Mahasiswa UII Merintis Mobil Listrik Berbasis Android

YOGYAKARTA, (PRLM).- Mobil listrik dengan operasi berbasis teknologi komunikasi android dirintis oleh Tim Ulil Albab Fakultas Teknlgi Industri Universitas Islam Indonesia (UII). Pada tahap awal perancangan, kendaraan bermuatan tunggal tersebut sebagian operasi secara otomatis di bawah kendali gadget, dan targetnya dalam tahap penyempurnaan seluruh operasional kendaraan secara otomatis dikendalikan oleh gadget, termasuk stang kemudi atau sistem auto driver.

 

Ketua Tim Ulil Albab Nazri Afandi Pasaribu menyatakan mobil ini dirancang sejak pertengahan 2013, dengan kelengkapan sistem suspense double wishbone, camber angle-2 derajat, caster angle+5 derajat.

 

Adapun posisi perangkat android ditempelkan pada setir mobil, berfungsi mengukur kecepatan, rem, GPS, kekuatan baterai, dan entertain kendaraan, tombol lampu sign dan stopwatch. Khusus entertain kendaraan, gejet dalam setir trsebut juga bisa dijadikan kelengkapan asesori mobil berupa televisi analog, musik, video call. “Semua panel instrumen tersebyt dinamikanya pada mobil cukup dikendalikan melalui tablet,” kata dia, Kamis (24/4/2014).

 

Menurut dia aplikasi android untuk basis operasi mobil balap tersebut dirancang sepenuhnya oleh delapan mahasiswa FTI, sementara kelengkapan mobil melibatkan mahasiswa luar jurusan serta perancang mobil di luar kampus.

 

“Force Unisi” sebagai merk mobil tersebut memiliki komponen penggerak tenaga terdiri dari baterai tipe GS-NS60, 12 volt dengan arus 45Ah. Adapun spesifikasi bodi mobil : panjang 2,5 total meter, panjang rangka utama 1,9 meter, lebar 1,4 meter, lebar rangka utama 0,52 meter, tinggi 1,2 meter, sistem kemudi rack and pinion, dan ukuran roda sepeda motor metik, sistem penggerak dua buah motor BLDC @ 1kW, penggerak roda belakang RWD dengan differential elektronika. Bobot total mobil 140 kg. “Dari seluruh komponen di dalamnya, mobil ini bisa dikategorikan ramah lingkungan,” kata Nazri Afandi Pasaribu.

 

Wakil Dekan FTI Wahyudi Pramono ST M Eng mengatakan, tujuan awal pembuatan mobil listrik tersebut untuk kompetisi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan Malaysia. Jika mobil balap tersebut berhasil disempurnakan, semua sistem akan dikembangkan untuk mobil kota (city car). Biaya perancangan dan perakitan mobil balap warna biru tersebut sebesar Rp 60 juta. (A-84/A-147)***

 

Diberitrakan di Pikiran Rakyat

 

Jerri Irgo

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply