Presidential Series Lecture 1

presidential_lecture_1Satu diantara sekian banyak agenda Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) dalam rangka Milad UII ke 70 adalah menyelenggarakan kuliah umum berseri dalam bingkai Presidential Series Lectures. Sejatinya acara ini adalah kuliah umum tematik yang mendatangkan tokoh-tokoh nasional. Hal ini disampaikan Dekan FTI UII, Ir. Gumbolo Hadi Susanto, M.Sc dalam menyampaikan sambutan dan membuka secara resmi acara yang bertempat di Auditorium KH. Abdul Kahar Muzakir UII pada hari Rabu tanggal 13 Maret 2013, jam 12:30.

Acara yang dikemas berseri ini sebagai bentuk usaha dalam menjawab kecemasan akan beberapa hal di kalangan akademisi seperti rendahnya motivasi dalam melakukan penelitian untuk menggali ilmu pengetahuan, lunturnya nilai-nilai nasionalisme seperti nasionalisme sumber daya alam, nasionalisme ekonomi yang sesungguhnya adalah nasionalisme yang dibutuhkan bangsa ini dari para civitas akademika.

Seri pertama dalam rangkai kuliah umum kali ini FTI UII mendatangkan Narasumber Dr. Warsito P Taruno, M.Eng. dengan membawa topik: Peran Riset & Teknologi Industri dalam Membangun Daya Saing Bangsa. Materi ini sangat menarik, bisa dibuktikan dengan banyaknya peserta kuliah yang hadir tidak kurang dari 600 orang.

Dalam paparannya, Warsito yang saat ini menjabat sebagai ketua Masyarakat lmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI) menyampaikan banyak hal tentang riset dan penelitian, sampai hasilnya yang bisa dinikmati masyarakat. Warsito yang hobi meneliti sejak duduk di bangku kuliah tahap pertama, hingga melanglang buana di Jepang, Korea, Amerika dan berbagai negeri lainnya fokus meneliti gelombang listrik (tomografi).  Dari upayanya yang panjang, kini Warsito berhasil menciptakan alat yang sudah dipatentan dan digunakan di dunia kesehatan untuk membantu penyembuhan berbagai penyakit, terutama penyakit kanker.

Agar penelitian bisa lebih bermanfaat, Warsito menyampaikan tip yaitu pertama gabungkan berbagai riset dan penelitian dengan teknologi, kedua hasilnya bisa dipakai di masyarakat dan ketiga memiliki manfaat ekonomi dengan indikasi bisa dibeli oleh masyarakat.  Penemuannya yang berupa pakaian/rompi yang diberi nama rompi kalkulus ini sudah dibuktikan dapat mengantarkan gelombang positif dari listrik untuk dapat mempengaruhi sel-sel kanker dalam tubuh pasien, sehingga sel-sel kanker tersebut bunuh diri.

Sebagai penutup, sambil memberikan motivasi kepada peserta, Warsito berpesan dengan kata singkat ‘kiwameru’. Menurutnya kiwameru adalah bahasa Jepang yang berarti ‘jangan’. Maksudnya dalam penelitian “Jangan Pelit, Jangan Ingin Cepat Kaya, dan Jangan Cepat Puas” Warsito mengakiri kuliah.

presidential_lecture_1-

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply