakan kapasitas internal. Hal ini dilakukan dengan (1) penguatan strategi besar islamisasi diri, internalisasi nilai-nilai organisasi, dan integrasi ilmu pengetahuan dan Islam; (2) pengembangan infrastruktur teknologi informasi berkelas dunia; (3) pengembangan sistem informasi yang komprehensif, terintergrasi, dan adaptif terhadap perubahan; (4) peningkatkan sistem penjaminan mutu yang berbasis sistem informasi; (5) penguatan integrasi hasil penelitian ke dalam konten pembelajaran; (6) peningkatan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan dalam menjalankan dan mendukung proses manajemen dan pembelajaran berbantuan teknologi informasi; (7) peningkatan kualitas layanan kepada mahasiswa, tenaga kependidikan, dan dosen; (8) peningkatan efisiensi manajemen dan proses dengan bantuan sistem dan teknologi informasi; (9) peningkatan relevansi konten pembelajaran dengan pemutakhiran kurikulum program studi.

Kedua, untuk menjulangkan cabang diperlukan dorongan dalam inovasi berkelanjutan. Hal ini diimplementasikan dengan berapan usulan program berikut: (1) eningkatan keaktifan dalam komunitas Islam nasional dan internasional; (2) penguatan konsep dan strategi internasionalisasi; (3) perluasan kerjasama dan peningkatan implementasinya dengan mitra universitas/lembaga nasional dan internasional; (4) pengembangan peran dosen dalam komunitas akademik nasional dan global; (5) pengembangan keunggulan kompetitif mahasiswa yang siap menjadi warga globa; dan (6) peningkatan eksposur dosen dan mahasiswa ke masalah industri dan masyarakat untuk meingkatkan relevansi pemikiran dan penelitian.

Ketiga, melebatkan buah hanya bisa dilakukan dengan memperluas dan meningkatkan dampak, yang diturunkan ke dalam program berikut: (1) pengembangan pendekatan dan konten pembelajaran untuk menyiapkan cendekiawan dan pemimpin masa depan; (2) pengembangan konten dakwah berbasis teknologi informasi untuk menjangkau auidens yang lebih luas; (3) peningkatan publikasi yang berdampak; (4) perintisan pembelajaran jarak jauh berbantuan teknologi informasi (5) peningkatan keteraksesan hasil penelitian dan pemikiran oleh pemangku kepentingan eksternal (industri, pemerintah, dan publik); dan (6) peningkatan hilirisasi hasil penelitian untuk menambah manfaat.

Proses selanjutnya Pemilihan Calon Rektor Terpilih dalam Rapat Senat Universitas tanggal 21 Maret 2018 dan Penetapan & Pengumuman Rektor Terpilih, tanggal 26 Maret 2018

Semoga Allah meridhoi UII Aamiiin

Jerri Irgo

Fathul Wahid, ST, M,Sc, Ph.D peroleh suara tertinggi yaitu capai 30% atau 259 suara dari total pemilih sejumlah 871 suara sah, pada tahapan Pemilihan Calon Rektor UII periode tahun 2018 sd 2022, Hasil tersebut berdasarkan rekap perhitungan suara “quick count” oleh Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII tingkat FTI UII yang disampaikan Izzati Muhimmah, ST., M.Sc, Ph.D, Anggota Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII, representatif dari FTI UII,  melalui pesan singkatnya (28 Februari 2018).

Baca : Raih Suara Terbanyak Pilcarek UII, Fathul Ucapkan ‘Innalillahi’

Izzati Muhimmah, juga mengingatkan bahwa hasil perolehan suara melalui hitung cepat atau quick count harus disikapi belum sebagai informasi resmi dari Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII.

Baca : Fathul, Kandidat Terbaik Untuk kemajuan UII 

Adapun Lima besar Calon Rektor UII, yaitu selain Fathul Wahid, ST, M,Sc, Ph.D pada urutan pertama, selanjutnya Suparman Marzuki, Dr, SH, M.Si pada posisi kedua meraih 17% atau 151 suara disusul Rohidin, Dr, Drs, M.Ag pada urutan ketiga meraih 11% atau 98 suara. Selanjutnya pada urutan keempat, Widodo, Dr-Ing, Ir, M.Sc, meraih 83 suara atau 10% dan terakhir pada urutan lima besar, Dwipraptono Agus Harjito, Dr, M,Si meraih 71 suara atau 8%.

Proses selanjutnya adalah Penetapan & Pengumuman Calon Rektor : 01 Maret 2018 dan pada tanggal 14 Maret 2018 Penyampaian Rencana Aksi (Action Plan) Calon Rektor

Semoga Allah meridhoi UII Aamiiin

Jerri Irgo

Alhamdulillah Proses Pemilihan Calon Rektor UII di Fakultas Teknologi Industri (FTI)  telah dilaksanakan dengan lancar. Aspirasi suara terbanyak sejumlah 104 suara atau 75% dari 139 suara, pemilih menentukan kandidat terbaiknya Fathul Wahid, ST, M,Sc, Ph.D untuk kemajuan UII.

Hal tersebut disampaikan Izzati Muhimmah, ST., M.Sc, Ph.D, Anggota Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII, representatif dari FTI UII,  saat ditemui seusai proses pemilihan yang dilaksanakan di Hall FTI UII, Gedung KH Mas Mansur, Kampus Terpadu UII Yogyakarta (28 Februari 2018)

Baca : UII Gelar Pemilihan Rektor 

Fathul Wahid meraih 75% atau 104 suara, disusul  Imam Djati Widodo pada urutan kedua meraih 8% atau 11 suara. Selanjutnya Widodo, Dr-Ing, Ir, M.Sc meraih 6% atau 8 suara dan Suparman Marzuki, Dr, SH, M.Si meraih 5% atau 7 suara serta Riyanto, Prof, S.Pd, M.Si, Ph.D  pada urutan kelima meraih 4% atau 6 suara.

Baca Juga : Fathul & Imam, Bakal Calon Rektor UII

Proses selanjutnya adalah Penetapan & Pengumuman Calon Rektor : 01 Maret 2018 dan pada tanggal 14 Maret 2018 Penyampaian Rencana Aksi (Action Plan) Calon Rektor

Jerri Irgo

 

Izzati Muhimmah, ST., M.Sc, Ph.D, Anggota Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII, representatif dari FTI UII,  melalui pesan singkat mengirimkan Daftar Nama-Nama Bakal Calon Rektor Terpilih Universitas islam Indonesia periode 2018 sd 2022, berdasarkan Ketetapan Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII, nomor 05/SK-PP/II/2018 tanggal 23 Februari 2018.

Adapun Daftar Nama-nama Bakal Calon Rektor Terpilih sebagai berikut

  1. Dwipraptono Agus Harjito, Dr, M,Si (FE)
  2. Farida Hayati, Dr., S.Si, M.Si, Apt (FMipa)
  3. Fathul Wahid, ST, M,Sc, Ph.D (FTI)
  4. Fuad Nashori, Dr., S.Psi, M.Si (FPSB)
  5. Ilya Fadjar Maharika, Dr-Ing, Ir, MA, IAI (FTSP)
  6. Imam Djati Widodo, Dr, Drs, M.Eng.Sc (FTI)
  7. Jaka Sriyana, Dr, SE, M.Si (FE)
  8. Rahmani Timorita Yulianti, Dr, Dra, M.Ag (FIAI)
  9. Riyanto, Prof, S.Pd, M.Si, Ph.D (FMIPA)
  10. Rohidin, Dr, Drs, M.Ag (FH)
  11. Suparman Marzuki, Dr, SH, M.Si (FH)
  12. Widodo, Dr-Ing, Ir, M.Sc (FTSP)

Berita Terkait : Fathul & Imam, Bakal Calon Rektor UII 

Tahapan selanjutnya adalah Pemilihan Calon Rektor di Fakultas dan Rektorat yang akan dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2018

Semoga Allah meridhoi UII Aamiiin

Jerri Irgo

Pameran Karya Mahasiswa Semester Satu pada matakuliah Pemikiran Desain yang diadakan di Hall dan selasar lantai 1 Gedung Mas Mansur, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Universitas Islam Indonesia (UII), pada Selasa20 Robiul awal 1438H/20 Desember 2016.

 

Pameran ini dibimbing dan diselenggarakan oleh Dosen Read more